33

1K 65 1
                                    

Pagi ini suasana Sekolah lebih ramai dari biasanya. Ternyata oh ternyata Pensi tinggal menghitung hari lagi dan murid-murid yang berpartisipasi dalam acara lagi sibuk mempersiapkan penampilan mereka.

Namun tidak bagi dua gadis seumuran yang lagi duduk manis dimeja kantin sambil menyantap pesanan mereka.

"Lo serius?"

Seulgi mengangguk. "Gue udah banyak bukti. Lebih parahnya, semalam Chan ijin tidur deluan ke gue katanya udah ngantuk, nyatanya malah VC-an sama tuh cewek."

Krystal, orang yang duduk didepan Seulgi ikut terpancing. "Lo juga? Anjir gue pikir cuman gue yang di kibulin Kai. Sebelum gue putus sama dia, dia batalin janjinya buat nemenin gue, taunya gue liat dia di PIM bareng adiknya Bang Baek sama Tae."

"Bangsat, tuh cewek maunya apa sih. Suka banget nempelin cowok orang." Geram Seulgi.

Krystal ikut emosi. "Siapa tadi namanya?"

"Aerin. Kim Aerin. Liat aja Krys, gue udah punya cara ngebuat tuh cewek berhenti gatelin cowok orang." Ujar Seulgi yang diangguki Krystal.

•••

"Oke, great!" Hoseok bertepuk tangan saat lagu berhenti terputar.

Ini latihan terakhir sebelum mereka Gladi di atas panggung nanti. Semua anak-anak kelas Teater dan Dance ikut bertepuk tangan karena merasa latihan mereka sudah cukup.

"Gue gak nyangka lo cepat banget ngapalin sama ngelarasin tarian sama yang lain. Gak salah gue ngasih lo part Solo." Puji Hoseok pada Aerin.

Orang-orang didalam ruangan itu mengangguk menyetujui, termaksud Kai dan Sehun yang paling heboh dibelakang sana.

"Oke, kita ketemu lagi di hari Gladi, gue harap yang hari ini tetap dipertahanin gerakan sama keselarasannya, kalau perlu di permantapin lagi." Ujar Hoseok

Ketua ketua kelas Dance itu keluar ruangan, yang lain juga mengikutinya termaksud Aerin yang berjalan keluar ruangan menuju kantin.

Setelah beberapa jam latihan tanpa henti cukup membuat gadis itu kelelahan dan merasa haus dan akhirnya ia memutuskan untuk menuju kantin.

Sesampainya disana gadis itu langsung mencari minuman dingin dan langsung membayarnya. Begitu mendapatkan pesanannya, Aerin memilih untuk duduk disalah meja karena kata abangnya kalau minum sambil berdiri itu gak baik.

Aerin membuka segel tutup butol air mineralnya dengan pelan sambil mengamati sekitarnya.

Brak!

Belum saja gadis itu meminum minumannya, sesuatu lebih dulu merembet dari atas kepalanya, melebur ke seluruh badannya.

Hal itu terasa dingin, lebih dingin dari air mineral yang baru saja Aerin beli.

"Oops! Maaf, sengaja." Suara itu dengan cepat berlalu sebelum Aerin sukses kembali menjernihkan pikirannya.

Gadis itu baru saja disirami air oleh seseorang yang tidak dikenalnya. Namun sebelum kedua orang itu benar-benar pergi, Aerin sempat membaca salah satu nametag diantara mereka.

Kang Seulgi.

•••

Udah mau selesai, komen dulu napa.

COGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang