Chapter 16

5.2K 405 13
                                    

Boleh tekan 🌟 duluu sebelum bacaaa???
Jangan lupa vommentnya jugaaaa,kritik dan saran saya terima dengan tangan terbuka !!! Jangan cuma jadi silent readers doank yaa dear..

Happy reading guys...

Dont like dont ride
.
.
.
.
.
.

Manhattan - New york,amerika serikat

Deidara mengedarkan pandangannya,vampire itu tidak ada dimanapun. Sepertinya perdebatannya dengan ino tadi menjadi celah bagi vampire itu untuk melarikan diri.

Deidara mendengus meremehkan,tidak disangkanya vampire yang berhasil mengalahkannya barusan ternyata pengecut juga.

"Kakakk..kenapa kau hanya diam saja ?? Ayo cepat bantu aku mengangkat neji sekarang !!" seru ino dari belakang deidara.

Deidara menoleh dan segera berlari kecil menuju ino yang sedang berusaha mengangkat tubuh neji dengan tangan mungilnya.

Tanpa banyak bicara,deidara mengambil alih tubuh neji dan mengubahnya ke posisi duduk menyandar ke tembok. Ino segera mengeluarkan cahaya hijau dari kedua telapak tangannya dan menyelubungi tubuh sekarat neji dengan cahaya itu.

Deidara hanya menatap datar apa yang sedang dilakukan adiknya,hingga hembusan angin yang tak sengaja menerpa wajahnya membuatnya mengernyitkan dahi karena aroma vampire itu masih tercium di sekitar sini.

Sekali lagi deidara mengedarkan pandangannya mencari keberadaan vampire itu,jika saja aromanya masih bisa tercium olehnya,itu berarti vampire sialan itu memang masih berada disekitar sini.

Tanpa sengaja pandangan deidara terarah ke lantai dua rumah sakura,dan seketika matanya terbelalak lebar ketika ia menyadari sesuatu yang tak terpikirkan olehnya.

"Sister,,apa kau memasang pelindungmu di kamar saki???"

"Tentu saja kak !!" ino menatap heran kakaknya yang tiba-tiba menanyakan hal itu.

Deidara masih menatap jendela lantai dua tempat kamar sakura berada,dan sekelebat bayangan hitam sempat terlintas di matanya.

"Shit !!!" deidara segera berlari masuk ke rumah sakura,meninggalkan ino yang mengernyitkan dahinya bingung melihat tingkah kakaknya.

***

"Eeerrgghhhhh..." erangan terakhir sakura sebelum gadis itu kehilangan kesadarannya menjadi alunan melodi yang lembut di telinga sasuke.

Sasuke menyudahi hisapannya,darah sakura mengalir deras memenuhi tubuhnya. Sasuke bisa merasakan tenaga dan kekuatannya bertambah berkali-kali lipat sekarang.

Sasuke mengangkat separuh tubuhnya,menopang dengan kedua tangannya di kedu sisi samping gadis gulali itu. Sasuke menatap wajah sakura yang sedang tertidur dengan damainya.

Sasuke terkejut ketika matanya tidak sengaja melihat bekas gigitannya perlahan menutup tanpa bekas sedikitpun.

Menggunakan satu tangannya,sasuke membelai lembut pipi sakura,sangat halus seperti kulit bayi yang baru lahir.

The Love Offer Of The DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang