Oh! How -END

1.1K 151 25
                                    

Typo berceceran...

*

*

"Selamat anniversary, Sayang. Aku suka sekali dengan masakanmu."

Telinga Seungcheol langsung berdenging begitu kalimat yang mirip sekali dengan naskah dialog dalam iklan kecap manis itu masuk ke dalam pendengarannya. Itu suara papanya. Suara besar dari mulut besar yang pintar sekali berkata manis untuk meluluhkan hati mamanya. Ugh! Tidak heran jika Seungcheol ikut memawarisi gen papanya yang satu itu.

Seungcheol baru saja pulang dari kantor dan harus disambut dengan suasana rumah yang begitu gelap. Hanya ada penerangan remang-remang di ruang tengah. Dan anehnya, sejak kapan meja makan yang ada di dapur itu berpindah di ruang tengah?! Seungcheol menghela napas dan mengangkat alisnya begitu menyadari suasana apa yang tengah dia lihat kali ini.

Sepertinya malam ini Seungcheol harus menjadi saksi dalam acara sok romantis papanya itu. Seungcheol bergidik geli saat melihat Papa meraih tangan Mama dan mencium punggung tangannya dengan senyum miring andalan laki-laki tua itu.

Papa sedang merayu Mama. Seungcheol masih berdiri di depan pintu mengamati mereka yang sedang mengadakan dinner romantis di rumah. Dengan lilin beraroma lemon terletak di tengah-tengah meja. Sepiring pasta dan sebotol anggur merah. Seungcheol menyandarkan dirinya di depan pintu, melihat kedua orang tuanya yang masih belum sadar kalau putra tunggalnya sudah pulang.

"Kalian menggelikan sekali!" akhirnya suara Seungcheol menginterupsi kegiatan menggelikan kedua orang tuanya itu. Seungcheol menghampiri mereka dan berdiri di samping mamanya setelah mengecup pipi sang Mama dengan lembut. Mengabaikan mata papanya yang tengah menatapnya tajam.

"Seungcheol? kapan kamu pulang?"

"Tepat saat Papa mengatakan kalimat yang mirip sekali dengan iklan kecap manis yang Seungcheol lihat kemarin malam."

Lantas semburat merah muncul di kedua belah pipi mamanya. Sedangkan Tuan Choi mendengus.

"Ma, ini kedua kalinya kalian merayakan hari pernikahan kalian di rumah. Lain kali minta laki-laki tua berdompet tebal itu merayakannya di luar negeri. Atau setidaknya minta dia mengajak Mama makan di restoran ternama." Oceh Seungcheol sengaja menyarankan sesuatu yang akan membuat papanya itu merogoh kocek terlalu dalam untuk menuruti permintaan istri kesayangannya itu.

"Diam kamu, Seungcheol. Kamu hanya pintar memberi saran orang lain, sedangkan kamu sendiri tidak pernah menerapkan saranmu itu pada kekasihmu. Jelas saja Papa harus kehilangan calon menantu Papa. Ngomong-ngomong Jeonghan apa kabar ya, Ma? Papa kangen sama dia."

Seungcheol memilih pergi daripada harus mendengar ocehan kedua orang tuanya yang menyalahkan Seungcheol karena telah membuat mereka kehilangan calon menantu. Ini sudah bulan kelima Seungcheol dan Jeonghan putus dari hubungan yang bertahan selama tiga tahun itu. Dan selama lima bulan ini juga Mama dan Papa tetap mengomel tentang Seungcheol yang kenapa bisa kehilangan kekasih seperti seorang Yoon Jeonghan?!

*

*

*

Jangan tanya apa Seungcheol masih mempunyai perasaan pada mantan kekasihnya itu. mungkin kalian yang baru menjalin hubungan selama enam bulan dan putus setelahnya pasti akan susah untuk bisa melupakan orang yang kalian sayang. Apalagi dengan Seungcheol yang sudah bersama Jeonghan selama tiga tahun?!

Jihoon akan bisa tinggi seperti Mingyu jika Seungcheol berhasil membuang Jeonghan dari hatinya! Itu adalah sumpah Soonyoung saat ada yang bertanya apa Seungcheol sudah melupakan Jeonghan.

Come to My HellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang