Pendekatan
Bab 7
"Seharusnya aku sadar kamu siapa dan aku siapa,aku sadar bahwa aku harus tegar dan ikhlas dari sebuah kehilangan yang ada dan mencoba tersenyum dari sebuah kesakitan yang mendalam."
•••
SUARA lantunan lagu Attention dari Charlie puth membuat suasana rumah yang awalnya sepi, hening, damai, dan sejuk menjadi bersuara. Tepat malam ini Rachel diundang makan malam oleh keluarganya Raffa meskipun, dalam hatinya Rachel ingin menolak namun, merasa tidak enak dengan kedua orang tua Raffa.Hari ini masih pukul 5.00 dan Rachel masih berada di halaman belakang,belum mempersiapkan diri untuk mandi dan pakaian yang digunakan.Tidak seperti wanita kebanyakan lainnya,Rachel justru terlihat lebih santai meskipun, acara makan malam dengan seorang laki-laki yang baru beberapa minggu ia kenali.
Bik Ani sengaja belum pulang, dia sudah berjanji kepada Aretha bahwa dirinya akan pulang setelah sholat magrib.
"Non,... kok non belum siap-siap?"Rachel segera menoleh dan mencari dari mana asal suara itu berada.Ternyata, dari balik pintu Bik Ani membawakan Rachel handuk agar segera mandi dan menggunakan pakaian sesuai yang di perintahkan oleh Aretha kepada Bik Ani.Jika tidak di paksa, Rachel tidak akan mandi secepat sekarang padahal waktu sudah menunjukkan pukul 17.05.Tanpa Rachel ketahui,ibunya tau bahwa dirinya sedang makan malam bersama keluarga Raffa jadi,Aretha menyuruh Bik Ani untuk menggunakan dress sesuai yang Aretha suruh.Jika tidak seperti itu, Rachel akan menggunakan pakaian yang simpel karena, Rachel tidak mau yang ribet.
•••
Sudah tiga minggu orang tua Rachel tidak ada dirumah dan sudah tiga minggu pula Rachel tidak bertemu dengan Rafael.Sebenarnya saat dihalaman belakang tadi, sebelum Rachel memutarkan musik Attention, Rachel sempat melamun memikirkan Rafael.Dirinya sangat merindukan Rafael dalam hati kecilnya ia ingin tau dimanakah keberadaan Rafael namun, hati kecil yang satunya justru bertolak belakang. Membuat Rachel bingung apakan dirinya harus mencari keberadaan Rafael atau justru diam dan menunggu?
Rachel juga memikirkan jika Rafael pulang nanti harus bagaimanakah ekspresi Rachel.Apakah Rachel akan marah besar kepada Rafael?Ataukah Rachel harus bahagia dan melupakan semuanya?
Rachel sejujurnya sudah merasa curiga kepada Raffa dan kedua orang tuanya namun, ada sisi lain yang membuat Rachel percaya kepada mereka.Rachel hanya bisa menunggu sampai Rafael pulang dan bisa bersenang senang bersama.Tapi,yang menjadi pertanyaan sekarang Apakah Rafael akan bisa bersenang senang seperti dulu?Apakah Rafael justru menjadi dingin dan menutup diri lagi? Itu yang Rachel takutkan.Meskipun, alunan musik terus berbunyi tapi,pikiran Rachel kemana-mana,hingga Bik Ani datang dan membuyarkan lamunan Rachel.
•••
MOBIL BMW berwarna putih sudah terparkir dihalaman rumah Rachel.Seorang laki-laki turun hendak ingin menekan bel agar tuan rumah segera keluar.Tapi, sebelum Raffa berjalan menuju pintu, Rachel sudah keluar dengan menggunakan dress selutut berwarna hitam dengan balutan mutiara di pakaiannya. Rachel menggunakan sepatu tinggi 5 cm membuat dirinya dan Raffa hampir setara.Dengan balutan dress yang digunakan Rachel ternyata sangat pas dengan jas yang sedang Raffa kenakan sekarang.
Raffa segera membuka pintu mobilnya untuk Rachel."Silahkan masuk tuan putri." Rachel hanya tersenyum dan segera masuk kedalam mobil.Kemudian, saat Raffa sudah masuk ke dalam mobil Raffa justru mendekatkan dirinya dengan Rachel hingga membuat Rachel menghindar dan berkata "Apaan si....."ucapan Rachel terpotong saat Raffa ternyata berniat untuk memasangkan seat belt punya Rachel karna, Rachel lupa memasangnya.
YOU ARE READING
Uncertainty of feelings
Teen Fiction[#1 teenfiction]Ketika sebuah sandiwara sudah dimainkan dan kamu tidak bisa membedakannya. Apakah cinta masih berarti bagimu? Ketika oksigenmu seakan telah hilang, apakah kamu masih bisa bernapas tanpa merasa sesak? Ketika pikiranmu terus melayang d...