All already, can I fix the heart that has been broken? 😿
Papa, I'm sorry✴✴✴
Rumah Sakit
22.18
Semuanya panik dan berlarian menuju ke ICU setelah mendapat informasi dari suster. Keyshi berlari paling depan demi melihat sang ayah untuk terakhir kali. Pikirnya.Menunggu dan menunggu, dokter sedang memeriksa didalam sana dimana kondisi Rian semakin memburuk, lalu datanglah suster yang tergesa-gesa dan membawa 2 botol darah dan membawanya kedalam ruang ICU.
"Suster! Tolong buat ayah saya kembali lagi! Saya mohon... hiks... hiks... hiks..." Cegah Keyshi pada suster yang ingin masuk kedalam ruang ICU tersebut.
"Kita akan mengusahakan nona, kalian berdoa saja supaya ada keajaiban." Kata suster itu cepat, lalu segera masuk kedalamnya.
"Hiks...hiks... ayah... maafin Eciii yaahh... Eci sayang sama ayah... jangan tinggalin Eci... Eci sayang sama ayah... ayah harus kuat...." Keyshi terduduk lemah didekat pintu ICU yang langsung ditenangkan oleh Xiumin dan Ibunya.
"Eci sekarang berdoa aja ya, supaya ayah bisa kembali sama kita. Jangan nangis sayang, Bunda ada disini." Suara Ibunya sudah parau lalu mendekap Keyshi, tangan kanan Keyshi digenggam oleh Xiumin dan iapun mengelus rambut adiknya, berusaha menenangkannya.
Sedangkan Kakeknya sedang menghubungi seseorang, Ia tidak tahan melihat cucunya menangis seperti ini. Hal ini sangat membuat hatinya merasa ditusuk.
Tampak dari arah pintu masuk Sehun yang tengah berlari dengan wajah paniknya, dan segera menghampiri Kakek Kim begitu sampai disana.
"Ada apa kakek? Kenapaㅡ"
"Ayah Eci mengidap kanker darah, dan sekarang sedang tranfusi darah di ICU." Sahut Kakek Kim, lalu Sehun melihat kearah Keyshi yang masih dalam keadaan shock sudah seperti orang gila.
"Keyshi? Dia nggak papa Kek?" Tanya lagi Sehun.
"Seperti yang kamu lihat nak, dia sangat terpukul dan meretuki dirinya sendiri daritadi. Coba tenangkan Eci, mungkin dia akan lebih tenang setelah kamu sentuh." Ucap Kakeknya yang tidak mau menatap cucunya yang sedang seperti ini.
Lalu Sehunpun mendekat kearah Keyshi, Xiumin dan Ibunya. "Tante Nanda..." Lirih Sehun, lalu yang dipanggil menengok kesumber suara.
"Biar saya coba menenangkan Keyshi, Tante duduk saja disana." Sehun menunjuk kursi diruang tunggu dengan isyarat matanya.
"Tenangkan putri Bunda ya nak, kuatkan dia." Ibu Keyshi melepas pelukannya dan berdiri lalu duduk ditempat tersebut diikuti Xiumin dan Kakeknya.
Keyshi belum menyadari keberadaan Sehun, ia terus saja merutuki dirinya dan menyalahkan dirinya sendiri, sambil menarik-narik rambutnya seperti dulu.
"Sstt... Key? Kamu gak boleh kayak gini dong! Ayah kamu butuh doa dan senyum kamu. Bukan tangisan dan rutukan kamu seperti ini..." Sehun mencengkram kedua bahu Keyshi lembut.