It's Okay It's Old 3

1.2K 204 29
                                    

Minim dialog! hati2 bacanya biar paham... dan typo di mana2!

*

-He isn't that crazy to do it, is he?-

Di sela-selanya dia memikirkan tugas kuliah yang menumpuk dan tidak pernah berakhir, Seungcheol juga masih sempat untuk memikirkan bagaimana akhir perasaannya nanti.

Seungcheol sangat menyukai waktunya saat jantung itu berpacu lebih cepat karena melihat senyuman tetangga cantiknya. Seungcheol berulang kali memikirkan cara untuk tidak melirik ke arah laki-laki cantik itu, Tapi hatinya menghianatinya. Hatinya enggan melepaskan perasaan itu, Namun dengan senang hati mengikat perasaan itu hingga Seungcheol kewalahan dengan cerita cintanya yang kurang beruntung ini.

Ayah bahkan menasihatinya untuk tidak menaruh perasaan lagi pada Jeonghan. Tapi, bagaimana bisa Seungcheol melakukan itu jika si laki-laki cantik itu menebarkan pesona yang membuat Seungcheol tidak bisa menghindar?

Jeonghan galak dan sering kali memaki Seungcheol. laki-laki cantik itu juga sering menyembur Seungcheol dengan kenyatakan untuk tidak mendekatinya lagi karena dia sudah punya Mingyu sebagai kekasihnya. Namun, sisi Jeonghan yang sering meminjamkan pundaknya saat Seungcheol mendapat masalah, ataupun saat merasa sedih karena mengenang ibunya, membuat diri Seungcheol enggan melepaskan perasaannya.

Saat laki-laki cantik itu tertawa riang, merengut karena godaan Seungcheol, memaki Seungcheol karena sikap bodohnya, lalu menghambur ke dalam dekapan Seungcheol saat bercanda. Dengan itu semua, bagaimana bisa perasaan itu tidak tumbuh hingga membuat Seungcheol berani berharap?

Dari itu semua, mencintai Jeonghan memang begitu menyenangkan. Hanya saja, mencintai Jeonghan juga begitu menyakitkan kadang kala.

Fakta bahwa Jeonghan memiliki kekasih tidak terlalu mengusik perasaan Seungcheol. Namun, kejadian saat Jeonghan menunjukkan tanda di bahu yang dibuat oleh Mingyu membuat hati Seungcheol berdenyut sakit. Hal itu membuat Seungcheol berpikir bahwa hubungan kedua laki-laki dewasa itu tidak bisa diremehkan.

Hubungan Jeonghan dan Mingyu sepertinya lebih dari yang Seungcheol bayangkan selama ini. Jika dulu Seungcheol merasa hubungan mereka hanya lah hal yang biasa dan bisa retak kapan pun, Tapi setelah mereka ulang bagaimana sikap yang Jeonghan tunjukkan pada Mingyu selama ini membuat Seungcheol yakin bahwa mereka akan sulit untuk pisah.

Hubungan Jeonghan dan Mingyu sudah sangat jauh ternyata, hingga Jeonghan memperbolehkan Mingyu menyentuhnya.

Itu yang membebani hati Seungcheol kali ini. Masih adakah harapan untuk merengkuh Jeonghan ke dalam pelukannya? Sedangkan hubungan Jeonghan dan Mingyu terlihat sangat baik.

Hubungan kedua laki-laki dewasa itu sangat damai! Seakan tidak ada celah sama sekali bagi Seungcheol untuk menyelinap!

Namun, tidak lagi saat melihat kejadian sore tadi. Saat Seungcheol keluar rumah, dia melihat Jeonghan yang terlihat tengah marah besar pada kekasihnya. Seungcheol tidak tahu alasan apa yang membuat laki-laki cantik itu begitu marah hingga memukul wajah Mingyu. Bahkan wajah Jeonghan memerah karena menangis.

Seungcheol hanya bisa terdiam dan melihat kejadian itu dari depan rumahnya. Pertengkaran itu berakhir saat Jeonghan yang memutuskan untuk lari ke dalam rumah sambil mengusap air matanya, meninggalkan Mingyu yang menyerukan nama Jeonghan dan mengusap wajahnya kasar.

Rahang Seungcheol mengeras, dia ingin sekali menghampiri si arsitektur itu dan melayangkan pukulan yang telak pada wajah tampannya. Tapi, Seungcheol tidak bisa melakukan itu, karena jika Jeonghan mengetahuinya, si laki-laki cantik itu akan marah besar padanya.

Come to My HellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang