4

3.8K 390 16
                                    

Taehyung pov.

Pagi ini ia terbangun dengan kondisi tidak baik, wajahnya tak sesegar biasanya dan pandangannya kosong. Taehyung hampir tidak tidur semalam,

Ah ralat.

Ia bahkan tak bisa memejamkan matanya karena kembali teringat dengan sosok Mijae.

Meski ia mengatakan telah merelakan gadis itu tapi tetap saja hati dan pikirannya masih untuk orang yang sama,untuk Yoo Mijae.

Ia mengulurkan tangannya kesamping menjangkau sebuah figura kecil yg memajang foto dirinya dan gadis itu,lama ia mengamati hingga tanpa sadar bibirnya membentuk lengkungan. Namun senyum itu tak berlangsung lama hingga akhirnya tergantikan dengan tatapan sendu.

Agh sial!

Jika terus seperti ini sampai kapan ia bisa benar-benar melupakan gadis itu,terlalu banyak kenangan yg mereka miliki selama bertahun-tahun ini hingga rasanya sangat sulit untuk mengenyahkan bayangan gadis itu dari pikirannya.

Terlalu banyak.
Apakah ia akan baik-baik saja nanti?.

Tadinya ia berharap jika semuanya hanya sebuah mimpi buruk dan saat ia terbangun dirinya masih bersama gadisnya. Namun saat ia kembali teringat pertemuannya dengan Mijae kemarin membuatnya sadar jika semua ini nyata.

Ya Tuhan ia bahkan berharap sesuatu terjadi padanya hingga membuatnya amnesia dan melupakan gadis itu. Atau mungkin jika mesin waktu itu benar-benar ada ia ingin kembali lagi ke masa lalu dan mencegah dirinya untuk pergi meninggalkan Mijae.

Perlahan Taehyung bangkit dari tempat tidurnya untuk bersiap ,hari ini ia harus tetap bekerja,apa pun yg terjadi ia harus tetap melanjutkan hidupnya.

Jika Yoo Mijae bisa bahagia tanpanya maka ia juga berhak untuk bahagia meski tanpa sosoknya.

Taehyung pov end.

---

Sejung terlihat sangat fokus membaca lembaran kertas ditangannya. Ia membaca setiap detailnya dengan teliti. Meski hanya menyeleksi calon pelayan tapi ia harus benar-benar memilih orang yg tepat dan bertanggung jawab.

Setelah selesai meneliti persyaratan yang diajukan ia mengalihkan perhatiannya kedepan.

"Jadi..kau benar-benar berniat bekerja disini?" tanya Sejung dan dijawab anggukan dari orang tersebut.

"Apa kau punya pekerjaan lain saat ini?karena kami tidak menerima pekerja paruh waktu" ucap Sejung tegas.

"Tidak nona aku tidak memiliki pekerjaan apapun saat ini."

"Baiklah jika ku lihat kau sudah memenuhi semua persayaratan dan kau punya cukup pengalaman jadi kami akan mempertimbangkannya" jelas Sejung.

"Kalau begitu terimakasih" ucap orang itu dan segera berdiri dari duduknya dan membungkuk sopan kemudian pergi.

Hari ini ia berharap jika tempat ini akan mau menerimanya,ia sudah lelah terus menerus berganti pekerjaan, menurutnya pekerjaan ini cukup lumayan dan ia tidak perlu lagi untuk pulang larut.

Sambil mengayuh sepedanya ia terus bergumam semoga kali ini Tuhan memberinya keberuntungan dan mendapatkan pekerjaan tersebut.

Brak

"Auwh!.." ia merintih menahan sakit saat sepedanya tiba-tiba saja menabrak sebuah mobil saat ia berbelok di sebuah tikungan.

"Astaga nona apa kau baik-baik saja?" tanya seorang pria yg keluar dari mobil tersebut.

"Ya!bisakah kau menyetir dengan benar!" umpatnya sambil mengusap sikunya yg terasa sakit.

Berdarah.

"Agh sial sakit sekali" batinnya sambil meringis melihat lukanya.

"Maaf..aku tidak melihatmu tadi" ucap pria itu.

"Tanganmu terluka nona" ucap pria itu panik saat melihat darah di siku gadis itu.

"Ini salahmu!" bentak gadis itu.

"Aku benar-benar minta maaf..sebaiknya kita kerumah sakit aku akan mengantarmu."

Begitu mendengar kata rumah sakit wanita itu langsung berdiri meski dengan susah payah.

"Tidak perlu lukaku tidak separah itu" ucapnya angkuh.

"Tapi bagaimana jika ada retak atau luka lainnya" ucap pria itu masih belum menyerah.

"Tidak! Tidak!aku tidak mau!" ucapnya tak terbantahkan.

Dengan langkah tertatih ia menghampiri sepedanya namun ternyata kesialan tidak berhenti sampai disini,sepedanya rusak.

Ia memejamkan matanya sambil menggigit bibir dalamnya kesal.

Apakah hari ini harus sesial ini! Batinnya kesal.

Pria itu masih memperhatikan tingkah gadis itu,ia juga menyadari jika sepedanya rusak dan ia semakin merasa bersalah.

"Ma-maaf nona tapi jika kau tidak ingin kuantar kerumah sakit bagaimana jika aku mengantar kerumahmu?" tawar pria itu.

Gadis itu melirik ke arah pria itu dan mendesah kesal, "baiklah" ucap gadis itu pada akhirnya.

Setelah membukakan pintu untuk gadis aneh tersebut pria itu mengambil sepeda gadis tersebut dan memasukannya ke bagasi mobilnya.

"Apa kau benar-benar tidak ingin kerumah sakit?" tanya pria itu kesekian kalinya.

"Tidak perlu aku bisa mengobatinya sendiri" ucap gadis itu dingin.

Baiklah sekarang ia mulai kesal, bukankah ia berniat baik? "Kalau begitu ke apotek saja aku akan membelikan obat untuk lukamu" ucapnya mulai merasa kesal.

Haruskah aku bertemu gadis seaneh ini? Batinnya kesal.

Setelah membeli obat dan mengantarnya sampai rumah gadis itu,ia berniat untuk berpamitan. Namun sebelum itu ia memberikan kartu namanya.

"Ini,jika kau perlu memperbaiki sepedamu atau kau merasa ada luka lain hubungi saja aku" ucap pria itu sopan dan kembali masuk ke mobilnya.

Sedangkan gadis itu hanya menatap kartu nama pria itu tanpa minat.

"Kim Taehyung?" gumam gadis itu saat membaca nama yg ada di kartu tersebut.

"Huh lalu sekarang aku harus naik bus" ucap gadis itu menghela nafas.

---

"Kau terlambat satu jam tuan Kim" ucap Sejung sambil melipat tangannya di dada.

"Maaf tadi terjadi sesuatu" ucap Taehyung tersenyum kecil.

"Harusnya kau menelfonku jika terlambat."

Taehyung hanya tersenyum dan menggaruk tengkuknya.

"Ini,rekomendasi dariku" ucap Sejung menyerahkan sebuah map.

"Apa ini?" tanya Taehyung menerima map tersebut.

"Daftar calon pekerja baru,aku sudah memilih beberapa yg kurasa akan cocok."

Taehyung mulai membukanya,matanya membulat saat melihat sebuah foto yg tertempel disana.

Ini kan!

"Taehyung? Taehyung kau baik-baik saja?" seru Sejung melambaikan tangannya didepan wajah pria itu.

"Apa ini nyata?" gumam Tehyung masih merasa heran.

"Apa?apanya yg nyata?" tanya Sejung semakin penasaran.

Tanpa sadar pria itu tertawa tanpa memperdulikan Sejung yg mulai ketakukan akibat tingkahnya.

"Waaah hebat sekali,apa Tuhan sudah merencanakannya?" ucapnya dan berlalu pergi tanpa mengindahkan panggilan gadis yg sejak tadi merasa khawatir dengan kewarasannya.

Tbc.

I Will Stay✖Kim Taehyung ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang