Chapter 10

5K 349 0
                                    

Dont like dont ride
.
.
.
.
.
.
.

Manhattan - New york,amerika serikat

Sakura duduk dengan kaku di atas ranjang,menundukan kepalanya dalam-dalam,tidak mau menatap pria asing yang kini sedang berdiri di depannya sambil mengernyit menahan sakita di area pribadinya.

"Apa kau sadar apa yang kau lakukan barusan miss ?"

Sakura meneguk ludahnya,kedua telapak tangannya yang bertautan terasa begitu dingin. Ia tahu ini memang kesalahannya,yang dengan refleks menendang milik pria itu.

'Ini bukan salahmu my dear,kau hanya membela dirimu' bisik sakura putih menenangkan dalam hatinya.

'Membela dari apa hehh?? Kau juga menikmati ciumannya !!' kali ini sakura merah dalam hatinya berteriak tidak terima.

'Apaa ??? Dia tidak menikmatinya bodoh,jika memang menikmatinya,dia tidak akan menendang selangkangan sialan vampire brengsek itu' sakura putih berteriak marah.

'Huuffttt terserahlah,,yang penting bibir vampire sexy itu sangat nikmat bukan saki ???' sakura merah berujar gemas.

'Kauuuu...pergi kau dari sini dasar setan merah !!!' murka sakura putih.

Sakura merah hanya terkikik geli dan langsung menghilang dalam sekejap.

Sakura menggelengkan kepalanya pelan,merasa bingunh dengan semua bisikan-bisikan batin kecilnya.

Sasuke mengangkat satu alisnya,ia berusaha menahan tawa yang akan keluar ketika mendengar keributan kecil dari dalam hati gadis itu. Yeah..sasuke membaca pikirannya.

"Kenapa kau diam saja ?? " tanya sasuke.

Sakura tersentak kaget,refleks sakura mengangkat kepalanya dan memandang sasuke yang saat ini tengah tersenyum penuh arti kepadanya. Dalam sekejap amarah sakura menguap melihat senyum yang terukir di bibir sexy vampire itu...'what ???? Sexy ??? Are you kidding me ??' inner sakura berteriak marah,kali ini tidak ada sakura putih ataupun sakura merah yang merasuki otaknya,ini murni kemarahannya sendiri.

Sakura berdiri,mengumpulkan keberaniannya yang ada dan berjalan menuju sasuke,berdiri tepat di depan pria itu,menusuk dada bidang sasuke dengan jarinya yang ramping.

"Listen Mr siapa pun namamu,keluarkan aku dari sini sekarang juga...atau jiak tidak..."

"Kau akan menghubungi polisi !!! " potong sasuke sekenanya.

Sakura menggeram marah,bagaimana pria ini bisa tahu apa yang akan dia ucapkan. Sakura mengangkat dagunya,menantang sasuke dan berkata...."Baguslah jika anda mengerti sir...jadi lakukanlah sebelum terlambat ".

Sasuke mengedikan bahunya acuh,sama sekali tidak merasa takut dengan ancaman sakura. Ia malah berjalan santai menuju sofa kecil yang ada di kamar tersebut, meninggalkan sakura yang sedang melongo tidak percaya karena di acuhkan begitu saja olehnya.

Sasuke mendudukan bokongnya disana,mendesah lega ketika merasakan empuknya sofa itu seolah-olah ia telah berdiri selama berjam-jam. Sasuke menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa,memejamkan matanya yang lelah dan sempat akan tertidur ketika tiba-tiba ia merasakan sesuatu terlempar ke arahnya.

Tanpa sasuke membuka matanya,ia reflek mengangkat tangannya guna menangkap suatu benda yang akan sukses melukai keningnya jika ia tidak menangkapnya dengan tepat. Sasuke membuka matanya,sedikit terkejut ketika mendapi sebuah sepatu dalam genggamannya.

Sasuke memutar kedua bola matanya bosan,melemparkan sepatu itu dengan asal di belakangnya dan menatap lurus gadis berambut merah muda yang tengah di selimuti amarah luar biasa.

***


Pendekkk ??? Emangg...
Iam sorry...karena cuma ini yang terpikirkan untuk sekarang...
Okeeee...jangan lupaa vote nyaaa...😘

The Love Offer Of The DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang