Sehun masih berusaha untuk menghubungi Keyshi, namun tetap saja tidak dijawab oleh Keyshi. "Dimana dia? Bolos kemana?!" Begitulah pemikirannya.
"Pak Sehun!" Interupsi itu membuat Sehun menoleh kesumbernya.
"Xiumin? Ada apa?" Tanya Sehun kepada Xiumin yang baru datang menghampirinya.
"Bapak nyari Keyshi?" Tanya Xiumin yang langsung mendapat anggukan mantap dari Sehun.
"Iya, kamu tau dimana dia?" Tanyanya tanoa basa-basi.
"Saya juga lagi panik nyariin dia, pak. Handphonenya gak aktif dari tadi saya telponin." Jelas Xiumin.
"Kamu sudah tanya teman-temannya?"
"Sudah pak, mereka bilang kalau adek bolos. Tapi saya gak tau dia bolos kemana." Ucap Xiumin, Sehun menyeka rambutanya kebelakang.
"Bapak nggak nganterin adek sampai sekolah emang?" Tanya Xiumin dengan nada nggak santai.
"Saya sudah mengantarkannya dipintu gerbang."
Xiumin nampak mengepalkan tangannya dan menahan amarah yang sudah mencapai ujung.
###########################
Mata Keyshi tak henti-hentinya menatap tajam orang yang ada didepannya sekarang. Mengingat kejadian yang membuatnya sedikit shock, dan semakin menambah kebenciannya terhadap Sehun.
"Kamu kenapa bolos? Sudah tau akan ada persiapan olim malah bolos. Kamu gak mau ikut event ini bilang, biar saja diganti dengan yang lain!" Bentak Sehun dengan datar.
"Kan gw udh pernah bilang, kalo gw gamau ikut. Lu-nya aja yg maksain!" Sahut Keyshi dengan menahan amarahnya.
Sehun hanya mengusap wajahnya kasar dan berjalan kearah Keyshi. "Karena saya percaya sama kamu, kamu bisa mewakili dan membawa nama sekolah kearah yang lebih baik!" Ucap Sehun dengan penuh penekanan, tepat didepan wajah Keyshi.
Mereka sekarang berada diruangan dekat lorong yang sering dipakai untuk latihan dance. Keyshi hanya diam karena perlakuan Sehun sampai tubuhnya terhuyung kebelakang.
"Saya gak mau pak, ganti saja yang lain!" Olim akan berlangsung 2 hari lagi! Saya tidak mau mengambil resiko dengan menggantikan kamu!" Sehun mulai menjauh dari Keyshi dan berkacak pinggang.
Keyshi menahan amarahnya yang sudah diubun-ubun.
Tiba-tiba lampu ruangan mati dan semua menjadi gelap. Keyshi yang kaget langsung gelagapan untuk keluar dari ruangan itu.
Sehun memegang gagang pintu untuk membukanya, tapi pintu tetap saja tidak terbuka. "P-pak... cepat buka pintunyaa..." Rengek Keyshi.
"Tidak bisa, sudah saya coba, lihatlah!" Sehun masih terus mencoba mengotak-atik gagang pintu tersebut. Tapi nihil! Langkah selanjutnya Sehun mendobrak pintu, tapi tetap saja tidak bisa.
Entah ada apa dengan pintu itu, sehingga tidak mau terbuka. Apakah pintu itu rusak atau sengaja dikunci dari luar?
Hari sudah sangat sore, jarum jam menunjukkan pukul 16.45 , dimana sudah tidak ada orang diluar. Atau mungkin haya beberapa yang mengikuti ekstra, dan tidak mungkin melewati ruang dance. Karena bukan jalan utama untuk keluar.