13

2K 261 10
                                    

Sunhi melihat sekeliling dengan ragu saat Taehyung membawanya kemari. Setelah pulang dari restoran pria itu menyeretnya ke mobil dn mengatakan akan membayar cicilan hutangnya.

"Apa yang kau lakukan disana?cepat kemari" perintah Taehyung sambil menggerakan tangannya menyuruh gadis itu mendekat.
"Pilih mana yang kau suka" ucap Taehyung sambil menggidikan dagunya ke arah rak-rak yang memajang tas wanita.

"Apa?" tanya Sunhi kaget

"Aku bilang pilih mana yang kau suka, ini sebagai bayaran hutangku"

Namun Sunhi masih tetap diam ditempatnya ia melirik ke arah jejeran tas dan pria itu bergantian hingga membuat Taehyung gemas dan akhirnya meminta pramuniaga untuk memilihkannya. Saat pelayan tersebut memberikan rekomendasinya ke pada Sunhi gadis itu membelalak melihat harga tas tersebut.

"Apa dia gila ini bahkan lebih mahal dari harga sewa rumahku" gumam Sunhi dan kembali meletakkan tas tersebut ke tempat semula.

"Wae? Kau tak suka?" tanya Taehyung bingung, Sunhi hanya menggeleng dan berdehem pelan.

"Lalu kenapa tidak diambil?sudah kubilang aku yang akan membayarnya"

"Ani, aku sudah punya tas jadi aku tidak butuh yang baru" jawab Sunhi

"Bukannya perempuan suka mengoleksi banyak tas?" tanya Taehyung bingung

"Aku tidak suka melakukannya, ah sudahlah ayo kita pulang saja" ajak Sunhi lalu buru-buru keluar dari toko diikuti Taehyung. Saat sudah diluar pria itu menahan tangan Sunhi.

"Kenapa kau menolaknya?atau jangan-jangan kau tidak mau menerima cicilanku?" tanya Taehyung curiga

"Bukankah aku sudah bertanya padamu sebelumnya dan kau hanya bilang terserah padaku, tapi kenapa sekarang kau menolaknya?" tanya Taehyung tak terima.

"Bukan begitu, aku hanya-" Sunhi bingung melanjutkan perkataannya ia tak ingin Taehyung salah paham padanya.

"Hanya apa?"

"Sudah kubilang aku tidak memerlukan tas baru, lagi pula harganya terlalu mahal hutangmu tidak sebanyak itu" jawab Sunhi.

"Karena itulah aku bertanya padamu nona Im" balas Taehyung geram namun ia berusaha menahannya.

"Kalau begitu anggap saja lunas, bukankah aku sudah bilang kau tak perlu merasa berhutang apapun?"

Taehyung menghela nafas, ia benar-benar tidak mengerti jalan pikiran gadis ini, seharusnya ia senang karena dirinya memberikan hadiah yang mahal padanya, bahkan orang lain mungkin tak akan mendapatkan hal yang sama seperti ini.

"Aku tidak mengerti jalan pikiran mu nona Im" ucap Taehyung sambil memijit pelipisnya.
"Aku yang seharusnya mengatakan itu" gumam Sunhi mempoutkan bibirnya sambil memainkan ujung jaketnya.

"Hah baiklah lupakan saja, kita pulang" ucap Taehyung dan membukakan pintu penumpang. Sunhi menaikkan alisnya bingung yang lagi-lagi membuat pria itu menghela nafas entah untuk keberapa kali.

"Masuklah, kau tidak mau pulang?atau kau berubah pikiran tentang tas tadi?"

"Ah aku pikir kau tidak perlu mengantarku aku akan naik bis saja" jawab Sunhi ragu.

Taehyung memutar bola matanya dan mendorong gadis itu pelan agar masuk ke dalam mobil lalu menutup pintunya kemudian memutari mobil dan masuk ke kursi pengemudi.

"Apa kau selalu seperti ini?" tanya Taehyung random saat keduanya sudah berada di dalam mobil.

"Apa maksudnya?" tanya Sunhi bingung.

"Menolak kebaikan orang lain" jawab Taehyung mengintimidasi.

"A-apa?menolak kebaikan-"

"Bahkan saat ada pria tampan dan baik hati memberikan kebaikan hatinya kau ingin menolaknya?apa itu disebut sopan?" gumam Taehyung namun masih bisa didengar Sunhi.

Sunhi terdiam kehabisan kata-kata, kenapa rasanya ia seperti penjahat disini, dia memang menolak pemberian Taehyung tadi karena menurutnya itu tidak masuk akal. Apakah ada seseorang yang membayar hutang dengan harga yang lebih tinggi dari yang seharusnya? Ia bukan rentenir dan ia tidak mau dianggap memanfaatkan kekayaan bosnya itu.

"Jika kau benar-benar ingin membayar hutangmu bayar lah dengan harga yang sewajarnya, aku rasa jumlahnya tidak sebanyak itu" ucap Sunhi.

"Kalau begitu lain kali kau harus jelas menyebutkannya, kenapa kau membuatku harus memikirkannya sendiri?memangnya kau siapa?kekasihku?" ucap Taehyung panjang lebar.

Sunhi menghela nafas dan menganggukan kepalanya ia mencoba mengalah dengan bosnya ini, perdebatan ini mungkin tidak akan selesai sampai pagi jika ia tidak mengalah.

---

Sunhi sedikit was-was saat Taehyung ikut mengantarnya sampai depan rumahnya bukan karena ia takut pria itu akan berbuat macam-macam tapi ia takut pria itu akan mendapati kondisi adiknya saat kambuh.

Ia sedikit bernafas lega saat melihat lampu teras rumah menyala tapi ia masih merasa khawatir karena kepulangannya yang sedikit terlambat.
"Terima kasih karena sudah mengantarku, semoga kau pulang dengan selamat" pamit Sunhi langsung saat mereka sampai di teras. Tapi belum sempat Taehyung ingin bicara sesorang sudah membuka pintu depan dengan kencang membuat keduanya terkejut.

"Eonni!" seru Sana riang saat melihat kakaknya, ia berlari dan merangkul lengan Sunhi erat.

"Eoh-Sana kau belum tidur?" tanya Sunhi bingung.
Sana menggelengkan kepalanya dan beralih ke arah Taehyung dengan senyum lebarnya.

"Apa kau kekasihnya?" tanya Sana pada Taehyung

"Nde?"

"Mwo?" jawab Sunhi dan Taehyung serempak yang menbuat Sana terkikik geli.

"Wah bahkan kalian kompak menjawabnya" kekeh Sana dan mulai mendekati Taehyung.
"Oppa kenapa tidak masuk?tenang saja appa dan eomma sedang tidak dirumah" ucap Sana sambil mengedipkan sebelah matanya dan menyeret Taehyung untuk masuk ke dalam rumah.

Sunhi gelagapan saat mengikuti keduanya, dia tak tau harus berbuat apa, Sana pasti mengira Taehyung kekasihnya. Apa dia berdelusi lagi?tapi kenapa sekarang berbeda?.

"Oppa tinggallah sebentar untuk makan malam" minta Sana saat mereka berada di ruang tamu. Taehyung melirik Sunhi seakan meminta bantuan sedangkan Sunhi sendiri bingung menghadapi adiknya. Sana sudah terlanjur mengira Taehyung calon kakak iparnya bahkan ia mengatakan tentang orang tuanya tadi.

"Eum Sana bisa kau buatkan teh untuknya?" tanya Sunhi mengalihkan perhatian Sana dan berhasil, gadis itu mengangguk semangat dan pergi ke dapur.

"Adikmu salah paham" ucap Taehyung setengah berbisik.

"Aku rasa begitu"

"Kau harus menjelaskannya padanya, cepat" perintah Taehyung panik.

Sunhi menggelengkan kepalanya, ia diantara rasa bersalah dan takut.
"Kumohon kali ini saja bisakah kau berpura-pura" pinta Sunhi memohon.

"Mwo?" Taehyung semakin bingung dengan permintaan Sunhi.

"Jika kau mau membantuku akan ku anggap lunas hutangmu" ucap Sunhi sambil menggenggam tangan Taehyung.

"Tapi kenapa harus aku?"

"Karena.."

Tbc.
Karena Taehyung suaminya author sekian dan tamat eaaaa....
😂😂😂
*dipenggal readers* 💀

I Will Stay✖Kim Taehyung ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang