30

1.7K 200 8
                                    

Im Sana Pov
Flashback
"Apa Sunhi tidak akan marah?" tanya nyonya Im saat mereka bertiga berada di dalam mobil,ia tampak mengkhawatirkan Putri tertuanya yang mungkin akan sendirian dirumah karena mereka bertiga pergi keluar tanpanya.

"Tenang saja eonni mungkin akan kesal tapi setelah ia lihat apa yang kita siapkan ia pasti akan menangis bahagia" ucap Sana meyakinkan eommanya.

"Sana benar kita pergi untuk membelikannya hadiah bukan bersenang-senang sendiri" imbuh sang appa berusaha menenangkan istrinya yang tamak gelisah.

"Entahlah aku merasa tidak tenang meninggalkannya sendiri dirumah" ucap nyonya Im gelisah. Sana berusaha menghiburnya dengan menunjukkan beberapa fotonya bersama Sunhi saat liburan musim panas lalu.

"Eomma, lihatlah bukankah aku dan eonni terlihat cantik?" tanya Sana sambil memberikan ponselnya, nyonya Im menerimanya dan tersenyum cerah saat melihat foto kedua putrinya tampak ceria di foto tersebut.
"Oh bukankah ini baju yang ayahmu belikan saat di Jeju?" tanya nyonya Im sambil menunjuk foto dimana Sunhi dan Sana terlihat cantik dengan baju berwarna biru muda pemberian ayah mereka. Tuan Im memang selalu sengaja memberikan baju dengan model sama sehingga membuat mereka terlihat seperti sepasang anak kembar padahal perbedaan usia mereka sekitar tiga tahun.

"Oh benarkah?kemari aku ingin melihatnya" seru tuan Im antusias meminta istrinya menunjukkan foto yang dimaksud. Keduanya sibuk memperhatikan foto Sana hingga tak sadar mobil mereka mesuk ke jalur berlawanan karena kondisi jalan yang sepi mereka tak menyadarinya namun kemudian sebuah truk melaju dari arah berlawanan.

"Appa!"

"Ya Tuhan!"

Flashback off
"Appa!" teriak Sana membuat Sunhi ikut terbangun disampingnya.

"Sana-ya gwenchana?" tanya Sunhi khawatir saat melihat Sana berteriak dalam tidurnya. Gadis itu terengah dan seluruh wajahnya berkeringat lalu pandangan matanya beralih ke Sunhi.

"Eonni.." panggil Sana dengan suara parau, matanya memerah dan perlahan air mata mulai membasahi wajahnya. Sunhi segera membawanya ke dalam pelukannya,ia mengelus surai gadis itu lembut mencoba menenangkannya.

"Shh..tidak papa itu hanya mimpi buruk,tenang saja aku ada disini" ucap Sunhi terus mencoba membuat gadis itu berhenti menangis.

"Hiks...maafkan aku.. "

"Sst, sudah tidak apa-apa semua akan baik-baik saja" ucap Sunhi mengelus punggung Sana teratur

"...aku pembunuh eonni.. "

"Sana kau buk-"

"Aku membunuh eomma dan appa"

Deg.

Gerakan tangan Sunhi berhenti begitu saja begitu mendengar ucapan Sana. Jantungnya terasa berhenti sesaat, ia berharap apa yang di dengarnya salah itu hanya halusinasinya saja.

"Aku..hiks,aku yang membuat mereka meninggal.."

"...aku penyebab kecelakaan itu-"

Sunhi melepaskan pelukannya dan menatap Sana dalam berharap jika adiknya hanya sedang mengigau efek obat penenang yang baru dia minum, tapi gadis itu terlihat tenang dalam artian ia tidak sedang dalam pengaruh obat.

Ia menelan ludahnya dengan susah payah, "a-apa maksudmu?" tanyanya dengan suara bergetar.

Lelehan air mata di pipi Sana semakin deras ia menundukkan wajahnya menangis terisak,tapi semakin Sunhi menunggu jawaban Sana hanya terus menunduk dan tangisannya semakin terdengar.

"Sana katakan padaku!" Sunhi mulai kehabisan kesabaran, butuh bertahun-tahun untuk membuat Sana mengingat yang membuatnya tersiksa.

Teriakan Sunhi justru membuat Sana semakin ketakutan ia tidak berani menatap kakaknya bahkan tangisannya semakin pilu.

"Sana katakan apa yang kau ingat!"

Brak

"Ya tuhan Sunhi" bibi Park dan suaminya segera berlari melepas Sana dari cengkraman tangan Sunhi yang begitu kuat hingga ia bisa melihat buku-buku tangan gadis itu memutih.Ia tidak tau apa yang terjadi namun melihat Sana yang menangis ketakutan dan Sunhi yang terlihat marah mungkin ada hal buruk yg terjadi du antara kedua kakak beradik itu.

Setelah Sana dan paman park menghilang dari balik pintu tubuh Sunhi segera luruh dan jatuh ke tempat tidur, disampingnya masih ada bibi park yang mencoba menenangkannya. ia terus meremas rambutnya dan berteriak histeris. Sunhi tidak tau apa yang ia tangisi, kini ia sama kalutnya seperti Sana.

Tbc.

I Will Stay✖Kim Taehyung ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang