PART 5 - START

10.3K 529 4
                                    

Sofia membuka matanya.
Lagi-lagi dia melihat ruangan yang tidak ia kenal
Ruangan tersebut agak remang karena hari sudah gelap.

Sofia merasakan sakit di sekujur tubuh dan sangat lemas. Untuk mengangkat kepalanya saja tidak sanggup.
Sofia melihat ke sekeliling ruangan berusaha mencari tahu dimanakah dia. Seketika ia mendengar suara langkah kaki semakin mendekat. Seorang wanita berpakaian putih muncul. Saat itulah, Sofia sadar dia sedang berada di rumah sakit.

"Anda sudah sadar? Saya akan memeriksa kondisi Anda" ucap wanita tersebut

Sofia hanya terdiam saat suster itu mengecek segala peralatan yang terhubung ke tubuhnya.

"Bagaimana perasaan Anda Ms. Johansson? Apa Anda merasa pusing atau mual?" tanya suster tersebut sambil menulis sesuatu di sebuah map yang dibawanya

"Tubuhku sulit digerakkan" ucap Sofia sambil berusaha menggerakkan salah satu jarinya

"Jangan dipaksakan Ms. Anda baru saja kehilangan banyak darah dan sudah wajar tubuh Anda terasa kaku. Saya akan mengambilkan sedikit bubur untuk Anda" ucap suster sambil meninggalkan ruangan

Sofia masih tergeletak tak berkutik di tempat tidur, mencoba mengingat hal terakhir yang terjadi padanya.
New York.. Seattle.. Miranda.. Alex.. Pesta.. Jerry.. David..
Gigi Sofia semakin mengeram seiring dengan ingatan-ingatan buruk yang muncul di kepalanya

Kemudian Sofia mengalihkan perhatiannya ke tangannya yang robek
"Belum sampai 2 hari aku disini tapi sudah terlibat dengan drama yang menggelikan" gumam Sofia sambil menghela nafas

(BRAKKK)
Sofia terkejut mendengar suara pintu yang terbanting bersamaan dengan kehadiran seseorang
"SOFIA!"

"Miranda.." ucap Sofia pelan

"Hey darling.. Are you okay?" tanya Miranda sambil mengelus-elus kepala Sofia

"Not really.. now.. but soon it will" Sofia tersenyum kecil ke Miranda kemudian Sofia terlihat mencari sesuatu di belakang Miranda
"Mira, kamu sendirian?" lanjut Sofia

"Aku baru saja mengantar Alex dan David keluar dan berpapasan dengan suster yang menanganimu. Katanya kamu sudah sadar  dan aku segera kembali kesini. Sebaiknya kukabari mereka" Ucap Miranda sambil mengeluarkan ponselnya

"Untuk apa?" tanya Sofia polos

Miranda menghentikan gerakannya dan menatap kesal sahabatnya, "Tentu saja supaya mereka tahu kalau kamu sudah sadar"

"Hmm kupikir tidak perlu Miranda. Sini." Sofia merebut ponsel Miranda dari tangannya
Miranda berusaha mengambil kembali ponselnya dan tiba-tiba Sofia meringis kesakitan, "Aduh duh"

"Maafkan aku! Apakah aku menyakitimu?"

Sofia melebarkan senyumnya, "Kena kamu!" sambil menunjuk Miranda

"S-O-F-I-A!!!!!" Wajah Miranda merah karena menahan kesal dan Sofia tertawa sampai mengeluarkan air mata
"Aku tidak suka saat kamu bermain dengan kesehatanmu dan aku benar-benar marah sekarang" Miranda mulai meninggikan nada bicaranya

"Ayolah. Tidak biasanya kamu seserius ini" Sofia menarik-narik tangan Miranda dan meminta maaf. "Maafkan aku. Jangan marah-marah terus. Suaramu terdengar sampai keluar loh. Aku tidak mau ada tetangga-tetangga yang datang berdemo di dpn pintuku". Sofia berharap kekesalan Miranda akan berkurang jika dia bersikap manis dan ternyata benar

"Bagaimana aku bisa kesal padamu jika kamu lucu sekali Sofi?!!" Miranda mencubit kedua pipi Sofia dengan kuat

"Aduh duh duh. Astaga ini sakit sekali. Pipiku serasa mau lepas" Sofia mengelus-elus pipinya yang merah

FALLINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang