Author mendengarkan permintaan kalian 😂😂😂
Up up!
=====================
Sofia's POV
Tok tok tok
Aku sedang sibuk dengan pekerjaanku saat pintu ruangan diketuk. "Masuk", ucapku tanpa mengalihkan pandanganku.
"Selamat pagi"
Seketika aku menoleh ke asal suara tersebut. Terlihat seorang pria sedang berdiri bersandar pada pintu yang masih terbuka.
"Mana sambutanku?" Lanjut pria itu lagi sambil merentangkan kedua tangannya.
Aku bangkit dan berlari kecil ke arah pria itu.
"Aku merindukanmu, Mason. Sangat.."
Suaraku terdengar pelan karena aku sudah menenggelamkan wajahku ke ceruk lehernya dan memeluknya erat. Dia pun membalas pelukanku tidak kalah eratnya dan mengangkat sedikit badanku sambil berputar."Sudah sudah, aku pusing." Aku terkekeh pelan saat kutepuk pelan pundaknya agar menurunkanku lalu ia menangkup kedua pipiku dan menatap manik mataku, "Aku juga sangat merindukanmu, love"
"Ehem ehem! Setidaknya tutup dulu pintu itu sebelum kalian bermesraan." Aku memunculkan kepalaku dari balik badan pria di depanku lalu kulihat Miranda sedang berkacak pinggang dengan alisnya yang berkerut.
Aku menghamburkan diri ke Miranda. "Terimakasih sudah datang."
Aku mengkaitkan satu lenganku ke lengan Miranda dan lengan lainnya ke Mason lalu membawa mereka masuk ke ruanganku.----------
Aku kembali bergulat dengan pekerjaanku saat ponselku berdering menandakan ada pesan masuk. Kuraih ponsel dari tas dan membaca isi pesan tersebut.
Bagaimana dengan makan malam?
Senyumku mengembang saat membacanya. Kulepaskan jari-jariku dari keyboard komputer dan membalas pesan itu.
Sure. Aku harus terlihat cantik hari ini
Tidak butuh waktu lama untuk menunggu si pengirim pesan membalasku karena sekarang sudah ada pesan balasan masuk darinya.
Tanpa berusaha pun kamu sudah sangat cantik di mataku. Akan kujemput nanti malam. Miranda sudah memberitahukan alamatmu. See you <3
Aku terkekeh geli saat melihat emotikon love muncul di layar ponsel.
Aku menopang daguku untuk berpikir sejenak. Hm.. aku akan pulang sekarang. Lagipula pekerjaanku sudah siap. Aku mengambil tasku dari laci bawah meja lalu merogoh ke dalam tas untuk mengambil sesuatu. Ini dia. Sebuah kunci mobil dengan gantungan berinitial M. Yah.. aku sudah bisa menyetir sendiri, guys..
Hasil pemeriksaan menunjukkan kakiku sudah sembuh. Hanya perlu memakai obat hingga bengkaknya mereda.
Sekilas aku teringat kejadian kemarin. Memang benar reputasinya.
Aku membatin sambil menggeleng pelan. Bagaimana tidak? Saat keluar dari ruang dokter, aku mendapati dirinya berusaha mencium seorang suster.Yuck!
Aku menggosok kasar bibirku dengan punggung tangan. Perasaan jijik merayap dari ujung kaki hingga ujung kepala ketika ingatan David menciumku muncul di pikiranku. Ingatkan diriku untuk scrub bibir.Setelah memastikan komputerku sudah padam, aku mematikan semua lampu ruangan dan berjalan menuju pintu. Tinggal beberapa langkah lagi aku berhasil memutar handle, daun pintu ruanganku sudah terbanting ke dalam.

KAMU SEDANG MEMBACA
FALLING
RomanceDavid Theodore Smith, laki laki tampan, kaya raya dan players. Dia tidak pernah percaya wanita karena baginya wanita hanya sebuah parasit yang menjijikkan. Hampir semua wanita terbuai oleh kelebihan yang dia miliki.. Yahh hampir... Kecuali ada satu...