Part 11

257 66 5
                                    

Hypocrisy

Bab 11

"Kamu tidak harus jadi orang lain untuk terlihat sempurna, tidak harus menjadi orang munafik demi mengejar cinta. Namun, jadilah dirimu sendiri, terima atas apa yang kau miliki saat ini."

-Asap-

•••

Tepat hari ini Rachel sendirian lagi. Padahal, Azka sudah berjanji untuk tidak membiarkan Rachel sendirian tapi nyatanya itu hanya omongan belakang.Azka sedang berlatih untuk pertandingan satu minggu lagi dan begitu juga dengan Vanilla.Sudah berapa lama Rachel tidak bertemu dengan Vanilla terakhir sekali ia bertemu saat di cafe brunella.Rachel rasanya ingin bertanya mengapa Vanilla seperti menjauhi dirinya?apakah ia membuat kesalahan?atau hal lainnya?

      Rachel menelusuri koridor untuk menuju ke perpustakaan.Saat di koridor ia tidak sengaja melihat Rafael yang baru saja keluar dari ruang guru.Perasaan Rachel bimbang antara sedih,kecewa dan senang.Rachel segera belari mendekati Rafael dan langsung memeluknya, ia sangat merindukan Rafael.
     "Lo jahat banget sih,pergi gak bilang-bilang."pelukannya semakin erat untuk melepas kerinduan yang mendalam.
    "Apa kabar lo bawel?" Ujar Rafael yang seakan dirinya baik- baik saja.
     "Ya gitu deh,gue kesepian semenjak lo pergi, tapi gak papa lah, lo harus janji ya jangan tinggalin gue lagi." Rafael tidak bisa mengiakan kata kata Rachel suatu saat ia akan kembali ke rumah sakit untuk menjalani berbagai pengobatan namun ia berbohong, ia mengiakan kata kata Rachel.  Ada satu hal yang membuat Rachel binggung. Ini tidak sesuai kata- kata yang di ucapkan Qing dan Pandu kemarin. Pandu dan Qing bilang bahwa Rafael belum bisa di pulangkan karena penyakitnya semakin parah namun ini hanya 1 bulan lebih 1 hari dan ternyata Rafael sudah bersekolah. Apakah ada yang di sembunyikan Rafael?
Tepat hari ini juga kedua orang tua Rachel akan pulang dan Rachel tidak akan di antar jemput oleh Raffa lagi. Antara sedih, senang dan kecewa yang ia rasakan. Entah kenapa ada rasa ingin selalu dekat dengan Raffa. Namun ia tidak boleh merepotkan raffa selalu. Ia harus mandiri dan mungkin besok ia akan membawa mobil sendiri tanpa harus di antar jemput oleh raffa.

•••

     Di dalam kelas XI IPA 1 saat ini sedang berlangsung mata pelajaran kimia.Bu Rini sedang menjelaskan materi tentang "senyawa hidrokarbon". Seluruh siswa mendengarkan penjelasan Bu Rini dengan baik namun tidak dengan Azka,Adrey dan Andre mereka sudah bosan dengan penjelasan itu.Andre melempar kertas kepada Azka yang di dalamnya terdapat tulisan.
     "Gimana kalo kita bolos aja, ke kantin kek,telinga gue udah panas ni."
    Azka yang sudah membaca pesan tersebut menggelengkan kepalanya.Azka memang anak yang nakal namun ia tidak pernah ingin untuk membolos sekolah, ia juga jarang sekali telat, yang tercatat di buku pelanggaran hanyalah catatan perkelahian Azka. Beda halnya dengan Adrey, ia justru sedang tertidur lelap di belakang bangku yang di tempati Azka.Karena Azka teman yang baik ia juga menutupinya menggunakan punggung Azka yang lebar agar tidak terlihat oleh Bu Rini.Azka masih berbicara dengan Andre tanpa memperdulikan bahwa sekarang ia sedang mendapati tatapan tajam dari Bu Rini. Pandangan seluruh siswa tertuju kepada mereka, Rachel juga memberhentikan aktivitasnya melirik ke arah sahabatnya tersebut.

Uncertainty of feelingsWhere stories live. Discover now