Ini hari pertamaku memakai seragam SMA. Setelah 3 hari aku mengikuti MOS, 3 hari itu juga aku dibuat kebingungan.
Pada awalnya aku masih baik-baik saja dengan kehadiran Sam, tapi setelah dia menghilang, bukan bukan, lebih tepatnya setelah dia memberikan kebaikan-kebaikan kecil yang sederhana lalu kemudian pergi begitu saja, aku merasa ada yang belum selesai diantara kita.
2 hari setelah Sam pergi entah kemana, aku merasa baik-baik saja. Berbagai macam pikiran tentangnya sudah aku coba kubur dalam-dalam. Aku mencoba tak peduli dan menganggap Sam hanya sebatas Seniorku seperti pada awalnya.
Namun hari ini, kecemasan dan rasa ingin tahu itu kembali muncul dalam diriku.
Sam kamu dimana? Kamu sedang apa? Kamu sama siapa? Kenapa kamu menghilang? Kenapa kamu pergi begitu saja? Kenapa tak ada seorangpun tau dimana kamu sekarang? Dan pertanyaan terakhir yang melintas difikiranku saat ini adalah kenapa aku sebegitu peduli pada kehadiranmu?
Baik. Hari ini, aku mencoba menjalani peranku disini sebagai seorang pelajar. Aku masih perlu beradaptasi disini. Tentang Sam, kuurus belakangan.
Kini saatnya aku memasuki kelasku yang baru, dan keberuntungan sedang memihakku kali ini. Yasmin, akhirnya aku satu kelas lagi sama dia. Mungkin kamu ditakdirkan untuk jadi sahabat aku ya, syukurlah karena Yasmin satu-satunya orang yang pertama aku kenal disini kemudian Sam ah sudahlah.
"Key? Lo kan pernah cerita sama gue tentang Sam, kok semenjak hari ke 2 kita MOS gue gak liat dia ya?"
Ah lagi-lagi nama itu yang harus dipertanyakan.
"Gue juga gak tau, tapi gue udah ngeberaniin diri buat nanya sama senior lain tentang Sam, katanya mereka juga gak tau Sam dimana"
"Lo udah tanya sama kak Mayang? Kak Julian?"
"Udah, mereka semua bilang gak tau"
"Pasti lo penasaran banget ya key?"
Bukan bukan. Bukan sekedar penasaran, tapi ada satu rasa lagi yang membuat aku sebegitu ingin nya mencari Sam. Iya, perasaan itu... rindu.
"Ya gue bingung aja. Yasmin, coba lo bayangin, setelah dia berhasil bikin gue benci, terus tiba-tiba dia hadir ngasih kejutan-kejutan kecil yg berhasil bikin rasa benci gue jadi rasa tertarik sama dia terus kemudian dia ngilang gitu aja. Kesel gak sih?"
"Dari awal juga gue udah bilang, Sam itu orangnya penuh teka-teki key"
Pembahasan kami berhenti sampai disitu. Dari luar kelas terlihat Pak Guru sedang berjalan bersama seorang murid laki-laki yang hendak memasuki kelasku. Kali ini laki-laki tersebut berdiri didepan kelas. Sontak teman temanku bertanya.
"Siapa dia?"
"Perkenalkan semua, nama saya Kevin" ucap anak laki-laki tersebut.
Hah? Kenapa dia ada disini?
"Tolong diterima dengan baik ya, dia murid pindahan dari luar kota" sambung Pak Guru.
"Oh anak baru"
Akhirnya anak laki-laki itu duduk tepat dibelakang meja ku dengan Yasmin.
"Key, ganteng ya?" Ucap Yasmin sambil melirik ke arah Kevin.
"Ah lo mah sana sini dibilang ganteng"
"Ih beneraaan, liat deh udah tinggi, putih, wangi, keren lagi"
"Serah lo deh, gue mau ngerjain tugas dulu"
***
Sekarang jam istirahat. Harusnya aku berada di kantin sekarang, perutku juga lapar, tapi kenapa males banget buat kekantin ya, ditambah aku udah terlanjur nolak ajakan Yasmin buat makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERGI
JugendliteraturMeski di penghujung waktu, aku harus mengikhlaskanmu untuk tak lagi kumiliki.