secret is pain!(Luna)

134 14 0
                                    


Almira masih setia mengganti kompresan untuk kening Amor, Amor masih terlelap,tubuhnya masih tetap sama,panas.Almira menghembuskan nafasnya,

"apa yang membuatmu sakit seperti ini?",

Almira tak bisa mengalihkan pandangannya kearah lain,hanya Amor, pandangannya telah terkunci pada pria tampan dihadapannya ini,

"Luna.....Luna",

Almira mendekatkan telinganya kedekat bibir Amor saat mendengar Amor mengucapkan sesuatu,

"Lunaa....luna",

Luna?,Almira mendengarnya dengan sangat jelas,hatinya sakit,bahkan ia tak kuasa menahan isakannya,siapa perempuan itu,kenapa Amor memimpikannya,suara itu,Amor terdengar sangat merasa bersalah pada wanita itu,ingin rasanya Almira pergi dari tempat itu saat ini juga,tapi dia tak bisa meninggalkan Amor sendirian dalam keadaan seperti ini,

"apa karena dia gue gak bisa nempatin hati lo Mor?",ucap Almira parau,

Amor merasakan sesuatu membasahi pipinya,perlahan ia membuka mata,

Pandangannya langsung bertemu dengan Almira,Almira yang menangis menatapnya,Almira langsung membuang wajahnya kelain arah.

"lo kenapa?",suara Amor terdengar lembut ditelinga Almira,tapi sudah terlambat untuk merebut hati pria itu,dia mencintai orang lain Almira, Almira merutuki dirinya sendiri yang masih terjerat pesona Amor,ia menepis air matanya kasar,lalu segera bangkit dari tempat duduknya,

"gue masakin lo bubur,lo makan dulu ya",tanpa menunggu jawaban dari Amor,Almira langsung beranjak kedapur,mengambil bubur yang memang sudah dibuatkannya untuk Amor saat Amor tidur.

Almira kembali dengan semangkuk bubur dan gelas ditangannya, diletakkannya bubur dan gelas itu diatas meja,lalu Almira membantu Amor untuk duduk disofanya,Almira mengambil kembali bubur yang diletakkannya,perlahan ia menyendokkan bubur itu lalu mengarahkannya ke mulut Amor,Amor tak menghindarinya,ia membuka mulutnya,ia terlalu lemah untuk melakukan apapapun saat itu.Amor merasakan ada sesuatu yang berbeda,entahlah,Almira kelihatan berbeda dari biasanya.

Apa yang terjadi?batinnya

...............

Hampir dua minggu ini Almira selalu berkunjung kerumah Amor,kesehatan Amor juga sudah membaik,bahkan ia sudah beraktivitas seperti biasa,Amor kembali menjadi Amor yang dulu,dingin dan cuek, tapi Almira juga berubah,ia benar benar tak pernah mencoba untuk berbicara dengan Amor,hanya saat ada hal hal penting saja Almira mengeluarkan suaranya,biasanya ia datang untuk mengantarkan makanan,sesekali ia memasak sendiri dirumah Amor,bahkan setiap hari Amor selalu membawa bekal buatan Almira,Almira tidak ingin Amor jatuh sakit lagi,jadi ia memaksa Aor untuk selalu membawa bekal,tapi hanya itu paksaan terakhir yang diucapkan Almira,setelah itu ia kembali diam dan tak berbicara lagi,atau bahkan menggoda Amor dengan celotehannya pun tak pernah,tanpa Amor sadari,dia merindukan Almira yang dulu.

...................

Almira menggerutu kesal,bisa bisanya Amor meninggalkan bekalnya, ia benar benar takut Amor akan jatuh sakit lagi karena pola makannya yang tidak teratur,ditemani supirnya Almira pergi menuju sekolah Amor.

Tapi di pertengahan jalan menuju sekolah Amor,Almira seperti melihat seseorang yang dia kenal sedang berkelahi,Amor!!ia diberkelahi dengan dua orang pria.

"ya tuhan!Amor,pak berenti pak!",

Mobil yang dikemudikan si supir langsung berhenti mendadak saat Almira berteriak meminta supirnya menghentikan mobil,Almira segera keluar dari mobilnya dan berlari kearah Amor,tepat saat seseorang akan menghajar Amor,Almira langsung menahan lengan orang itu,karena terkejut pria itu menepis tangannya,dan sialnya,hidung Almira berdarah karena tebasan pria itu,Almira tersungkur ketanah,Amor tak lagi bisa menahan emosinya, dilayangkannya tinju berulang kali pada salah satu pria yang memukul Almira,kedua pria itu langsung berlari meninggalkan tempat mereka,saat Amor akan mengejar mereka Almira menarik tangannya,

Amor AlmiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang