Xxx
"Inget yaa! Mending lo GAUSAH DATENG, atau lo bakal nyesel"Pesan misterius yang barusan Tara dapatkan, membuat Tara bingung.
'Apa yang dimaksudkan pengirim?'
'Siapa pengirim ini?'
'Dari mana si pengirim tau jika ini Tara, dan besok adalah hari dimana Daniel pertandingan basket?'.
.
.
.Keesokan Harinya.
T
ara terbangun, Tara melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk menyatu dengan alam sejenak.
Lalu Tara menuju dapur untuk mengambil minuman.
Yang pertama Tara dengar saat Tara mendekati dapur adalah seperti ada seseorang yang sedang berada didapur dalam kindisi gelap.
Dan juga pintu lemari pendingin terbuka menampilkan sosok tubuh gelap karena lampu dimatikan.
Saat mendekat Tara menekan tombol untuk menyalakan lampu dapur. Dan yang Tara lihat adalah...
Dapur yang berantakan.
"Ahjuma, mengapa dapur penuh sekali?"- Tara
"Pagi Agassi, saya baru membeli kebutuhan bulanan dan ternyata tidak muat. Ah Ottoke"- resah pembantu Tara.
"Ah agassi, ada sesuatu yang ingin saya sampaikan"- lanjut pembantu Tara.
"Apa itu?"- Tara.
"Saya untuk seentara waktu kembali ke Indonesia Agassi ibu saya sakit, maafkan saya. Kebutuhan Agassi akan tetap aman dengan teman agassi dan juga mas Daniel."- jelas pembantu Tara."Secepat itu kah? Sampai berapa lama?"-tanya Tara.
"Mungkin beberapa bulan"- jawab pembantu Tara.
▪▪▪
Setelah Tara berolah raga, Tara menghempaskan tubuhnya di sofa panjang miliknya. Ini sudah menjadi kebiasaan rutin Tara.
Tara kembali mengingat apa yang barusan pembantu Tara ucap.
Pembantu Tara akan berhenti sejenak dan kembali ke Indonesia.
Lalu, siapa yang membersihkan rumah jika Bang Minhyun gaada? Siapa yang jaga rumah kalo lagi kosong? Terus siapa yang diajakin Tara bercerita masalah yang harus ia hadapi?
Ya, pembantu Tara sudah kenal akrab dengan Tara walaupun masih menggunakan bahasa yang cukup baku.
Pembantu Tara sudah lama tinggal bersama keluarga Tara. Walaupun cuma sekedar membuat makanan, membersihkan rumah, dan mencuci.
KAMU SEDANG MEMBACA
Do You Miss Me? 《Kdnl》
FanfictionSetelah berpisah belasan tahun lamanya. Apakah mereka dapat mengenali satu sama lain? Apakah takdir mempersatukan mereka? Apakah mereka saling merindukan? Daniel tau bahwa perpisahan itu bukanlah akhir dari segalanya, melainkan perpisahan adalah a...