15

2.1K 255 11
                                    

Taehyung pov

Taehyung kembali mematut dirinya di depan kaca berusaha merapikan sedikit penampilannya sebelum keluar dari mobil, hari ini ia akan bertemu dengan wanita yang paling dirindukannya bahkan ia tidak lupa membawa sebuket bunga aster kesukaannya, pria itu tersenyum saat melihat bunga-bunga tersebut membayangkan senyum wanita itu jika menerima bunga darinya.

Ia menghembuskan nafasnya mencoba menormalkan emosinya, ia harus bersikap sebahagia mungkin saat bertemu dengannya, lagi pula ia hanya bisa melakukan ini setahun sekali ia tidak ingin mengacaukannya.

Taehyung keluar dengan senyum terbaiknya dan melangkah menaiki satu persatu anak tangga, saat ia sampai di sebuah ruang yang dipenuhi rak-rak kaca, Taehyung mencoba kembali menampakkan senyum terbaiknya.

"Eomma..aku datang" sapa Taehyung dengan suara cerianya.
"Aku membawakan bunga kesukaanmu, bunga Aster yang cantik sama seperti eomma" kemudian ia meletakkannya di dekat foto sang eomma.

"Hari ini langitnya cerah, apa sebaiknya aku pergi ke pantai?" ucap Taehyung kembali berbicara.

"Dulu eomma selalu mengajakku kesana saat langit cerah, tapi aku tidak terlalu suka karena panas"

"Tapi kurasa sekarang aku menyukainya.." suara pria itu sedikit bergetar saat mengucapkannya, ia mendongakkan wajahnya menahan air matanya yang mendesak keluar.

"Ah..ada apa denganku, harusnya hari ini bisa menunjukkan senyumanku" gumam Taehyun yang kini mulai berkaca-kaca.
"Mian eomma, aku masih belum bisa melakukannya..tidak akan pernah bisa" kini ia mendekatkan wajahnya pada kaca di depannya sekana akan sedang bersandar pada eomma nya.

"Apa kau marah padaku karena aku belum bisa memaafkannya bahkan hingga saat ini" gumam Taehyung perih.
"Jika itu eomma, kau pasti akan memaafkannya dengan mudah, tapi aku rasa aku tidak sepertimu, aku terlalu pendendam"

"Mianhe eomma, tolong maafkan putramu ini".

----
Sunhi pov

Gadis itu meletakkan sepasang sarung tangan biru yang dibuat Sana tempo hari. Perlahan ia mengusap bingaki foto kedua orang tuanya.

"Annyeong eomma, appa"

"Aku datang, maaf sedikit terlambat, tapi aku sangat merindukan kalian"

"Maaf hari ini aku belum bisa membawa Sana, aku terlalu takut dengan kondisinya" gumam Sunhi menatap foto keduanya sedih. Lalu beralih menatap tempat abu milik ibunya.

"apa kalian berdua bahagia?"

"Meski mereka tidak menemukan Appa setidaknya kalian bahagia bersama" lirih Sunhi

"Ini aneh,kenapa aku terus merasa appa masih hidup?apa aku gila" ucap Sunhi sambil menatap foto orang tuanya.

"Aku tidak bisa terus berharap pada hal yang mustahil bukan?" ucap Sunhi dengan sedih,ia merasa lelah karena menjalani semuanya sendiri, ia terlalu sakit melihat Sana terus menyalahkan dirinya sendiri hingga ia tidak bisa menerima kenyataan bahwa orang tuanya telah tiada.

Sunhi lelah terus berharap, ia terlalu sering mengeluarkan air matanya hingga ia tidak bisa menghitung berapa kali ia mengeluarkan air mata. Tapi ia tetap bersyukur karena masih memiliki Sana satu-satunya keluarga yang ia punya. Sunhi memutuskan untuk menghapus air matanya dan pergi meninggalkan tempat itu.

Gadis itu mendudukkan dirinya di anak tangga saat merasa kakinya terlalu lemas untuk berjalan. Ia segera menghapus bekas air matanya dan merapikan rambutnya, ia harus lebih kuat setelah ini karena ia masih memiliki Sana.

"Sunhi?" panggil sebuah suara dari belakang membuat Sunhi membalikkan tubuhnya dan mendapati seorang pria berdiri tepat di belakangnya.

----
Kini keduanya duduk bersebelahan di sebuah bangku taman. Sunhi tidak menyangka ia akan bertemu pria ini disini dalam kondisi seperti ini.

"Apa kau juga datang berkunjung?" tanya Taehyung membuka suara. Sunhi mengangguk pelan sambil menundukkan wajahnya.
"Siapa yang kau kunjungi?" tanya Taehyung lagi.

"Orang yang sangat penting bagiku" jawab Sunhi singkat. Taehyung yang menyadari gadis itu tidak ingin ditanyai lagi memilih diam dan kembali melihat ke arah depan.

Sunhi memainkan jarinya dan melirik pria itu, "apa anda juga sedang berkunjung?" tanya Sunhi balik.

"Tidak, sebenarnya hari ini peringatan kematian eomma ku" ucap Taehyung datar tapi Sunhi bisa mendengar kesedihan dari suaranya.

"Lalu kenapa kau datang sendiri?" tanya Sunhi lagi.

"Entahlah..mungkin karena aku selalu sendiri" ucap Taehyung sambil menerawang ke depan.

"Bagaimana dengan paman anda dan nona Han?" tanya Sunhi lagi.

Taehyung terkekeh pelan mendengar pertanyaan gadis itu, "pamanku mungkin akan datang dengan orang lain, dan Sejung hanya seorang teman"

"Memang apa salahnya datang dengan teman?bukankah dengan begitu kita bisa berbagi rasa sakit?"

"Kurasa aku bukan orang yang seperti itu" ucap Taehyung
"Aku tidak suka orang lain melihat penderitaanku, dan juga..Sejung tidak pernah tau tentang eomma ku" imbuh Taehyung sambil menegokkan wajahnya.

Sunhi menatapnya terkejut, ia kira Han Sejung dan Taehyung sangat dekat tapi ia tidak menyangka bahkan wanita itu tidak tahu tentang kehidupan pria di sampingnya ini.

"Tapi sekarang aku merasa aneh" Sunhi mengerutkan keningnya mendengar perkataan pria itu.

"Aku berusaha keras agar orang lain tidak tau tentang diriku, tapi kau..kenapa justru kau yang melihatnya" ucap Taehyung menatap gadis di didepannya, perlahan ia mendekatkan wajahnya hingga Sunhi reflek memundurkan tubuhnya.

"Aku tidak mengerti kenapa dari sekian banyak orang, kenapa harus kau Im Sunhi" Taehyung tidak berhenti menatap gadis itu dengan mata tajamnya hingga membuat Sunhi ketakutan, gadis itu terus memundurkan tubuhnya menjaga jarak dengan Taehyung dan tanpa sadar ia sudah berada di ujung bangku, ia tak tau harus berbuat apa sedangkan pria itu terus mendekatkan dirinya.

"Tuan kau membuatku takut, aku-" gadis itu hampir terjatuh jika saja Taehyung tidak dengan sigap menangkapnya,tapi yang terjadi justru tubuh keduanya semakin rapat karena Taehyung yang memeluk pinggangnya, pria itu tidak bergerak untuk melepaskan tangannya membuat Sunhi semakin gugup.

Sunhi berniat untuk melepaskan tangan pria itu namun entah kenapa ia sulit untuk melakukannya,ia seperti tersihir dengan tatapan tajam pria itu bahkan sangat sulit untuk mengalihkan tatapan matanya. Ada apa dengannya kenapa ia tidak bisa berkutik sama sekali.

Taehyung kembali mendekatkan dirinya bahkan kini wajahnya semakin dekat dengan gadis itu bahkan ia bisa menghirup aroma parfum Sunhi. Aromanya begitu manis, Taehyung tidak bisa berhenti untuk terus menghirup aromanya, matanya kini beralih ke bibir merah gadis itu.

Ia menelan ludahnya dengan susah payah lalu kembali mengalihkan tatapannya ke mata gadis itu, apakah Taehyung pernah mengatakan betapa indahnya mata gadis yang ada di hadapannya saat ini.

"Kau.. " gumam Taehyung lembut hampir terdengar seperti sebuah bisikan.

"Apa kau..."












































"Seorang stalker?"

Tbc.
Silahkan bayangin sendiri adegan di atas wuahahaha
😏😏

I Will Stay✖Kim Taehyung ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang