Note: Cerita ini mungkin termasuk ke dalam cerita mainstream. Alur dan ending-nya mudah tertebak. Akan tetapi aku harap kalian menyukai interaksi antara Sany dan Daru. Dan untuk teman-teman yang nggak suka cerita cewek mengejar cowok karena cringe diharap menjauh aja wkwk. Tapi kalau kalian ingin baca silakan. Mau membenci karakternya pun silakan.
Jangan lupa untuk follow yah. Terima kasih.
Happy reading 🌻
****
PROLOG
Langit biru begitu terlihat cerah siang itu. Seorang cewek yang memakai jepitan rambut dan jam tangan berwarna kuning pastel tengah duduk di bangku besi memanjang pinggir lapangan sekolahnya. Suasana lapangan saat jam istirahat begini memang terlihat ramai. Entah itu murid laki-laki yang sedang bermain bola atau murid perempuan yang ikut menongkrong di pinggir lapangan untuk sekadar menonton.
Tangan mungil seorang cewek berambut sebahu meliuk-liuk di atas buku gambar berukuran A4. Terlihat fokus tapi sesekali melihat ke arah koridor yang mengarah ke kantin sebab sahabatnya belum kembali dari tempat itu untuk membeli minuman. Mata bulatnya bak mata kucing kemudian melihat ke arah murid cowok yang tengah bermain bola. Terdiam sejenak untuk mengamati, lalu kembali menggambar suasana lapangan sekolahnya yang baru saja setengah jadi.
Tiba-tiba saja tangannya berhenti bergerak ketika sebuah bola bergelinding mengenai ujung sepatunya. Cewek itu segera meletakkan buku gambar beserta pensilnya di atas bangku dan mengambil bola itu. Seorang laki-laki yang terlihat kelelahan dengan keringat yang bercucuran berjalan menghampirinya.
"Dek, maaf dong bolanya," ucap laki-laki itu.
Cewek itu mendongakkan kepalanya. Hal yang pertama kali ia lihat adalah seulas senyum cowok tersebut yang mampu membuat jantungnya tiba-tiba saja berdegup lebih cepat. Manis. Cewek itu pun ikut tersenyum lebar dan langsung menyerahkan bolanya.
Senyumnya bikin nular, yah, batinnya.
"Nih, Kak" ucapnya kemudian cowok itu meraih bola dari tangan cewek tersebut. "Btw, namanya siapa, Kak? Kenalin, gue Sany Paramita Prabawa, kelas 10-IPA 6 yang Wali Kelasnya Bu Nilam," cerocos Sany sambil mengulurkan tangan kanannya setelah bolanya berada di tangan cowok itu.
Dahi cowok itu berkerut samar. Selama ia sekolah di SMA Taruna ia belum pernah menemui cewek yang berani mengajaknya berkenalan. Lagipula siapa yang berkenalan dengannya? Dia bukan termasuk jajaran cowok popular yang menjadi bahan ghibah cewek.
Tanpa membalas uluran tangan Sany cowok itu menjawabnya.
"Andaru Prasetya panggil aja Daru," ucap Daru kemudian kembali ke tengah lapangan untuk melanjutkan bermain bola.
Sany mengembangkan senyum lebar. Tangannya kemudian melambai sembari meneriaki Daru. "Kak Daru semangat, yah! Gue suka senyum lo!"
Tentu saja teriakannya itu membuat orang-orang yang berada di sana terkejut sekaligus tertawa geli. Mereka saling bersahutan meledakinya. Sharen sahabat Sany yang baru kembali dari kantin pun membelalakkan matanya. Yang diteriaki namanya menoleh dengan kikuk dan tersenyum tipis untuk sekadar menghormati. Di dalam hatinya Sany menjerit riang mendapat senyum dari Daru.
Bagi Sany jatuh cinta memang tidak butuh waktu yang lama. Hanya dengan melihat senyum Daru yang mampu membuat jantungnya berdetak melebihi ritme saja sudah bisa membuatnya jatuh cinta kepada cowok itu. Apalagi Daru ganteng walaupun masih kalah ganteng jika dibandingkan dengam Ardhito Pramono. Hanya saja kenyataan dan ekspektasi berbanding terbalik. Setelah hari itu Sany mencoba gencar mendekati Daru. Dan hari itu—di saat pertama kalinya Sanya mengajak Daru berkenalan—adalah senyuman terakhir yang Daru berikan sebelum cowok itu berlaku ketus kepadanya.
Setelah kejadian itu pun hidup Daru mulai tidak tenang karena setiap hari ia harus diganggu bocah pendek yang tidak pernah kehabisan energi. Daru sudah berperilaku cuek dan jijik dengan segala tingkah yang Sany lakukan. Namun, Sany tidak pernah pantang menyerah.
*****
CAST
Nama: Andaru Prasetya
TTL: Jakarta, 01 April 2000
Nama panggilan: Daru
Hobi: Olahraga (Tapi tidak terlalu suka) dan memelihara hewan
Anaknya dibilang intovert bukan ekstrovert bukan dingin juga nggak. Daru cuman nggak suka dikenal banyak orang dan cuman mau menjalankan hidupnya dengan tenang.
Suka sama Zita.
Benci sama Sany.
Nama: Sany Paramitha Prabawa
TTL: Bandung, 24 September 2001
Nama Panggilan: Sany
Hobi: Menggambar dan menggangu Daru
Anaknya ekstovert, ceria, dan sedikit keras kepala.
Sany nggak munafik kalau dia awal suka sama Daru karena Daru ganteng.
Hai semuanya! Akhirnya aku revisi ceritanya dengan yang baru. Semoga kalian suka. Jangan lupa berikan vote dan komentar.
😊✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey, I Love You! (Completed)
Teen FictionDaru tidak tahu harus dengan cara apalagi ia harus menyingkirkan Sany dari kehidupannya. Cewek pecinta warna kuning itu selalu membuat hidup Daru tidak tenang. Apalagi kalau Sany sudah meneriakinya 'I Love You', ingin sekali rasanya Daru mengirim Sa...