22

2.4K 230 6
                                    

"Kau hanya perlu mengatakan pada semua orang seolah-olah ada yang menjual resepnya"

"Apa mereka tidak akan curiga?maksudku bagaimana aku harus mengatakannya?" ucap pelayan pria itu gugup, ia masih belum mengerti maksud bosnya memintanya menyebarkan gosip jika resep baru milik koki Kim bocor dan diambil restoran lain.

"Mudah saja mereka akan segera mengumumkan menu baru jadi kau bisa mengatakan yang ku perintahkan tadi dan orang-orang akan percaya padamu"

"M-maaf nona-"

"Ku dengar ibumu sedang sakit keras" selanya cepat memotong niat pelayan itu untuk menolak perintahnya, bisa dilihat jika pelayan itu langsung terdiam saat ia membicarakan tentang kondisi orang tuanya.

"Biaya rumah sakit pasti tidak sedikit bukan?,aku bisa membantumu jika kau juga mau membantuku" ucapnya menawarkan kesempatan yang ia yakin tidak akan mungkin ditolak oleh pria ini.

"Apa anda serius?" tanya pelayan itu penasaran

"Tentu, aku tidak akan pernah melanggar janjiku" ia masih berusah meyakinkan pria itu hingga kemudian hekaan nafas menjadi pertanda jika tawarannya diterima dan sebentar lagi rencananya akan berjalan lancar.

---
Taehyung pov
Hari ini Taehyung benar-benar menempati janjinya membawa Sunhi pergi, siang tadi setelah menjemput gadis itu dirumahnya mereka segera pergi, awalnya Taehyung berniat menyapa Sana dan orang tuanya tapi Sunhi mengatakan mereka sedang pergi.

"Kau ingin naik apa?" tanya Taehyung setelah beberapa menit berkeliling taman hiburan, karena hari libur jadi tempat ini cukup ramai.

Sunhi tampak berfikir sejenak, sebenarnya sejak mereka sampai gadis utu sangat ingin naik rollercoaster. "Eum..aku ingin itu" tunjuk Sunhi bersemangat saat ia melihat wahana yang menyeramkan bagi sebagian orang termasuk Taehyung, ia bahkan sulit menelan ludah saat melihat betapa mengerikannya permainan itu. Kenapa juga Sunhi ingin naik itu.

"Kau-yakin?" tanya Taehyung berharap gadis itu salah tunjuk tapi sepertinya ia salah karena Sunhi menganggukan kepalanya dengan semangat.

Baiklah kau harus berani Kim Taehyung, kau pria!  Gumam Taehyung berusaha meyakinkan dirinya, setidaknya ia harus terlihat keren didepan kekasihnya.

"Baiklah kita naik" ucap Taehyung yakin, setiap langkah yang ia ambil satu tarikan nafas ia ambil, ia tidak pernah tau jika kencan pertamanya akan seperti ini.

Setelah selesai menghadapi ketakutan dengan rollercoaster sepertinya ujian bagi Kim Taehyung belum selesai karena Sunhi kembali mengajaknya menaiki wahana ekstrim lainnya. Gadis ini ternyata lebih mengejutkan dari perkiraannya, ia kira Sunhi akan lebih memilih wahana yang lebih aman tapi ternyata ia memiliki jiwa kesatria dalam dirinya.

"Taehyung-ah kau baik-baik saja?" tanya Sunhi khawatir saat melihat wajah putih pucat pria itu, bahkan pria itu langsung terduduk setelah turun dari wahana.

"Tidak apa-apa, aku hanya lelah berteriak tadi" ucap Taehyung sambil tertawa menutupi suaranya yang bergetar. Kepalanya pusing dan perutnya bergejolak rasanya ia ingin muntah tapi r tenaga ditahannya.
"Ya tuhan maafkan aku, aku tidak tau kau tidak kuat naik itu" ucap Sunhi merasa bersalah karena terlambat menyadari kondisi pria itu, ia terlalu asik tadi dan Taehyung juga tidak menolaknya.

"Harusnya kau bilang jika tidak mau kenapa hanya diam saja" gerutunya kesal kemudian mengambil tisu di tasnya untuk mengelap peluh di dahi pria itu.

"Sudah kubilang aku baik-baik saja, ini karena baru pertama kalinya mencoba" kilah Taehyung mencoba menghentikan tangan Sunhi.

"Sebaiknya kita pulang saja" ucap Sunhi sedih saat melihat kondisi pria itu.

"Jangan dulu, kita naik satu wahana lagi" ajak Taehyung yang kembali terlihat bersemangat, ia segera menarik tangan Sunhi dan mengajaknya berlari kecil menuju wahana terakhir sebelum akhirnya pulang.

"Bianglala?" gumam Sunhi bingung saat keduanya sampai di tempat yang dimaksud Taehyung.

"Karena tadi aku sudah menuruti keinginanmu sekarang giliranmu menuruti keinginanku" ucap Taehyung dan keduanya kini sudah duduk berhadapan di dalam wahana itu. Wahan itu berhenti tepat di atas saat matahari mulai terbenam menampilkan pemandangan cantik jika dilihat dari atas. Sunhi tidak bisa menutupi rasa senangnya, hari ini Taehyung benar-benar membuatnya merasakan kesenangan yang lama tidak ia rasakan.

Berbeda dengan Sunhi yang masih terpukau dengan pemandangan di luar sana ia justru sibuk memandangi wajah gadis itu, ia suka melihat berbagai ekspresi gadis itu. Saat ia tersenyum, tertawa, kesal atau merajuk, ia sangat menikmatinya.

Sadar terus di perhatikan, Sunhi membalik wajahnya menghadap pria disampingnya.
"Wae?" tanya Sunhi tapi bukannya menjawab pria itu justru mengulum senyum pmembuat Sunhi rrflek menyentuh wajahnya takut jika ada sesuatu di wajahnya.

"Apa ada sesuatu di wajahku?"

Taehyung menggeleng dan mengambil tangan gadis itu agar berhenti meneliti wajahnya, "tidak ada, aku hanya suka melihat ekspresimu" ia semakin tersenyum lebar bahkan hampir tertawa saat melihat semburat merah di kedua pipi Sunhi, sepertinya dia berhasil membuat gadis itu tersipu karena perkataannya.

"Kenapa pipi mu memerah?" tanya Taehyung mencoba menggoda Sunhi

"Apa?,o-oh ini...aku merasa panas, iya panas" jawab Sunhi sambil menahan malu, ia berusaha menutupi pipinya yang memerah tapi sulit karena kedua tangannya masih berada di genggaman pria itu.

"Panas?tapi ini sudah sore tidak panas lagi" ia sebenarnya tau jika gadis ini menahan malu tapi ia masih ingin terus menggodanya apalagi kini bukan hanya pipinya wajah gadis itu juga semakin memerah.

Sunhi sudah tidak bisa menjawab lagi ia lebih memilih memalingkan wajahnya ke arah lain, ia hanya berharap agar wahana ini segera berhenti dan ia bisa keluar dari sini. Terlalu lama bersama pria ini tidak baik untuk jantungnya,sepertinya besok ia harus ke dokter untuk memeriksa kesehatan jantungnya.

"Kau lapar?" tanya Taehyung saat keduanya berada di mobil, setelah lelah berkeliling dan mencoba beberapa permainan keduanya memutuskan untuk segera pulang, lagi pula Sunhi juga tidak tega membiarkan Sana menunggu dirumah terlalu lama. Awalnya Taehyung ingin bertanya tentang orang tuanya tapi ia urungkan karena ia pikir mungkin orang tuanya sedang tidak dirumah, ia ingat Sana pernah bilang orang tuanya sedang berada di Jerman.

Sunhi mengangguk kecil sambil tersenyum tiga jari, sebenarnya ia sudah merasa lapar saat di bianglala tadi tapi ia malu jika harus mengatakannya jadi ia tahan.

"Ingin makan apa?"

"Oppa suka apa?" tanya Sunhi penasaran, ia ingin tau selera pria itu jadi ia bisa menentukan pilihan mau makan dimana.

"Kau" jawab Taehyung santai kembali membuat rona merah di wajah gadis itu.

Sunhi mengeram kesal dan memukul lengan pria itu pelan membuatnya tertawa karena berhasil menggoda gadis itu lagi, "bukan itu, aku bertanya soal makananan"

"Aku suka semuanya" jawab Taehyung setelah berhenti tertawa

"Kalau begitu kita makan Jajangmyeon saja ya?" tawar gadis itu dengan mata berbinar

"Baiklah tuan Putri" Taheyung mencubit pelan hidung Sunhi dan kembali mendapat pukulan di bahunya.

Tbc.
💑

I Will Stay✖Kim Taehyung ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang