is not about ur body

90 8 2
                                    


Amor menyelipkan anak rambut Almira yang kelihatan menutupi wajahnya,wajah Almira yang sedang tidur membuat Amor tak mampu menyembunyikan kekagumannya,

"dont let anybody except me,know your charming when you sleep",

"errrrg",Almira meregangkan tangannya ketika kantuk mulai menghilang darinya,

"loh uda nyampek ya?kok gak bangunin aku",

"hmm,baru nyampek kok,lagian aku liat kamu tidurnya uda pulas banget,gak tega banguninnya",

"masa?",

"tuh kalau gak percaya liat aja di kaca,ilernya masih nempel",

"ha!",Almira langsung mengambil ponselnya yang ada didalam tas,sementara itu Amor langsung keluar dari mobil sebelum Almira benar benar akan meledak,

"1.....2......",

"Amoooooooor!!!!!",Amor tersenyum geli mengetahui perkiraannya yang benar tentang reaksi Almira,

"jahat banget sih,aku uda liat,gak ada iler kok,kamu tuh hobi banget ngerjain aku,bikin kesel !",Almira langsung membuang pandangannya kearah lain dan memasang wajah cemberut,

"Al",

Almira hanya diam tak menyahuti panggilan Amor,

"Al",

Almira tetap mempertahankan egonya dan tak menjawab panggilan Amor,tapi Amor tak kehabisan akal,Amor menangkupkan tangannya dikedua pipi Almira dan membawanya ke arah pemandangan yang ada didepan mereka,

"you remember this?",

"huaaaaa!!",Almira langsung berteriak kegirangan dan berlari ketepi bukit,ya,tempat mereka berada saat ini adalah tempat dimana Almira pertama kali jatuh hati,dan menjatuhkannya pada Amor seorang,dan ditempat ini pula Amor menyadari gunung esnya telah berhasil diruntuhkan oleh pesona aneh yang hanya dimiliki Almira, Amor menghampiri Almira dan langsung memeluk tubuh gadis itu dari belakang,

"how i cant fall in love with this amazing girl",bisik Amor,

"kamu bilang apa barusan?",Amor hanya tersenyum lalu mengecup puncak kepala Almira,Almira memilih untuk diam dan tak menambah argumennya karena Amor yang tak menjawab pertanyaannya,mereka sibuk meresapi hangatnya senja,dan hembusan angin yang mengalun lembut memberi nada tersendiri ditengah debaran jantung mereka yang berirama,indah,hanya satu kata itu yang mampu menggambarkan suasana mereka saat ini,tak ada yang lebih indah dari berpelukan dikala langit berpercik merah bersama dekapan orang yang dicintai.

Aku bahkan tak tahu berapa lama waktu yang akan kuhabiskan denganmu,aku memutuskan untuk berhenti memikirkan hari esok dan hanya hidup untuk hari ini

"jadi dari kecil kamu selalu home schooling?",

"ya,mom and dad emang yang mutusin itu",

"but why?",

"i cant tell you right now",

Amor hanya bisa menganggukkan kepalanya mendengar jawaban Almira,

"sorry",

"itu bukan salah kamu Al",

"aku juga punya rahasia yang gak bisa aku sebutin sampai sekarang",lanjut Amor,tapi hanya dalam hatinya.

Amor terkejut saat tiba tiba Almira menarik tengkuknya dan langsung menciumnya,Amor tak tinggal diam,ia juga menarik pinggang Almira dan memperdalam ciuman mereka,ciuman yang awalnya lembut berubah menjadi lumatan yang dipenuhi dengan nafsu dua anak manusia itu,

"ss...stop Al",Amor berusaha sekuat mungkin menahan nafsunya yang mungkin akan segera meledak,dan berakhir dengan membawa Almira ke pergulatan ranjang yang sangat belum pantas untuk seusia mereka,tapi Almira justru tak menghiraukannya,bahkan ia lebih merapatkan tubuhnya dengan Amor,

"shit!!",Almira benar benar sudah membangunkan monster dalam tubuh Amor sepenuhnya,Amor tak lagi mampu mengendalikan nafsunya,di gendongnya Almira tanpa melepaskan pagutan dibibir mereka,Amor langsung membawa Almira dan merebahkannya diatas ranjang, ciuman mereka menjadi lebih ganas dari sebelumnya, bahkan tangan Amor mulai menyusup kebalik baju Almira,

"you wake me up Al",

Almira hanya bisa menahan desahannya saat tangan Amor berhasil menyentuh bagian tubuhnya yang selama ini selalu ia sembunyikan dibalik bajunya,

"i love you Mor",Amor langsung menghentikan aksinya saat mendengar kata kata itu terucap dari bibir Almira,

"no!",Almira sedikit terkejut ketika Amor langsung bangkit dari atas tubuhnya dan menghentikan aksi mereka secara mendadak,

"ini bukan waktu yang tepat Al",

"but why?",Almira kelihatan mulai menahan air matanya yang akan segera terjatuh,

"hey hey Al look at me",melihat Almira yang akan segera mengeluarkan tangisnya Amor langsung menghampiri Almira dan menangkup wajah gadisnya itu,

"Al, you must know that i love you not becuz your body but becuz i love the way you are",

"but i want we do that right now",

"no!save it untill our marriage",

"tapi aku takut kita gak bakalan sempat",

"kita punya banyak waktu bahkan lebih dari yang kamu pikir",

"kamu salah Mor,kita bahkan punya lebih sedikit waktu dari yang kamu pikir",batin Almira.

Sebuah ruangan putih yang dengan sengatan aroma obat dimana mana berubah menjadi riuh dan tidak sesepi sebelumnya,banyak dokter dan para suster yang berlalu lalang membawa peralatan yang diperlukan untuk memeriksa keadaan sesosok gadis yang terbaring lemah diatas kasur pesakitannya,hingga akhirnya mereka semua bernafas lega sembari tersenyum saat gadis itu akhirnya membuka mata!!

Amor AlmiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang