29

948 82 12
                                    

"Kaguya otsutsuki"

Ruangan pesta tersebut mendadak hening. Mereka semua terkejut, apa gerangan yang menyebabkan sang penyihir agung kaguya berani mengganggu acara saklar keluarga kerajaan.

"Kaguya, kau.. " lirih minato yang hanya bisa di dengar oleh kushina. Kushina menoleh menatap sang suami, ekspresi syok, takut, dan rasa bersalah terpampang jelas di raut wajah suami tercintanya.

"Raja, apa yang sudah kau lakukan padanya? " tanya kushina lirih.

Minato pucat pasi, ia tak berani menatap wajah istrinya.. "Aku..

"Well.. Well.. Ada pesta semeriah ini, kenapa raja tak mengundang hamba?"cemooh kaguya seraya menatap sinis minato.

Ruangan yang tadinya hening, sekejap berubah ramai akibat bisik-bisik dari para tamu.

Apa yang di tanyakan kaguya, juga membuat mereka yang berada di ruangan tersebut penasaran dengan alasan sang raja.

"Kami tak tahu kau berada di alam ini" elak minato.

Kaguya memiringkan kepalanya mendengar alasan tak masuk sang raja. Bibirnya tertarik sinis, " Benarkah?  Padahala baru dua hari yang lali kita menghabiskan waktu bersama".

Sontak seisi ruangan tersebut terkesiap dengan apa yang baru saja kaguya katakan.

Apa maksudnya raja mereka yang maha agung menghabiskan waktu bersama berdua"an dengan sang penyihir ini?

Ada hubungan apakah di antara mereka berdua?

Kushina menatap nanar bergantian minato dan kaguya, tanpa di jelaskan pun ia mengerti apa maksud perkataan kaguya. Ratu cantik dari alam semesta itu mengepalkan kedua tangannya, mencoba bersikap tenang tanpa harus terpancing emosi.

"Maaf jika kami tak mengundangmu kaguya " kushina maju menghamipri kaguya dengan gerakan pelan nan tenang.

Kaguya tersenyum mencemooh menoleh menatap Kushina yang sedang berjalan menghampirinya.

"Tidak apa-apa ratu,sudah biasa jika kaum ku tak pernah diundang untuk hal hal ini semacam ini bukan?"sindir kaguya .

Kushina tersenyum menggubrisnya,"Kau selalu merendah".

Kaguya mendecih,melihat Kushina tak terpancing omongannya.

"Ooeekk...ooeekk"

Tangis bayi memecah keheningan diantara mereka semua. Netra perak kaguya menatap tajam box bayi yang terletak ditengah ruangan . Dengan gerakan perlahan,kaguya berjalan mendekati bayi mungil yang sedang menangis keras itu.

Refleks Kushina berlari menghadang kaguya,bibirnya merapal semacam mantra pelindung yang membuat sebuah lingkaran cahaya kebiruan mengukung dirinya dan sang bayi.

"Menjauh dari putriku kaguya" desis Kushina.

Minato yang tertegun melihat kejadian itu,tersentak kaget karena sang putra,Naruto mencengkeram erat lengannya seraya gemetar ketakutan.

"Ayah.."Isak Naruto takut.

Minato mengusap lembut puncak kepala putranya menenangkan,"Tenanglah Naruto,ayah akan melindungi kalian".

"Kaguya" Panggil Minato tegas.

Kaguya menoleh,menatap nanar lelaki pujaannya yang telah membohonginya selama ini.

"Pergi dari sini" perintah Minato mutlak.

"Kalau aku tidak mau?"ejek kaguya seraya tersenyum miring.

"Maka aku akan menyeretmu paksa" jawab Minato geram.

Kaguya tertawa. Tawa mengerikan yang siapapun mendengarnya akan bergidik ngeri,"Lakukanlah Raja,jika kau berani".

Minato mengepalkan telapak tangannya,dalam sedetik saja,tubuh Minato sudah berpindah tepat dibelakang kaguya,"Jangan bermain-main denganku kaguya,kita berdua bisa membicarakan hal ini" bisik Minato pelan.

Kaguya mendecih,ia membalikan tubuhnya perlahan menghadap Minato dan berkata,"Suatu kesalahan besar kau mendekati ku seperti ini,sayang".






To be continue

The Love Offer Of The DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang