Ch.20 - Hidup Mahasiswa!

3.3K 150 6
                                    

BEM UNIVERSITAS dengan ini menyatakan:

1. Menolak akan dilaksanakannya peresmian gedung baru yang memakai nama perusahaan swasta.

2. Menolak pemberlakuan denda keterlambatan pembayaran uang kuliah semester sebesar satu juta rupiah.

3. Mengecam tindakan pembubaran kantin-kantin di berbagai Fakultas dan menuntut agar uang kontrak kantin diturunkan.

4. Meminta agar petinggi Universitas tidak bersikap kapitalis yang akan menyebabkan kesengsaraan bagi mahasiswa.

Semoga Tuhan selalu menyertai langkah perjuangan kita.

HIDUP MAHASISWA !!!
LAWAN KAPITALISME !!!

Salam,

Presiden BEM Universitas.

*Sikap bersama BEM FEB, BEM FTI, BEM FK, BEM FISIP, BEM Farmasi, BEM FT, BEM Keperawatan, BEM FKH, BEM FIB, BEM Pertanian, BEM FH, BEM FKG, BEM Peternakan, BEM Psikologi, BEM FMIPA, BEM FKM.

Dengan toa yang masih berada ditangannya, Presiden mahasiswa telah selesai menyampaikan tuntutan mahasiswa dihadapan para pejabat kampus. Kemudian diringi dengan kepalan tangan dan teriakan keras:

"HIDUP MAHASISWA!!!"

"HIDUP MAHASISWA!!!"

"HIDUP MAHASISWA!!!"

Sembari menunggu kedatangan rektor, mereka silih berganti menyampaikan orasi.

Kerumunan mahasiswa memenuhi depan gedung rektorat. Disana juga terlihat Fathan yang sibuk memotret sobat kribonya yang request difoto ketika orasi. Jadilah Fathan sebagai fotografer dadakan. Kiki tak mau kehilangan momen, karena inilah saatnya dia bisa menyampaikan unek-unek dikepalanya. Fathan sebenarnya malu, tapi apalah daya.

Dibagian belakang barisan perempuan, ada Awa yang sedang menyandar ke pohon yang rindang dan juga Quimby yang mengenakan masker. Dia ingin sekali ikut demo, tapi dia takut menjadi bahan gosipan mahasiswa, dengan ide dari Awa dia menutup wajahnya dengan masker.

Ello berdiri di sebelah kiri grada terdepan, lengkap dengan kotak P3K ditangannya, jikalau demo ricuh dan terjadi hal yang tak diinginkan dia dan tim telah siap sedia. Dari jauh Ello melihat teman lamanya yang dulu rekan magang di PMI waktu menjadi maba.

Ello berteriak memanggilnya.

"Budiiiii Woy Budiiiii" sambil melambaikan tangan.

Budi lantas menoleh ke sumber suara dan melihat sosok Ello.

"Ello ? kesini lo!" Dia mengajak Ello untuk kebarisannya.

Ello melangkahkan kaki menuju Budi yang berjarak 4 shaf darinya.

"Bud, udah lama nggak ketemu ama Lo." Ello menoleh kepada dua orang cewek yang berada disamping Budi.

"Wah .. aktivis PMI kebanggaan kita" Budi menepuk lengan Ello yang kini terdiam tak menyangka bertemu dengan cewek dari masa lalunya.

Aku Bukan Dokter [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang