Part 4

333 69 19
                                    

Difference

Bab 4

"Lo tau? Gue gak punya waktu untuk membenci orang yang membenciku. Ejekla aku sesuka yang kau mau, entah apa untungnya kau melalukan hal itu. Namun jangan heran jika aku hanya diam, karna aku terlalu sibuk menyayangi orang yang menyayangiku."

•••

Suasana kantin yang ramai tidak membuat Rachel terganggu.Rachel dan Vanilla ingin duduk di tempat yang seperti biasanya.Saat Rachel ingin menuju ke meja tersebut seseorang menabrak Rachel.Membuat pakaian Rachel kotor dan basah.Jus buah naga dan batagor yang ia pesan tertumpah tepat diseragam Rachel.

"Apa apaan ni?!!"celetuk Vanilla yang tidak rela jika sahabatnya diperlakukan seperti itu.

"Kenapa?lo gak suka?gak usah sok jagoan deh lo!!! LO GAK BISA HARGAIN SENIOR LO HAH?!!cetus Levina.Pandangan yang awalnya tertuju kepada Vanilla akhirnya tertuju pada Rachel. Vanilla menatap tajam ke arah Levina. Ingin sekali rasanya ia membuat wajah Levina babak belur namun niatnya ia urungkan. Ia tidak peduli meskipun Levina kakak kelasnya. Menurut Vanilla selagi masih sama-sama makan nasi, apa yang harus ia takutkan.

"Asal lo tau ya,gue gak suka lo deket sama Rafael,genit banget sih jadi cewek dasar murahan.Lo kira gue gak liat apa lo pelukan sama Rafael di depan lab komputer!!!!"Levina ingin menampar wajah Rachel untuk kepuasan dirinya.Saat tangannya hampir mendarat tepat di wajah Rachel tiba-tiba Rafael mencegah tangan tersebut.Levina malu karna tertangkap basah oleh Rafael.

"Ikut gue sekarang!!!"Rafael menggenggam tangana Levina dengan keras tidak sama seperti saat Rafael menarik tangan Rachel dengan lembut tanpa paksaan apa pun.

•••

Seseorang memasangkan jaket tepat di tubuh Rachel.Rachel yang terkejut langsung menoleh ke arah belakang dan ternyata Raffa la yang memasangkan jaket untuknya.

"Lo ikut gue ya?gue gak mau lo sakit."

Rachel mengikuti ke mana arah Raffa pergi tanpa harus membantah sedikitpun.Rachel tidak tau mengapa semudah itu mengikuti seseorang yang baru dikenalnya selama tiga hari.
     "Gue anter lo pulang aja ya hel?"
    "Gak usah raf" kata Rachel yang terus membersihkan noda d bajunya
     "Tapi kan.."belum selesai Raffa berbicara,Rachel sudah memotongnya,
     "Gak papa raf"

•••

       Raffa binggung harus berbuat apa.Raffa tidak mempunyai seragam lebih saat ini sedangkan di UKS tidak ada pakaian cadangan.Padahal sebelumnya pakaian cadangan itu ada di ruang UKS.
"Eh raf ntar jaket lo kotor lagi gara gara pakaian gue,gue kembaliin ya?"
"Eh gak usah,lo pakek aja hel,kotor juga gak masalah kali."ucap Raffa menahan jantungnya yang bergetar tidak seperti biasanya.

•••

     Ruang gudang yang sepi Rafael hiraukan tanpa rasa takut untuk mengajak Levina berbicara di tempat ini.Rafael tidak suka jika seseorang menjahati Rachel dari dulu.Meskipun Rafael menjauh dari Rachel dia masih mengontrol Rachel dari kejauhan.Dia selalu mengikuti Rachel kemanapun dia pergi tanpa Rachel ketahui.Makanya saat Rachel di perlakukan seperti itu oleh Levina,Rafael selalu ada saat di hadapannya saat Rachel membutuhkannya.

Uncertainty of feelingsWhere stories live. Discover now