same trick huh!!

100 16 0
                                    


Sementara itu Amor masih setia terdiam ditempatnya,hingga tiba tiba sebuah pukulan keras mendarat dipipinya,

"anjing lo!!!!siapa lo berani nyentuh Al!!!",

Amor tak tinggal diam,dia langsung membalas pukulan pria itu tak kalah keras,perkelahian pun terjadi diantara mereka,perkelahian mereka terhenti ketika kepala sekolah datang dan langsung membawa mereka berdua kekantornya,

"kalian sudah gila!!!",

Amor dan pria yang ternyata bernama Marcell itu hanya diam saat kepala sekolah menatap mereka dengan penuh amarah,

"bukan saya bu,si murid baru songong ini aja yang nyarik masalah", Marcell menatap tajam kearah Amor,Amor membalas tatapannya tak kalah tajam,

"ini bukan kontes tatap tatapan ya!!Amor,bener yang dibilang sama Marcell?",

"saya Cuma ngejar pacar saya doang bu,nih bangsat satu yang tiba tiba dateng trus nonjok saya",

"pacar?gak usah ngarang cerita deh lo,Al gak pernah dan gak akan mau punya pacar kayak lo",

Amor tertawa kecil menanggapi ucapan Marcell,

"udah udah,kamu Marcell stop nyari masalah,dan kamu Amor jangan jadi biang masalah,kalian uda kelas tiga,uda mau tamat,dan kalian juga senior disini,jaga sikap kalian!!",

"persetan sama sikap,gue kesini bukan demi itu",gumam Amor,tapi semua orang diruangan itu mendengarnya dengan jelas,baru saja kepala sekolah itu akan memarahinya Amor langsung berjalan meninggalkan ruangan kepala sekolah,

"Amor!!!",

"yaudah saya pamit juga ya bu",

Marcell juga melenggang keluar ruangan dengan santainya tanpa mempedulikan teriakan kepala sekolah yang memanggilnya,sementara itu kepala sekolah itu hanya terdiam,

"Ami they love you",gumamnya.Dan air mata mengalir begitu saja tanpa izin sang empunya.

...............

"Tante please,i cant stay there anymore,and you know why", Almira sedari tadi tak berhenti membujuk Dira untuk mengizinkannya meninggalkan sekolah dan kembali homeschooling seperti dulu,

"Ami,enam bulan lagi bakalan ada OSN and you have promise to me buat ngikutin olimpiade fisika disekolah kita,tante uda ajuin kamu uda bangga banggain kamu,bahkan gara gara kamu murid yang seharusnya berangkat ngalah dan ngasih posisnya buat kamu,kamu masih tega buat ngelakuin itu?",

"lagian tante sih,siapa suruh pamer,ngeselin tau",

Almira kembali kedalam kamarnya sambil menghentakkan kakinya,Dira menggeleng kecil melihat prilaku keponakannya itu,

"tante gak akan biarin kamu nyia nyiain masa muda kamu Mi",gumamnya.

...............

"gue tau itu pasti lo Al,lo gak bisa bohong dari gue",

Amor masih sibuk memikirkan kejadian tadi pagi disekolah,

"kenapa lo harus sekolah sih Al,gue jadi dapet saingan",

Amor tak bisa berhenti memikirkannya,amarahnya terasa sangat membara bila mengingat sosok Marcell yang juga menyukai Almira.Amor memilih untuk menenangkan dirinya sejenak,ia mengambil jaket kulit beserta kunci motornya diatas meja,lalu berjalan menuju kegarasi rumah dan mengeluarkan ninja merahnya,motor yang dulu pernah diduduki oleh Almira dikencan pertama dan terakhir kalinya mereka.

"gue yakin suatu saat lo bakalan duduk disini lagi Al",

Amor pun melajukan motornya membelah keramaian ditengah hiruk pikuknya kota Bandung.

Amor menghentikan laju motornya disebuah kafe,ia berjalan dengan santainya kedalam kafe,banyak mata yang memandang kearahnya,terlebih kaum hawa yang tak sungkan menunjukkan kekagumannya,Amor hanya berlalu begitu saja tanpa mempedulikan godaan yang terus ditujukan padanya,

"sialan,malah gak ada tempat lagi",

Baru saja Amor akan melangkahkan kakinya untuk meninggalkan kafe itu,sebuah suara yang terdengar tak asing tiba tiba memanggilnya,

"Amor kan?",

Amor menoleh,

"Lea!",

Tanpa meminta persetujuan Amor,gadis yang bernama Lea itu langsung memeluknya,Amor tak berusaha melepaskannya tapi tak membalasnya juga,

"gak dapet tempat duduk kan lo,uda bareng gua aja",

Lea langsung membawa Amor menuju kemejanya,Amor hanya bisa pasrah dan mengikuti keinginan Lea,

"gimana keadaan Luna Mor?",nada suara Lea mendadak menjadi sedih, ya,Lea adalah sahabat karib Luna,tapi ia tak pernah lagi menampakkan batang hidungnya semenjak kecelakaan itu menimpa Luna.

"dia masih koma",

"whatt!!!it almost one year but she still not wake up",Lea tak mampu menahan air matanya,air matanya mengalir begitu saja,Amor menghusapnya dengan lembut,

"jangan nangis dong,ntar mereka kira gua lagi yang buat lo nangis",

Luna tertawa kecil mendengar kata kata Amor,tanpa mereka sadari seseorang terus memperhatikan mereka dari kejauhan,Almira,ya gadis itu adalah Almira,ia duduk diatas kursi sambil memegang gitar putih yang bertengger manis di pangkuannya.

"lo emang bener bener brengsek Mor",gumamnya,

Almira berusaha untuk menetralisir gemuruh didalam dadanya,perlahan ia mulai menggerakkan jemari lentiknya,dan dengan piawai ia mulai mengalunkan nada indah denagn gitarnya,

Officially missing you by Tamia,

Almira mulai menyanyikan lagu itu dengan suara halusnya,Amor merasa tak asing dengan suara itu, ia langsung melihat kearah panggung dan seketika itu pula matanya tak bisa beralih kemanapun,

"Mor bagi WA dong,siapa tau gue ada perlu",Amor tak menanggapi ucapan Lea,ia masih sibuk memperhatikan Almira yang masih setia mengeluarkan suara nan merdu dari bibirtipisnya,saat pandangan mereka bertemu Almira langsung membuang pandangannya kesegala arah,Amor tertawa dalam hatinya,

"i know you still love me Al",batinnya,

"Mor!!",

"just put on myphone your number,jangan ganggu please",Amor kelihatan sangat kesal karena Lea yang terus mengganggunya,

Lea memperhatikan arah pandangan Amor,ia tersenyum pahit saat menyadari tatapan Amor kearah gadis itu,

"kenapa selalu aja gue terlambat buat dapetin hati lo Mor",gumamnya,

"Lo ngomong apa tadi?",

Lea kaget mendengar Amor yang tiba tiba sudah berbalik kearahnya,

"hmm....",

"gue cabut dulu ya,ada urusan penting",Amor langsung pergi dari mejanya tanpa menunggu kata kata yang akan diucapkan Lea.

Amor berdiri dibelakang kafe,hingga tiba tiba senyuman merekah dibir nya,

"i got you",

"Al",Amor langsung memegang pergelangan tangan Almira yang saat itu baru keluar dari dalam kafe,

"apaan sih lo!!lepas gak",Almira menghentakkan tangannya dengan kasar

Ia langsung berjalan meninggalkan Amor,

"kasih gue nomor lo atau gue bakalan ikutin lo kemanapun lo pergi",

Almira mengacuhkannya,ia tetap berjalan seolah tak mendengar ancaman Amor,

"gue gak pernah bercanda sama apa yang gue bilang Al!!",Amor tak peduli saat orang orang melihatnya berteriak seperti orang gila.

..................

Amor AlmiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang