Take Your Time 2

1.1K 190 30
                                    


8 April terkahir update. Kalau lupa silahkan baca Take Your Time 1 dulu. Maaf baru bisa jenguk wattpad. 

Typo hati-hati.

*

*

Pukul sepuluh lebih empat menit Jeonghan harus terbangun karena suara televisi yang begitu menganggu pendengarannya. Laki-laki manis itu menyibak selimutnya dan turun dari ranjang. Berjalan ke arah kamar mandi dengan tubuh lemas dan bahu menurun. Menguap beberapa kali sebelum berusaha membuka lebar matanya untuk melihat pantulan dirinya di cermin kamar mandi. Jeonghan mengernyit, menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dan sedetik kemudian menghela napas berat.

Tenggorokannya terasa sangat kering, pun bau alkohol dapat tercium oleh hidungnya sendiri.

Berbicara soal alkohol, ingatan Jeonghan berlari membuka lembaran ingatannya kemarin malam. Seketika Jeonghan menyesal karena telah mengingatnya. Dia sudah membuat kesan buruk pada teman Jisoo yang baru saja dia temui. Jeonghan menjerit miris. Memaki betapa bodoh dirinya.

"Tenang, Jeonghan, tenang. Kau tidak akan bertemu dengan orang itu, iya tidak akan. Jadi, tenang saja..."

Setelah berkata seperti itu batin Jeonghan berseru mengenaskan, sebelum meraih cangkir keramik bewarna hitam yang berisi sikat juga pasta gigi. Tangannya bergerak dengan malas membuka tutup pasta gigi lalu mengeluarkan benda kental itu di atas sikat giginya, membasahi mulut dalamnya dan mulai membersihkan giginya dengan malas.

"Oppa sudah bangun?"

Jeonghan menoleh cepat ke arah pintu kamar mandi masih dengan mulut penuh busa. Melotot tajam pada bocah kecil berumur delapan tahun yang bersandar di frame pintu dengan tangan yang memeluk boneka larva.

"Oppa makin jelek saja, padahal seminggu yang lalu kita terakhir bertemu." bocah kecil itu mencibir yang membuat Jeonghan menggeram rendah. "By the way, oppa sembunyikan di mana strawberry-nya?"

"By the way pantatmu!" Jeonghan balas mencibir setelah membersihkan mulutnya dengan berkumur. Menaruh kembali pasta gigi juga sikat gigi itu ke dalam cangkir hitam.

"Aku sering dengar Jisoo oppa bicara seperti itu. By the way." bocah kecil itu bicara dengan nada bangga. Jeonghan memutar bola matanya malas, tidak mengerti kenapa bocah perempuan dengan rambut yang dikepang dua itu suka sekali meniru perkataan Jisoo.

Jeonghan memilih untuk mengabaikannya dan membasuh mukanya dengan cepat lalu mengeringkannya dengan handuk kecil yang tersampir di belakang pintu. Berlalu keluar dari kamar mandi yang secara otomatis bocah kecil itu mengikuti langkahnya.

*

*

*

Jeonghan menghebuskan napas kesal berkali-kali begitu selesai mendengar cerita dari bocah kecil yang sekarang tengah duduk di sampingnya dengan kaki bersila dan tangan memeluk boneka larva bewarna kuning.

"Jadi, mereka meninggalkanmu di sini denganku sedangkan mereka tengah kencan saat ini? Dan kau sudah ada di sini sejak satu jam yang lalu?!"

Gadis kecil itu mengangguk cepat, matanya mengerjab pelan. "Seratus untuk oppa!"

Jeonghan mengusak rambutnya kasar. Mengumpat berkali-kali dalam hati dan bersumpah akan memaki Jisoo juga Seokmin karena telah meninggalkan makhluk kecil menyebalkan untuk dijaganya.

Come to My HellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang