It's Okay It's Old 1

2K 215 38
                                    

Hati2 kepleset, typo di mana2!

*

Seungcheol baru saja pindah dari Daegu ke Seoul hanya untuk mengulang masa kuliahnya. Saharusnya dia sudah ada di semester tiga tahun ini, tapi karena ayahnya memiliki bisnis baru di kota Seoul membuat dirinya terpaksa ikut pindah dan mengulanginya lagi.

Seungcheol tidak menyangka dia akan hidup di lingkungan yang penuh dengan orang dewasa dan sudah bekerja semua. Awalnya dia mengira akan mendapatkan tetangga yang seumuran dengannya, dan bisa dia ajak untuk berteman. Tapi ternyata tidak ada sama sekali.

Tapi Seungcheol tidak kecewa sama sekali dengan tempat tinggalnya yang baru. Karena di sana dia mendapatkan tetangga yang lebih indah dari sekedar remaja umumnya. Tetangganya adalah pekerja kantoran yang sudah berumur tiga puluh satu tahun. Tapi, wajah tetangga barunya begitu manis dengan bibir tipis menggoda, serta tubuh yang semampai.

Seungcheol tidak percaya dia mendapatkan tangkapan besar di hari pertamanya dia pindah.

Nama tetangga manisnya adalah Jeonghan. Bagi Seungcheol, nama laki-laki cantik itu indah sekali, lengkapnya Yoon Jeonghan, semakin indah saat si manis lahir dengan sebutan malaikat.

Berbicara mengenai malaikat dan tanggal kelahiran itu, dulu sekali Ibu Seungcheol pernah berkata, jika dia menemukan seseorang yang lahir tepat pada empat Oktober, itu berarti jodohnya.

"Seungcheol kan seperti malaikat, jadi pasti akan berjodoh dengan malaikat juga." Begitu kata Ibu kala dia masih kecil dan bermain dengan lumpur di halaman balakang.

Dulu Seungcheol selalu tertawa geli ketika mendengar ibunya berkata seperti itu, tapi setelah mengenal tetangga barunya itu, Seungcheol sangat berharap apa yang dikatakan ibunya akan menjadi kenyataan.

Seungcheol berdoa, semoga laki-laki manis penebar godaan itu menjadi jodohnya. Kadang Seungcheol memang sangat konyol sekali!

Empat Oktober sama dengan jodohnya. Yoon Jeonghan lahir empat Oktober, yang berarti Yoon Jeonghan adalah jodoh Seungcheol. Begitu...cara kerja otak Seungcheol saat berharap. Membuat premis dan menyimpulkannya sendiri.

Tapi, sungguh! Seungcheol telah jatuh hati dengan pesona Yoon Jeonghan yang manis seperti gula dan indah seperti bunga sakura itu. Jika ada yang bertanya mereka berdua itu bisa diibaratkan seperti apa, maka dengan lantang Seungcheol akan menjawab seperti ini.

Seungcheol akan menjadikan Jeonghan itu mataharinya, sedangkan dia akan menjadi bunga matahari yang selalu menatap sang mentari. Membayangkan itu saja membuat senyum Seungcheol melebar.

Namun, jika dipikir-pikir kembali, Seungcheol itu bodoh sekali! Kenapa dari banyaknya bunga dia harus memilih bunga matahari? Kenapa tidak mawar yang begitu dicintai banyak orang? Kenapa tidak kaktus yang bisa hidup di ladang tandus? Kenapa tidak melati yang harumnya memikat?

Kenapa harus bunga matahari, Cheol? Apa kamu lupa jika bunga matahari itu hidupnya sebentar saja? Tumbuhnya cepat, Tapi matinya juga cepat! Bunga yang kamu pilih adalah bunga yang akan segera mati setelah bunganya besar. Memangnya kamu mau cepat mati, sedangkan mataharimu yang manis itu masih tetap bersinar?

Choi.... Kamu harus lebih pandai berpikir lain kali!

"Seungcheol, sini kamu!" teriakan Ayah yang berasal dari lantai satu itu membuat kegiatan Seungcheol yang melamun di atas kasur terganggu. Dia dengan malas menanggapi seruan ayahnya dan berjalan ke luar kamar.

Come to My HellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang