Rindu itu lingkaran, dia tidak akan pernah berujung
.
.
.
."Sayangnya Taehyung,"
"Apa sih, Hyung?"
Kim Taehyung tengah asik menatap wajah imut pacarnya yang sedang memakan semangkuk sereal coklat dicampur dengan susu hangat.
"Aku mau membicarakan sesuatu"
"Yasudah bicara saja. Aku mendengarkan kok"
"If i die------will you miss me?"
Hampir tersedak, Jungkook meminum air putih hangatnya, meletakkan mangkuk serealnya di meja, kemudian mengubah posisi duduknya jadi menyamping----menghadap Taehyung.
"Barusan bilang apa?"
"Hm? Barusan aku bilang kalau kau itu cantik"
Bugh
Pukulan keras mengenai lengan Taehyung. Sedikit meringis, maunya sih dia mengaduh sakit sekeras-kerasnya, tapi melihat kedua mata bulat pacarnya yang berair, ia mengurungkan niatnya.
"Jangan bercanda, sialan"
Whoa---baru kali ini seorang Jeon Jungkook berani berkata kasar.
"Tadi hyung bilang jika hyung mati, apa aku akan merindukanmu atau tidak, kan?"
Taehyung mengangguk pelan. Membiarkan air mata pacarnya mulai membasahi pipi tembamnya."M-memangnya hyung berniat untuk mati? Hyung berniat meninggalkanku?"
Sepasang lengan kurus Taehyung merengkuh tubuh Jungkook dalam pelukan hangat, "Aku tidak bermaksud meninggalkanmu, Princess. Tapi, kalau memang itu jalannya aku bisa apa, hm?"
"Hyung serius?"
"Lebih dari serius. Jadi, apa jawaban pertanyaanku tadi, Jungkookie?"
Jungkook menggigit bibir bawahnya kuat-kuat sebelum menjawab.
"Aku tidak akan rindu?"
"Yang benar?"
"Iya. Karena----aku akan mengikutimu"
Taehyung menggeleng pelan, tidak terima dengan keputusan Jungkook, "Tidak boleh. Kau harus tetap hidup. Jangan ikuti aku"
Tidak peduli dan tidak mau peduli, Jungkook meremas kaus Taehyung di bagian dada, kemudian menabrak kan bibirnya dengan bibir tebal Taehyung, memberi lumatan-lumatan kecil. Kemudian memekik pelan dalam ciuman mereka ketika Taehyung mengangkat tubuhnya untuk di bawa ke kamar dan di hempaskan ke atas ranjang.
'Ahn----hyung!'
Setidaknya biarkan mereka bercinta.
..
"Hei, masih bangun?"
"Hm"
Sekarang posisinya Taehyung yang berbaring dengan tangan kirinya sebagai tumpuan kepala, Jungkook yang terlihat mungil dalam pelukan Taehyung, dan selimut tebal yang membungkus tubuh telanjang mereka berdua.
"Tidur sana. Lelah kan?"
"Tidak mau. Nanti kau pergi"
"Tidak. Tidak akan pergi kok"
"Janji?"
"Janji, Malaikatku"
Karena sudah berjanji, Jungkook menutup kelopak matanya dan mulai menyelam ke dasar dunia mimpi.
Dirasa susah cukup lelap, Taehyung dengan perlahan melepas pelukan Jungkook. Menyingkap selimut, turun dari kasur, dan memakai pakaiannya kembali.
"Jangan lupakan aku, ya?" gumam Taehyung sebelum melabuhkan sebuah ciuman kasih sayang di dahi Jungkook. Setelah itu melangkah keluar tanpa lupa mengenakan hoodie abu-abu kesayangannya.
Niatnya sih, mati dengan hoodie pemberian pacarnya itu.
-----
Gedoran pintu secara brutal membuat Jungkook terbangun dari tidurnya. Sekilas melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul satu siang.
"Tunggu sebentar!" teriaknya sambil memakai pakaiannya. Sambip memakai pakaiannya, ia mengernyit heran karena tidak menemukan Taehyung.
"Noona?" heran ketika Seulgi berdiri di depan pintu kamar hotelnya dengan mata memerah.
"Kookie, kau sudah lihat berita?"
"Berita? Berita apa? Aku baru bangun"
Dan Jungkook tau. Benar-benar tau bahwa setelah ia menonton berita itu, hidupnya akan hancur.
----
Judulnya balik aja deh
H3H3
KAMU SEDANG MEMBACA
[Discontinued] 7⅔ Youngest
FanficIni kisah cinta manis si bungsu dan bagaimana ke-6 kakak asuhnya menyayanginya. ©blixxan 5.9.2017 - ??? (3.11.2017) #92 in fanfiction