It's Warm and Cold 2

1.8K 311 30
                                    

Typo bertebaran!

Jeonghan itu terlalu polos dan pendiam, sampai-sampai kepolosannya itu membawanya ke dalam situasi yang selalu sial. Jeonghan itu ceroboh sekali, sangat mudah diperdaya.

Kadang kala dia sering menerjunkan dirinya sendiri ke dalam masalah karena kecerobohannya. Dulu dia pernah dihukum untuk menata buku di perpustakaan karena dia menghilangkan buku yang dia pinjam. Dan akhir-akhir ini, Jeonghan sering sekali terjatuh tanpa sebab.

Sungguh, saat berjalan di lantai yang datar tanpa penghalang kerikil atau apapun itu, Jeonghan tetap saja bisa terpeleset dengan sendirinya. Hal itu membuatnya menjadi bahan ejekan teman-teman sekelasnya yang mengatakan bahwa Jeonghan itu seperti orang bodoh.

Jeonghan jelas kesal sekali dengan ejekan yang seperti itu, tapi dia memilih untuk mengabaikannya dan menekuk wajahnya saat mereka memanggilnya seperti itu. Jeonghan akan berlalu cepat sambil memperbaiki kacamatanya. Melihat kelakuan laki-laki berambut jamur dengan kacamatanya itu malah membuat teman-teman Jeonghan gencar mengejeknya.

"Han, pulang sekolah langsung ke perpustakaan, ya?"

Jeonghan mengerjab bingung begitu dua orang yang duduk di bangku belakang dan sampingnya itu berdiri di samping bangku Jeonghan dan mengatakan hal yang Jeonghan tidak mengerti.

"Tugas kelompok." ucap salah satu dari mereka yang membuat Jeonghan lekas mengerti dengan perkataan mereka yang sebelumnya.

Laki-laki berambut jamur dengan kacamata bundar itu mengangguk pelan, membuat kedua orang teman yang tergabung satu kelompok dengannya tersenyum puas dan berlalu keluar kelas karena bel istirahat baru saja berbunyi.

Dan sesuai janji sebelumnya, setelah bel pulang berbunyi dia memutuskan untuk pergi ke perpustakaan lebih dulu meninggalkan kedua teman kelompoknya tadi.

Perpustakaan sekolah akan buka hingga jam tujuh malam, karena biasanya memang masih banyak siswa yang memilih untuk mengerjakan tugas di perpustakaan daripada di rumah. Lagipula juga masih ada beberapa kegiatan klub organisasi yang masih berlangsung di sekolah yang membuat mereka harus pulang telat.

Setelah mencari tempat yang strategis, Jeonghan meletakkan tasnya dan lekas berjalan di jajaran rak tinggi untuk mencari buku yang dia butuhkan untuk tugas kali ini. Bukan tugas yang sulit sebenarnya, hanya butuh buku bertemakan Fiksi Ilmiah dan membuat resensinya.

Tidak butuh waktu lama untuk Jeonghan menemukan buku yang dia cari, karena kebetulan hobi laki-laki cantik itu yang gemar berkunjung ke perpustakaan mempermudahkannya mendapatkan buku yang dia cari. Sekarang dia tinggal menunggu kedua temannya yang masih belum datang.

Jeonghan menutup bukunya, melirik jam tangannya dan kemudian dia menghela napasnya pelan. Sepertinya hari ini adalah salah satu hari sialnya, karena setelah itu dia menerima pesan singkat dari kedua temannya yang mengatakan tidak bisa ikut mengerjakan tugas kelompok karena acara keluarga yang mendadak.

Laki-laki cantik itu mendengus, memasukkan ponselnya ke dalam tas dengan kesal. Jeonghan tahu sekali maksud dari kedua temannya itu, mereka ingin Jeonghan yang mengerjakan tugas kelompok ini sendirian. Jeonghan tentu saja kesal, dia menggerutu sampai melepas kacamata bundar itu dari matanya.

Jika kedua temannya saja banyak alasan, maka kali ini Jeonghan ingin membuat alasan. Biarkan saja mereka mencari buku mereka sendiri, lagipula mana ada meresensi buku tanpa membacanya terlebih dahulu. Jeonghan tidak peduli dengan tugas kedua temannya itu.

Come to My HellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang