Chapter 24

2.8K 263 2
                                    

Sakura memandang bingung sekelilingnya. Ia bermimpi.

Kaki telanjangnya menapaki keramik dingin berwarna putih.  Perlahan gadis musim semi itu melangkahkan kakinya.  Netra emeraldnya menatap kagum pada bangunan yang kini di pijaknya.

Pilar-pilar besar nan kokoh menghiasi ruangan besar, sangat besar yang sakura yakini sebagai sebuah ballroom.

Sakura terpaku, interior berwarna putih dan emas yang elegan mendominasi ruangan besar ini. Sakura berlari-lari kecil, entah kenapa ia merasakan rasa nyaman di tempat ini. Rasa nyaman seperti ketika ia pulang ke rumah.

Gadis itu merentangkan kedua tangannya lebar-lebar, berputar senang di tengah ruangan.  Sakura bahagia, bahagia yang belum pernah ia rasakan.

Perlahan indra pendengarnya menangkap sebuah suara.  Sebuah alunan musik. Sakura penasaran. Ia berlari kecil menuju  asal suara. Di depannya terdapat lorong panjang, sakura menyipitkan matanya, di ujung lorong tersebut terdapat sebuah ruangan dengan pintunya yang terbuka lebar.

Cahaya warna-warni menerangi ruangan tersebut.

Tanpa berfikir panjang, sakura berlari kesana.  Degup jantungnya berdetak kencang. Sakura tak tahu mengapa. Bahkan ia sampai harus memegangi dadanya, meremas gaun putih polos yang ia kenakan saat ini.  Berusaha meredam degupan jantungnya yang menggila.

Terengah-engah sakura sampai di depan ruangan itu.  Ia melangkahkan kakinya memasuki ruangan berpendar cahaya warna-warni tersebut.  Sakura menutup mulutnya yang menganga lebar kala melihat sesuatu di depannya sekarang.

Ruangan ini ramai. Banyak sekali maklhuk aneh yang belum pernah sakura lihat selama dua puluh tahun hidupnya.  Sakura mengucek kedua matanya, membenarkan pengelihatannya.

Ia tidak salah lihat.

Mereka bukan manusia.

Tidak,penampilan mereka memang seperti manusia.  Tetapi aura yang mereka pancarkan sangatlah kelam. Membuat sakura bergidik seketika.

Sontak rasa takut menjalari tubuh mungil sakura.  Ia mundur beberapa langkah, ingin pergi dari tempat ini. Tetapi ada sesuatu yang menahannya. Sesuatu tak kasat mata yang menahan sakura tetap di tempatnya.

Sakura bergidik ngeri ketika para maklhuk aneh itu berjalan lalu lalang di depannya, mereka berjalan acuh seakan tak melihat keberadaan sakura di dekat mereka.

Suara tepuk tangan mengalihkan perhatian sakura.  Begitu juga dengan para maklhuk di ruangan tersebut.

"Kami sangat senang kalian semua menghadiri acara pemberkatan anggota baru keluarga kami" seorang lelaki tegap berambut pirang tersenyum lebar mengucapkan kata pembuka acara ini.

Sakura meneliti penampilan lelaki berambut pirang tersebut, ia merasa seperti mengenalnya.

"Kemarilah sayang " lelaki pirang tersebut memanggil seseorang yang berada di belakangnya seraya mengulurkan sebelah tangannya.

Seorang wanita cantik berambut merah yang menggendong bayi dalam dekapannya tersenyum manis menyambut uluran tangan si lelaki pirang.

Tiba-tiba dada sakura terasa nyeri lagi. Sangat nyeri ketika netra emerald miliknya menatap sosok wanita berambut merah  yang bahkan tidak ia kenali.  Sakura jatuh terduduk, ia mencengkram dadanya, memukul-mukul keras dadanya seolah menghentikan nyeri yang tak tertahankan sakitnya.

Tanpa bisa di cegah, bulir-bulir air mata jatuh menghiasi pipinya.  Sakura menggeleng bingung, kenapa ia menangis seperti ini. Sakura menutup mulutnya, berusaha meredam tangis yang semakin menjadi.

Gadis manis itu menengadahkan kepalanya, menatap wanita merah yang kini juga balas menatapnya dengan kerinduan yang terlihat jelas di kedua mata cantiknya .

Sakura berdiri, tubuhnya seakan bergerak sendiri. Tangannya terulur ke depan, ingin menggapai uluran tangan wanita itu yang kini tengah mengulurkan tangan kepadanya.

"I.. bu..

Tbc

The Love Offer Of The DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang