PART 4 - AGREEMENT

12.4K 581 2
                                    

Sofia terbangun di dalam sebuah kamar.
"Hmm.." gumam Sofia sambil melihat sekeliling ruangan

"Akhirnya kamu bangun dari pingsan pura-puramu"
Munculah seorang lelaki bertelanjang dada dari balik pintu. Pria itu baru saja mandi tercium dari bau sabun yang berasal dari arahnya.

Tentu saja hal ini membuat Sofia terkejut. Pria yang bersamanya sekarang adalah pria yang menolongnya dari Jerry, "Bagai.. mana.. kamu.."
Sofia melihat ke badannya dan gaun yang dia kenakan sudah diganti menjadi sebuah kaus putih yang kebesaran dan parahnya Sofia tidak mengenakan celana (CD tentunya ada ya :D)
"Apa yang kamu lakukan?"

Dave hanya tersenyum menanggapi pertanyaan Sofia sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.
Dari ujung mata, Dave melihat Sofia berusaha bangkit dari tempat tidur.
"Diamlah. Aku tidak mau jika harus menggendongmu lagi. Kamu berat" ucap Dave ketus

Sofia mengacuhkan Dave dan berusaha menginjakkan kakinya ke lantai. Kakinya diperban, teringat kaki kanannya terkilir pada saat berhadapan dengan si mesum Jerry.
Sakit.. ucap Sofia dalam batin

Dengan susah payah Sofia berhasil berdiri meskipun merasakan sakit yang luar biasa. Sofia celingak celinguk mencari gaun pestanya tapi tidak berhasil ia temukan.

"Kemarikan gaunku" Ucap Sofia sambil menyodorkan tangannya

"Sudah kubuang" jawab Dave dengan santai

"Apa?? Gaun itu- Ah!. Kenapa dibuang!" pekik Sofia

"Em.. gaunmu sudah kotor dan tidak layak dipakai lagi.. Aku bisa membelikanmu gaun baru.. Apapun yang kamu mau.." Dave berjalan ke arah Sofia.

"Menjauhlah!" Sofia mengangkat kedua tangannya untuk menghalangi Dave mendekat dan berjalan mundur

Sofia tidak menyangka pria yang menolongnya ternyata tidak lebih baik dari Jerry. Dave semakin mendekat, pikiran Sofia kacau dan ingin Dave segera menghilang dari hadapannya sampai Sofia teralihkan oleh luka di kepala Dave. Sofia ingat betul siapa pelaku dibalik luka itu. Dia sendiri.

Sofia memberhentikan langkahnya. Sesaat, terlihat keraguan di wajah Sofia, keningnya berkerut. Tak disangka, Dave sudah berdiri tepat di depan Sofia

"Kenapa kamu tidak menghindariku lagi?"
Sofia terdiam, mengacuhkan pertanyaan Dave

"Aku tidak suka komunikasi satu arah" Salah satu tangan Dave memegang dagu Sofia sehingga kepalanya menonggak ke atas
"Mau apa? Tas? Pakaian? Atau.. uang?" lanjut Dave

Saat ini, Dave tepat berhadapan dengan seorang gadis yang menatapnya penuh tantangan dan Dave mengakui kecantikan Sofia. Sampai-sampai Jerry yang sudah beristri bisa tertarik. Matanya yang berwarna biru keabuan dengan bodyframe yang kecil dan tinggi, mungkin sekitar 175 cm. Dave larut dalam kekagumannya terhadap gadis di depannya.

Sofia menepis tangan Dave, menyadarkan Dave dari lamunannya.
"Awalnya aku ingin minta maaf atas luka di kepalamu. Aku akan mengurungkan niatku" ucap Sofia

"Aku salut reaksimu tidak histeris seperti wanita lain yang terbangun di kamar pria dengan kondisi setengah berpakaian dan masih bisa bersikap tenang bahkan menantang. Apa kamu sering melakukan ini?" Sofia mengacuhkan Dave sekali lagi dan berjalan menjauh , mengambil sebuah celana boxer yang terletak di kursi tidak jauh dari posisi dia dan Dave berdiri sekarang dan memakainya.

"Kurasa kamu tidak akan keberatan jika kupinjam celanamu. Kamu, tipe pemain, sombong dan semena-mena. Berurusan denganmu hanya akan merepotkanku" lanjut Sofia sambil menyelipkan kausnya ke dalam celana.
"Aku sudah muak berada disini. Kupastikan kaus dan celanamu akan kembali malam ini." Tanpa berlama-lama, Sofia bergerak menuju pintu.

FALLINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang