Dont like dont read
.
.
.
.
.
.Verona - italia
"Adikmu ?? " sasuke membeo, menatap tak percaya sahabat pirangnya.
Naruto menganguk muram, di ambilnya lagi beberapa lembaran foto dalam map tersebut. Ia menyerahkan semua foto sakura mulai gadis itu bayi hingga dewasa, yang terbaru beberapa hari yang lalu.
Sasuke menatap foto-foto itu dengan seksama, tangan nya terulur mengambil foto tersebut satu persatu. Pikirannya di penuhi banyak hal, beberapa misteri yang menjadi pertanyaannya sekian lama ini, kini perlahan terkuak.
Jika benar sakura adalah adik kandung naruto, berarti inilah alasannya kenapa sakura masih tetap hidup meskipun sasuke sudah sering menghisap darahnya.
Seakan tahu pikiran sasuke saat ini, naruto terkekeh menyebalkan.., "Meskipun kau menghisap darahnya sampai kering, dia tak akan mati teme!! ".
Sasuke mendengus kesal, di letak kannya kembali foto-foto sakura yang ia pegang tadi. Kini bungsu uchiha tersebut menegakkan punggungnya, matanya menatap lekat naruto seolah mencari kebenaran.
"Lalu apa yang terjadi kepadanya?? " tanya sasuke skeptis.
Naruto tersenyum sendu, tatapannya melembut menatap salah satu foto sakura yang selama ini selalu di ambil diam-diam oleh orang kepercayaannya.
"Kami terpaksa membuangnya ".
***
Sakura mengeringkan rambut basahnya dengan handuk besar. Ia melangkah menuju meja riasnya, menatap pantulan tubuhnya sendiri di depan cermin. Sakura menghela nafasnya, melihat tubuhnya sendiri yang terlihat semakin kurus karena terlalu memikirkan banyak kejadian yang ia lalui beberapa hari terakhir ini.
Pikirannya mengembara mengingat sosok tampan lelaki yang sudah mengusik hidup tenangnya.
Uchiha sasuke, nama itu terasa asing baginya tetapi entah kenapa terkadang tubuh sakura merasakan sesuatu yang aneh ketika berhadapan dengan sasuke. Sakura masih belum bisa mempercayai bahwa lelaki itu adalah seorang vampire. Oh ayolah, setahu sakura maklhuk seperti itu hanya sebuah mitos belaka
Tok.. Tok..
Ketukan pintu di bawah sana mengalihkan atensi sakura, gadis manis itu mengernyitkan dahinya bingung, siapa yang pagi-pagi begini sudah bertamu.
Tok.. Tok..
Sepertinya sang tamu, siapapun itu bukanlah orang yang sabaran. Sakura memutar kedua bola matanya jengah, di ambilnya sisir berwarna pink di atas meja rias, sakura menyisir asal rambutnya.
Tok.. Tok..
"Demi Tuhan " erang sakura tak tahan.
Dengan langkah gusar, gadis musim semi itu keluar dari kamarnya, menuruni tangga dan membuka pintu rumahnya, sekumpulan sumpah serapah siap meluncur dari bibir mungilnya untuk menghadiahi tamu tak tahu diri yang datang pagi buta seperti ini, mengingat sekarang baru jam setengah enam pagi.
Cklek..
"Sial..
Ucapan sakura terhenti ketika matanya melotot tak percaya melihat uchiha sasuke berdiri sok cool seraya melipat kedua tangan di depan dada.
"Long time no see cherry ".
***
Naruto merenggangkan tubuhnya yang lelah di atas ranjang king-size miliknya. Lelaki pirang itu melipat kedua tangannya ke atas untuk di jadikan bantalan kepalanya.
Ia adalah keturunan murni Raja minato, Raja di atas segala Raja. Darah bangsa vampire, iblis, elf,penyihir, warewolf, peri, bahkan siren pun mengalir dalam tubuhnya, karena itulah semua maklhuk tunduk kepadanya, kecuali satu, wanita penyihir itu.
Naruto memejamkan matanya, wanita penyihir itulah yang menyebabkan keluarga uzumaki harus membuang putri kecil mereka ke dunia manusia sampai batas waktu yang di tetapkan tiba.
Masih terngiang jelas dalam ingatan naruto bagaimana gugupnya ia ketika menggendong sakura untuk pertama kalinya. Saat itu adiknya baru saja berumur satu bulan, satu hari sebelum tragedi itu terjadi.
Naruto mengetatkan rahangnya, amarah menguasai tubuhnya, dengan gusar lelaki bermata biru itu bangun dari rebahannya,dan ketukan pelan pintu kamarnya mengalihkan perhatian naruto.
"Naruto-kun..
Suara lembut itu naruto mengenalnya. Tanpa sadar naruto tersenyum kecil. Ia berdiri, berjalan ke arah pintu ganda kamarnya, dan membuka kuncinya.
Sesosok gadis manis tersenyum hangat menyambut naruto, rambut panjang berwarna indigo gadis itu terikat membentuk ponytail yang cantik.
"Hime.. " naruto meraih tubuh hinata dan memeluk gadis itu erat, menyalurkan kerinduan yang tertahan selama ini.
Hinata membalas pelukan tunangannya, ia membenamkan kepalanya ke dada bidang naruto, menghirup rakus aroma mint lelaki tercintanya.
Yeah, hyuga hinata adalah tunangan uzumaki naruto. Mereka sudah tidak lama bertemu karena hinata menawarkan dirinya sendiri untuk ikut menjaga sakura, calon adik iparnya.
"Bagaimana kabarmu?" tanya naruto seraya melepaskan pelukan mereka dan menarik tangan hinata masuk ke kamar pribadinya.
Hinata tertawa renyah, ia menggelengkan kepalanya.. "Baru dua puluh menit yang lalu kita terhubung lewat telepati ".
Naruto terkekeh, ia mendudukan tubuhnya di atas sofa empuk yang berada di kamarnya, menarik hinata agar duduk di pangkuannya.
"Kalau begitu, aku akan bertanya yang lainnya " ujar naruto seraya memainkan ujung rambut hinata di sela jarinya.
"Dan pertanyaan apakah itu ? ".
"Hummm.. Kau tidak merindukan ku ? ".
Hinata tertawa, mengalungkan kedua tangannya memeluk leher naruto, gadis hyuga itu berbisik mesra tepat di telinga tunangannya..
"Always !! ".
Tbc
Typo koreksi ya gaesss..
Sorry lama buat update nie cerita gaje
Muahahahahah
KAMU SEDANG MEMBACA
The Love Offer Of The Darkness
Vampire#12 01-02-2018 #20 27-01-2018 #22 18-01-2018 "Dont copy my story"... Haruno sakura,gadis manis keturunan jepang-amerika harus hidup sebatang kara di gemerlapnya kota new york setelah ia menemukan kedua orang tuanya meninggal secara tidak wajar...