Dan.....
"Welcome back home Tara-ya.....!!!''
Tara terpukau dengan kejutan ini, bagaimana tidak seluruh kerabat jauh maupun dekat yang sudah dirindukan Tara berkumpul menjadi satu dirumah dan memberi kejutan kepadanya.
Tara menundukan badannya untuk tanda terima kasih, sampai Tara mengeluarkan cairan bening dari matanya.
"Jeongmal Khansamnida.. '' -ucap Tara dengan isakan tangisnya.
Semua kerabatnya menghampiri Tara dan memelukanya.
Tara tidak sadar ada salah satu dari mereka yang dari tadi sejak kedatangan Tara tak henti hentinya menatap Tara, dengan senyuman manisnya.
Setelah Tara membersihkan tubuhnya.
Tak terasa baginya bahwa langit sudah nampak gelap, bertanda hari sudah malam.
Mama yang dari tadi sibuk dengan dunia dapurnya, sudah memanggil Tara berulang kali menyuruh turun untuk makan malam bersama.
.
.
.
.
Saat makan malam ada salah satu seorang laki laki yang menarik perhatian Tara.Menurut Tara wajahnya sangat asing baginya dia merasa pernah melihatnya, laki laki yang Tara perhatikan tiba tiba menatap langsung mata Tara.
Tara yang sadar bahwa laki laki itu menatap balik matanya, Tara pun langsung mengalihkan matanya kearah makanan nya. Simpulan Tara yang terakhir adalah bahwa laki laki itu ialah kerabat jauhnya.
Malam pun tiba waktunya Tara untuk mengembalikan energi nya untuk besok, karena besok adalah hari pertamanya masuk sekolah.
Sekolah.
Sesampainya Tara dan Abangnya yaitu Minhyun disekolah, Minhyun mengajak Tara untuk ke ruang guru untuk bertemu dengan wali kelasnya.
"Annyeonghaseyo saem...." - tunduk Minhyun diikuti dengan Tara dibelakanganya.
"Nae..."-jawab guru yang tepat ada didepan Minhyun dan Tara.
Guru itu terlihat sangat sibuk karena banyak sekali tumpukan kertas yang ada dimejanya itu.
"Jeosonghamnida saem, saya membawa Tara kemari, dia adalah murid baru disekokah ini"- jelas bang Minhyun
Guru itu tersontak, setelah itu ia mengabaikan kertas kertas yang ada di mejanya.
"Ahh... annyeong Tara. Perkenal kan nama saya Park Chanyeol. Saya ada wali kelas kamu.
Bentar lagi akan ada bel masuk, tunggu saya didepan ruangan.
Dan kamu Minhyun, terima kasih sudah mengantarkan Tara, kembaliah kekelasmu, jika kau terlambat kau akan kena hukum" - jelas Park saem.Setelah bang Minhyun menuju kekelasnya, akhirnya Tara duduk sendirian.
Tara melihat beberapa murid yang berlalu lalang dihadapannya. Tara melihat ada seorang laki laki yang beberapa waktu lalu dilihat nya, dengan postur badan yang ideal, bahu yang lebar, tinggi, putih, siapa yang tidak kagum padanya?
Laki laki itu tersenyum dengan hp yang ada ditangan nya. Tampak dia melihat hal yang indah menurutnya.
"Tara, mari ikuti saem menuju kelasmu"- ajak Park Saem.
.
.
.
.
.°X-3°
Tara melihat papan yang berada tepat diatas kepalanya yang menurutnya adalah kelasnya, karena Park Saem menyuruh Tara untuk menunggu didepan kelas itu.
Tak lama kemudian barulah Park Saem menyuruh ku untuk masuk kekelas.
"Baik anak anak, dia adalah murid baru dikelas kita, dia pindahan dari Indonesia, silahkan perkenalkan dirimu"-perintah Park Saem
"Annyeonghaseyo.... my name is Hwang Ta Ra, you can call me Tara. Hopefully we can be good friends. Khansamnida"-Tara. Ya dia memilih untuk menggunakan bahasa inggris karena ia belum terlalu fasih dalam bahasa korea.
"Baik Tara silahkan duduk disebelah Yura"-perintah park saem.
"Ne"
"Annyeong"- sapa Yura
"Nado"
"Kau bisa berbahasa Korea?"
"Nae, sedikit"-jawab Tara
"Kenalkan namaku Jung Yura, you can call me Yura. Nice to meet you"-Yura
"Hwang Ta Ra, Tara. Nice to meet you too Yura"-sapa balik Tara.
Tara pov.
14.00kstWaktunya makan siang, yeayyy.
Laper banget euyy.
Gue bingung mau makan apa?
Oh ya gue sama Yura sekarang berteman deket, jelas dia yang paling kukenal dari temen sekelas lainnya.
"Hmm....''- Tara
"Tara-ya!, ambil saja sesukamu, aku akan mencari tempat duduk."- kata Yura enteng karena ia sudah membawa makan serta minumnya diatas nampan.
Setelah gue memilih makanan gue bergegas mencari keberadaan Yura, tapi gue melihat Yura sedang menunduk dan telah dikerumuni banyak cewe cewe yang gue sendiri gatau siapa mereka.
Gue akhirnya mendekat ke kerumunan itu, gue nguping apapun yang mereka omongin. Karena gue gatahan sama kata kasar dari salah satu dari mereka gue pun memberanikan diri.
"Stop!"- bentak ku
"Yura-ya, gwenchana"- tanya Tara khawatir karena Yura menunduk sambil menangis
"Woahhh, Jung Yura si munafik ini sudah memilik teman juga to. Ahahahaha......"-ejek salah satu dari mereka yang gue yakin dia bos geng nya dengan menekan kan kata kasar munafik.
"Hai, Hwang Ta Ra ....''-sampil melihat name tag gue.
"....kenalin gue Yuju, cewe tercantik disekolah ini, gue yang punya sekolah ini jadi jangan macem macem sama gue, mereka temen temen gue jangan pernah ganggu kita ataupun bermasalah sama kita atau LO akan mati ditangan gue."-jelas Yuju
Gue cuma memincingkan mata gue, gue ga pengen punya masalah. Gue langsung inget apa kata nyokap bokap gue waktu masih kecil, Semua manusia pasti punya batas kesabaran.
Untung gue masih bisa ngontrol emosi. Kalo ga gue bakalan pites tuh cabe.
Gue langsung nggotong Yura menuju uks setelah cabe and geng pergi.
Gue jujur badan gue sama Yura tuh gede Yura otomatis gue kesusahan buat ngangkat Yura.
Tiba tiba ada seorang laki laki yang mau mbantuin gue.
"Sini biar gue bantu....''
Yura digendong dengan ala brydal style. Tapi...
Kek kenal tuh cowo.
Cowo itu pergi menuju uks tapi bodohnya gue, gue cuma matung ditempat karena saking kepo nya gue ke cowo itu.
Semoga lo inget ra....-unknow
Siapa sih tuh cowo, dimana mana ada? - batin Tara.~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Vote
Comment yaaa
Hargai yang nulis.
Terima Kritik dan Saran kok👌
👇👇👇👇😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Do You Miss Me? 《Kdnl》
Fiksi PenggemarSetelah berpisah belasan tahun lamanya. Apakah mereka dapat mengenali satu sama lain? Apakah takdir mempersatukan mereka? Apakah mereka saling merindukan? Daniel tau bahwa perpisahan itu bukanlah akhir dari segalanya, melainkan perpisahan adalah a...