Ch. 32 - Perhatian...Perhatian

2.9K 136 4
                                    

"Assalamualaikum Awa"

"Waa'laikumsalam Tante"

"Gimana Koas kamu, nak?

"Alhamdulillah baik Tan"

"Kamu udah makan?"

"Udah, Tante?"

"Udah dong, tinggal ngambil di warung aja"

"Bulan ini kamu mau Tante kirimin apa?"

"Terserah Tante aja"

"Kalo gitu, ntar Tante kirimin cemilan kesukaan kamu aja ya"

"Boleh Tan"

"Oya Ello Gimana, nak?"

"Ello koas di RS.Sejahtera, Tan"

"Jadi kamu nggak ada ketemu dia?"

"Wa, inget Ello itu sodara kamu"

"Iya iya Tan"

"Kemaren Papa Ello telpon, katanya Ello pingin samaan koas dengan Awa."

Diam

"Wa..."

Diam

"Awa..."

"Iya Tan"

"Kamu dengar?"

"Iya tante"

"Kamu perhatiin juga Ello! Kasian dia nak, papanya sibuk terus, kadang nggak sempat perhatian sama Ello".

"Ok Tante sayang"

"Kamu yang semangat ya, udah dulu ya Nak... Assalamualaikum"

"Waa'laikumsalam".

Awa menyimpan handphonenya dalam tas.

"Tante bilang apa, Wa?" Tanya Quimby sambil nyetir.

"Biasa, nyuruh perhatiin si dinosaurus" Awa membelakangi Quimby.

"Quimby sepakat sama Tante, Awa harus perhatiin Ello, selama ini Ello mulu yang ngurusin Awa."

"Bodo!" Awa menatap keluar jendela.

Enam belas menit kemudian, mobil mini Cooper menepi.

"Awa aja ya turun ya, ribet markir Micco dulu" Permintaan Quimby.

"Baik Nyonyah" menutup pintu mobil.

Awa memasuki RS.Sejahtera dan mencari keberadaan si cubby, Widya.

"Poli Jantung dimana sih?" Gumamnya.

"Wid, gue udah dibawah, Lo dimana?" Awa menghubungi Widya.

"Keatas aja Wa, lantai 2" suruhnya.

Lalu Awa naik satu lantai.

"Wa sini!" Widya seneng melihat Awa membawa paket yang dia tunggu-tunggu.

"Wa, thank you so much" dia memeluk erat Awa.

"Alamat Kos Lo ribet banget sih, gue jadi kurir Lo Wid!" Protes Awa.

"Sekali-kali Wa, kan kosan Awa mudah dikenal" rayu Widya.

"Gue balik dulu ya, Quimby nunggu"

"Bye-bye" jawab Widya.

Dipojok, Awa melihat bangku panjang, diatasnya seseorang sedang terlelap dengan pulasnya. Awa menatapnya, ternyata si dinosaurus. Terpantul wajah yang sangat lelah dari raut mukanya.

"Ckckckc, bisa-bisanya dia tiduran disini?" Ejek Awa.

Di kursi tersebut tersangkut jeket item kepunyaan Ello. Lekas Awa meraihnya dan menutupi badan Ello. Lalu ponselnya berdering keras.

"Wa, dimana? Mommy nyuruh pulang cepet"

"Iya, gue mau turun" sambil melangkah masuk ke lift.

Awa tak menyadari, bunyi ponselnya membangunkan Ello. Saat itu juga Ello mengetahui ada Awa yang sedang membelakanginya. Dia tersenyum, tak menyangka Awa menyelimuti dirinya.

🔹🔹🔹

"Lo tu ya, argggh..." Geram Fathan.

"Iya gue, napa? Napa?" Kiki maju kehadap Fathan.

"Ah... Udah" Fathan tak tau mesti berkata apa lagi pada si kribo.

Kiki mengelus pundak Fathan.
"Lo mesti bersyukur punya temen kayak gua"

"Serah Lo, gue pusing" Fathan meninggalkan Kiki.

"Ha....ha...ha.... Makan tuh Cinte, Than!" Ketawa garing Kiki.

"Kikiiiiiiiiii....." Teriak cewek dari ruang praktik.

"Lo disini mau Koas atau mau ngobrol sih?" Bentaknya.

"Koas lah!" Jawab Kiki.

"Sini Lo, bantuin GUEEEEEEE!!!"

"Iyaaaaaa.... Venya" Kiki bergerak menuju cewek yang terkenal jutek minta ampun.

🔹🔹🔹

Fathan menemui sekretaris papanya di tangga darurat IMC.

"Om Jun, pokoknya Papa nggak boleh sampe tau ada mahasiswa koas reguler disini!" Perintah Fathan.

"Iya Siap" Jawab Om Juna.

"Tapi, nanti kalo Presdir tau gimana??? Bisa gawat" beliau pun khawatir.

"Makanya jangan sampe tau, Om" bisik Fathan.

"Ada Indah yang slalu lapor ke saya" ujar lelaki berambut tipis.

"Bagus Om" Fathan mengacungkan jempolnya.

Ponsel Om Juna berbunyi.

"Iya Pak,
Baik,
Segera laksanakan,
Ok"

Om Juna pamit menghadap presiden direktur.

🔹🔹🔹

So,
Kira-kira gimana reaksi Papa Fathan ya saat tau ada dua mahasiswi reguler koas di rumah sakitnya ???

-+_-+_-+_-+

Aseeek.... Awa udah mulai perhatian sama Ello LoL

 Awa udah mulai perhatian sama Ello LoL

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku Bukan Dokter [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang