PART 1 - THANK YOU

18.6K 709 2
                                    

(...Para penumpang pesawat XXX diharapkan untuk segera naik. Sebentar lagi...)

"Iya.. iya.. TIDAK PERLU!" teriak wanita ini
Beberapa orang yang sedang berada di sekitarnya sontak terkejut
"Hehe.. Maaf Maaf" ucap wanita ini dengan nada malu
"Sofia? Sofia! Apakah kamu mendengarkanku?"
"Tentu saja mom.. tidak perlu repot begini Mom.." Kata Sofia sambil menghela nafas

("Itu kerjaan daddymu.." ucap wanita yang sedang berbicara dengan Sofia di telepon)
(Tiba-tiba terdengar suara lelaki paruh baya sedang memperebutkan telepon)
("Mommy giliran Daddy bicara dengan Sofia dulu.. Halo sweetheart.. Bagaimana perjalananmu ke Seattle? apakah lancar-lancar saja? Daddy sudah menyediakan semuanya disana. Mr. Wallace juga sudah menunggumu di depan. Ah sepertinya kamu belum pernah bertemu dengannya. Dia tinggi-")

Tanpa berlama-lama, Sofia sudah mendapati seorang laki-laki bertubuh tinggi sekitar umur 40an memegangi secarik kertas bertuliskan Ms. Johansson

Sofia tercengang dan berkata, "Aku sudah melihatnya.. Dia BENAR BENAR tinggi"

("Hahaha.. tenang saja Sofia. Dia orang kepercayaan papa dan bertugas untuk mengantarmu")

Mr. Wallace mengisyaratkan ke Sofia untuk menunggu sebentar selagi dia mengambil mobil.

Suasana yang tadi sedang ceria berubah menjadi serius. terdengar dari helaan nafas dari ayah Sofia
("Sofia.. dengarkan daddy.. kali ini saja.. *sigh* Daddy benar benar mengkhawatirkanmu.. apakah kamu yakin mau pindah ke sana? Daddy rasa tidak perlu.. cukup berlibur selama beberapa hari atau satu minggu dan kembalilah kesini.. Jika kamu beralasan karna pekerjaan, Daddy tidak akan percaya itu.. kamu hanya akan menyakiti dirimu sendiri Sofi..)

"Dad.. AKu tahu kamu cemas kepadaku.."

("Mom juga sayang.." terdengar suara samar seorang wanita di ujung telepon)

"Mom.. Dad.. Aku berjanji akan pulang untuk berkunjung" tegas Sofia meyakinkan orangtuanya

"Lagipula Mom Dad juga perlu Sofia disini untuk mewakili pekerjaan Dad" lanjut Sofia

("Kalau itu maumu, buatlah kami tenang melepaskanmu untuk pindah kesana. Daddy sudah menyediakan semua fasilitas yang kamu perlukan untuk hidup disana dan juga sedikit uang saku untukmu. Jika kurang kamu tidak perlu ragu untuk memintanya. Jangan menolaknya sweetheart..")

"Baiklah Dad.." ucap Sofia melemas sambil menatap ke tanah

(Ssuutt)
(Mr. Wallace sudah datang bersama sebuah mobil sport berwarna hitam berlabel segitiga dan membantu mengangkat kopernya ke dalam bagasi. Sofia pun langsung memasuki mobil)

 Sofia pun langsung memasuki mobil)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dad.. apakah Mr. Wallace biasanya menjemput orang dengan mobil sportnya?

("Ah.. itu bukan mobilnya sayang.. itu mobilmu.. sekarang Mr. Wallace akan mengantarkanmu ke salah satu apartmen Dad. Jika kamu ada masalah, jangan ragu untuk menghubungi Dad dan Mom ya. Love you Sofi Sofi.. Muachh)
(Tutt Tutt Tutt)

("Dad kenapa langsung memutuskan teleponnya? Mommy belum sempat berpamitan dengan Sofi")
("Mommy bisa telepon lagi nanti. Perasaanku tidak enak. sepertinya Sofi akan berteriak di telepon jika aku tidak menutupnya". Wanita tsb tertawa lepas)

Sofia terbengong dengan perkataan Dad. Seperti biasanya, Daddy juara 1 dalam mengejutkan orang. Termasuk Sofia sendiri. Mobil, Apartmen, dan... uang saku!!!

Sofia terbangun dari lamunannnya dan Mr. Wallace menyodorkan sebuah amplop coklat kepada Sofi. Sofi segera membukanya dan menyadari terdapat sepasang kunci yang keliatannya adalah kunci apartmen dan sebuah buku tabungan beserta kartunya.

Sofi membuka buku tersebut dan menghela nafas, "Kalau ini sih sampai kehidupan selanjutnya pun tidak akan habis.."

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

"Uaaahhhhhh lelah sekali" Sofia menghempaskan badannya ke sebuah sofa yang terletak di ruang tamu.

Sofia menutup matanya dengan lengannya dan berkata, "Ini terlalu berlebihan buatku Mom, Dad.. Terimakasih atas semuanya..."

Keheningan terasa di apartmen yang luas tersebut. Interiornya yang minimalis dengan warna putih memenuhi seluruh dinding apartmen itu. kemudian keheningan tersebut pecah oleh suara tangisan.

Sofia menangis..

FALLINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang