Musim dingin di New york benar2 surga untuk beberapa orang yg memang menyukainya. Malam ini salju turun untuk pertama kalinya. Terlihat hamparan putih es tipis yg membentang disepanjang jalanan kota New york.
Disuatu tempat yg sederhana, seorang gadis manis berambut gulali sedang sibuk melayani beberapa pengunjung cafe yg makin ramai ditiap malamnya.
Jam sudah menunjukkan waktu 21.45,yg berarti sebentar lagi cafe ini akan tutup. Cafe ini memang buka jam 10.00 pagi dan akan tutup tepat jam 22.00 malam,tidak peduli meskipun masih ada calon pengunjung yg ingin mampir,para karyawan cafe akan menolak mereka dgn halus. Oh ayolahh,apakah mereka pikir para karyawan ini tidak butuh istirahat??,lagi pula ini sudah malam,bukankah lebih baik mereka bergelung nyaman diselimut tebal mereka? Well orang bule memang seperti itu.
"Hei jidat..!!!"
Terlihat seorang gadis barbie cantik yg sedang menepuk pelan bahu sahabatnya.
Sang empu bahu pun menoleh sekilas lalu melanjutkan kembali pekerjaannya mengelap meja-meja cafe.
"Ada apa pig???" tanya sakura dgn tetap berkutat pada pekerjaannya. Bukannya ia tidak sopan dgn mengacuhkan dan membelakangi ino seperti ini,hanya saja ia memang harus cepat2 menyelesaikan pekerjaannya jika ia tidak ingin pulang terlalu malam.
Ino yg mengerti kebiasaan sahabatnya ini sama sekali tidak merasa tersinggung,justru ino malah ikut membantu sakura bersih2,meskipun jabatannya adalah seorang chef yg hanya harus bertanggung jawab didapur,ia tetap rela membantu sahabatnya.
"Pulanglah bersamaku jidat,malam ini dei-nii akan menjemputku." tawar ino sembari membantu sakura mengngkat sebuah meja untuk ditaruh dipojok kan. Yahhh,cafe ini hanya mempunyai 5 pegawai saja,dan kelimanya adalah perempuan semua. Ada Tenten si penjaga kasir, Temari si tukang cuci, Sakura dan Hinata si waitress dan terakhir Ino sendiri sebagai chef cafe ini. Jadi hal biasa jika mereka juga harus mengangkat barang2 yg harusnya dikerjakan oleh laki2.
"Aku tidak mau merepotkan pig,lagi pula jalur kita berbeda" jawab sakura sambil menyeka keringat didahinya. Pekerjaannya sudah selesai,sekarang hanya tinggal ganti baju dan ia bisa pulang kerumah mungilnya.
Sebelum ino sempat bicara lagi,terdengar suara seorang gadis yg menyela mereka.
"Oh god,hari ini benar2 melelahkan bukan !!" Temari si tukang cuci lah yg berbicara.
"Lebih melelahkan kami yg harus berjlan mondar-mandir " timpal seorang gadis lainnya,Hinata.
"Well, sepertinya hanya Tenten lah yg sedikit tidak lelah disini,,mengingat dia hanya duduk dan menerima uang" goda sakura kepada teman penjaga kasirnya.
Yg lainnya pun hanya tersenyum mengiyakan melihat sakura sedang menggoda Tenten.
"Cih,apanya yg tidak lelah,,coba saja kalian duduk disana selama lebih dari 12 jam dan hanya menatap mesin kasir yg membuat mata sakit" keluh Tenten tak terima.
Sekarang mereka berlima sedang berjalan menuju bagian belakang cafe untuk mengganti baju mereka,kecuali Ino yg sudah lebih dulu berganti baju diruang gantinya didapur.
"Yaahhh,itu lebih baik dr pada harus terus menerus merendam tanganmu yg penuh dgn sabun didalam bak cuci piring " gerutu Temari.
Sakura tersenyum mendengar keluhan teman-temannya. Pekerjaan mereka memang tergolong sedikit berat jika dibandingkan dgn gajinya yg relatif sedikit,tapi mau bagaimana lagi,,hanya cafe inilah tempat satu2nya yg mau menerima pegawai belia seperti mereka.
"Tapi kita tetap harus semangat,setidaknya dgn kita bekerja sini,,kita tidak akan kelaparan." ujar Sakura menyemangati teman-temannya.
"Jidat benar,setidaknya kita tidak menjadi gelandangan." timpal Ino.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Love Offer Of The Darkness
Vampire#12 01-02-2018 #20 27-01-2018 #22 18-01-2018 "Dont copy my story"... Haruno sakura,gadis manis keturunan jepang-amerika harus hidup sebatang kara di gemerlapnya kota new york setelah ia menemukan kedua orang tuanya meninggal secara tidak wajar...