Chapter 9

5.2K 382 2
                                    

Dont like dont ride
.
.
.
.
.
.
.

Manhattan - New york,Amerika serikat

Sakura pov

Aku merasakan sakit yang amat sangat di sekujur tubuhku. Udaranya terasa panas sekali, tapi entah kenapa tubuhku malah mengginggil kedinginan.

Aku membuka mataku perlahan,dan menyesuaikan dengan cahaya temaram yang mennyinari kamar. Aku menatap sekelilingku bingung,kamar ini begitu luas,dan terasa begitu maskulin. Jelas ini bukan kamar ku.

Aku berusaha bangun dari tempat tidur,merasakan sengatan rasa sakit yang menusuk sampai ke tulang. Ku sandarkan tubuhku pada sandaran tempat tidur, yang baru ku sadari ternyata berukuran king-size.

Aku mengernyitkan dahi ku,bertanya-tanya dalam hati dimana sekarang aku berada. Aku memejamkan mata ku,mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi pada diriku sebelumnya,tapi sebelum aku sempat mengingatnya,sebuah suara maskulin mengusik indra pendengaran ku.

"Kau sudah bangun rupanya !!".

Aku menoleh cepat menuju asal suara,menyipitkan mataku,karena sosok itu sedang berdiri bersandar di ambang pintu yang tidak di sinari oleh cahaya lampu.

Perlahan sosok itu mendekat,ketika ia sudah sampai di samping ranjang,aku mendongak untuk memandang wajahnya,dan seketika itu juga kilatan peristiwa mengerikan itu melintas di kepalaku.

Aku membelalakan kedua mataku,pria ini..pria di gang itu..pria ini..

Seolah bisa membaca pikiranku,pria ini berkata..."yeah,aku lah vampire itu".

"Kyaaaaaaaaaaa..."spontan aku berteriak kencang dan beringsut mundur menjauhinya,mengabaikan tubuh ku yang masih terasa sangat sakit,aku turun dari tempat tidur dengan tergesa-gesa sehingga mengakibatkan tubuh ku oleng dan hampir saja jatuh jika saja tidak ada sepasang lengan yang menangkapku.

Pria itu..bukan,vampire itu berada sangat dekat denganku sekarang,posisi kami seperti sepasang kekasih yang sedang berpelukan dengan intim.

Aku terpaku dengan wajahnya. Ku akui dia adalah pria paling tampan yang pernah aku temui. Mata onyxnya seakan menghisapku ke dalam lubang hitam yang berbahaya. Hidungnya begitu mancung,pipinya tirus,alisnya tebal,bulu matanya sangat lentik melebihi bulu mata wanita,dan bibirnya...oh god kenapa kau memciptakan bibir se sexy itu padanya ?? Aku terpaku menatap bibirnya,tanpa sadar ku basahi bibir ku sendiri,dan kedua mataku sukses membelalak lebar ketika merasakan benda kenyal itu menempel di bibirku.

***

Sasuke pov

Aku memang berniat untuk melihat keadaannya. Sudah dua hari ini gadis pink itu tidak sadarkan diri. Aku menaiki tangga menuju kamar di lantai dua,kamar yang gadis itu tempati selama dua hari ini.

Setelah sampai di depan pintu,aku langsung membuka pelan pintu tersebut,berdiri sejenak di ambang pintu ketika melihat gadis itu sudah terbangun dari tidur panjangnya.

Ku perhatikan dalam diam setiap gerakannya,sepertinya ia sama sekali tidak menyadari keberadaanku yang mengawasinya. Ku lihat ia mengernyit kesakitan,mungkin saat ini ia sedang merasakan sakit yang amat sangat akibat gigitan ku padanya,jika dia hanya manusia biasa,sudah pasti ia akan langsung mati,tapi ternyata ia hanya merasakan sakit,yeah sakit yang amat sangat.

"Sepertinya kau sudah bangun !!" ujar ku mengagetkannya.

Dan benar saja,gadis itu memang kaget setengah mati dan langsung menolehkan kepalanya menatap ku. Aku yakin,dia pasti tidak bisa melihat dengan jelas wajah ku karena aku berdiri di ambang pintu yang memang tidak disinari cahaya lampu. Yeah,aku memang sengaja tidak menyalakan semua saklar lampu,karena mata ku begitu sensitif terhadap cahaya. Aku hanya menyalakan dua lampu di kedua sisi samping tempat tidur gadis itu.

Aku perlahan melangkah mendekat,dalam pikiranku timbul rasa ingin menjahilinya. Aku ingin tahu bagaimana reaksinya ketika ia melihatku. Aku memang sengaja tidak menghapuskan ingatannya tentang peristiwa malam itu,agar ia tetap mengingatnya dan memberitahuku siapa ia sebenarnya.

Dengan langkah perlahan aku menghampirinya,setelah sampai di pinggir ranjang,aku berhenti. Gadia itu mendongakan kepalanya ke arahku,ingin melihat wajahku,dan benar dugaanku,seketika itu juga kedua matanya sukses terbelalak lebar. Rasa takut dan bingung tersirat jelas dalam kedua mata emerald itu.

"Yeah,akulah vampire itu" ujarku santai ketika tanpa sengaja aku membaca pikirannya.Well aku memang bisa membaca pikiran orang lain. Itu adalah salah satu kekuatanku yang tersembunyi. Sebenarnya tidak semua orang bisa aku baca pikirannya. Kekuatan itu hanya akan muncul secara tiba-tiba dan menghilang secara tiba-tiba pula.

"Kyaaaaaaaaaaa..."Gadis itu menjerit keras dan langsung bergerak mundur menjauhiku. Dengan bodohnya,ia langsung melompat dari ranjang,dan karena kebodohannya itulah salah satu kakinya terbelit selimut dan membuat keseimbangannya goyah,reflek aku langsung bergerak secepat kilat untuk menahan tubuhnya.

Ku rengkuh tubuh mungilnya dalam pelukanku. Tubuhnya yang mungil terasa begitu pas dalam dekapanku. Gadis itu mendongakkan kepalanya menatapku,well menatap wajahku lebih tepatnya. Dan aku pun melakukan hal yang sama dengannya. Ku tatap wajahnya,kedua bola mata emeraldnya yang menatapku dengan polos begitu menghipnotisku,hidungnya yang kecil,pipinya yang sedikit chubby,dahinya yang lebar,dan yang paling penting adalah bibirnya,bibir mungil merah mudanya. Aku tahu saat ini pun dia juga sedang memandangi bibirku,tatapan matanya terpaku disana. Dan entah dia sengaja atau tidak,ku lihat dia membasahi bibirnya sendiri dan sialnya aku sudah tidak bisa menahan diriku lagi.

Ku kecup lembut bibir mungil itu,dengan begitu intens ku tatap kedua matanya yang terbelalak  lebar,terkejut melihat apa yang ku lakukan. Well,aku tidak peduli. Salahnya sendiri mempunyai bibir yang begitu mungil dan manis.

Aku terus mengecupinya dengan begitu lembut,ku hisap pelan bibir bagian bawahnya. Ku rapatkan tubuh mungilnya dalam pelukanku agar aku bisa leluasa menciumnya. Terdengar erangan pelan dari dalam bibir manisnya,dan tentu saja hal itu membuatku begitu bergairah karenanya.

Aku tahu dia sedang terengah-engah akibat kekurangan oksigen,tapi aku tidak peduli. Yang ku inginkan adalah untuk terus mencicipi manisnya bibir ini. Sampai rasa sakit yang amat sangat menyadarkanku seketika,rasa sakit di daerah sana..di tempat yang menjadi kebanggaan semua pria di dunia ini..shit double shit...this is sick.

🌺🌺🌺

The Love Offer Of The DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang