33

910 95 4
                                    

Aerin terdiam sesaat, berusaha mencerna baik-baik apa yang sedang terjadi saat itu.

Badannya, bahkan seluruh seragamnya basah saat itu. Belum lagi air yang menjalar ke seluruh tubuhnya lebih dingin dari air mineral yang sedang ia pegang.

Dia memandangi punggung kedua orang penyebab ia harus menahan dingin saat itu yang kini menghilang dibalik gadung kantin yang entah pergi kemana.

Aerin tidak tinggal diam, dia harua mengejar mereka dan menanyai apa maksud kedua orang itu menyiraminya dengan air sedingin itu.

Dirinya tidak perduli hawa dingin yang merembet masuk ke tubuhnya karena berlarian, yang terpenting dia harus mengetahui siapa yang membuatnya harus basah seperti itu.

"K-kalian!" Seru Aerin begitu ia berhasil mendapati kedua orang itu disekitaran area parkiran yang sepi.

Salah satu dari mereka berbalik dan sedikit terkejut melihat Aerin yang mengejar mereka hingga kesini.

"Oh? Berani ngejar?" Salah seorang itu hanya tersenyum sinis dan menatap tajam Aerin.

Kang Seulgi.

Begitu melihat nametag orang tersebut, Aerin semakin yakin dia adalah orang yang menuangkan air ke atas kepalanya yang menyebabkan ia haris basah dan kedinginan sekujur tubuh.

Aerin sedikit terengah-engah karena berlarian mengejar kedua orang dihadapannya. Parkiran Sekolah saat itu sedang sepi, karena para murid lebih banyak menghabiskan waktu di ruang latihan mereka masing-masing.

"Maksud kalian numpahin air ke tubuh aku apaan?" Tanya Aerin dengan kedua tangannya yang menggigil.

Seulgi hanya tertawa. "Pura-pura bego atau emang beneran bego? Pake nanya lagi."

Seseorang disebelah Seulgi ikut tertawa mendengarnya. "Kasih tau Gi. Biar enggak keganjenan lagi sama cowok orang."

Aerin sedikit bingung dengan maksud perkataan dua orang dihadapannya. "Aku gak ngerti. Cowok apaan?"

Seulgi kali ini benar-benar marah. "Gak usah pura-pura gak tau! Lo kan yang tiap malam sering video call-an sama Chan!"

"Lo juga yang sering ngajak keluar Kai pas masih pacaran sama gue. Dan sekarang gue paham kenapa Kai mutusin gue, ternyata karna lo." Krystal, orang yang sedari tadi disebelah Seulgi ikut menimpali.

Aerin kini paham siapa dua orang dihadapannya saat ini. Dan pantas saja berani menumpahkan air ke tubuhnya.

Dan dia juga sadar, mereka berdua adalah yang sering Taehyung wanti-wanti jika Aerin terlalu dekat dengan Chanyeol atau Kai.

Namun saat itu dia tidak bisa lari. Kedua orang yang sangat membencinya itu tepat berdiri dihadapannya. Belum lagi Aerin mulai merasa menggigil karena bajunya basah.

"Tapi itu bukan salah aku! Cowok lo berdua aja yang gatel deketin aku." Jawab Aerin.

Seulgi makin tersulut amarahnya setelah Aerin sedikit membantah, Krystal juga demikian tapi lebih milih diam dan membiarkan Seulgi yang berbicara.

"Chan gak bakal deketin lo kalau lo gak deluan deketin dia!" Seulgi maju dan mendorong tubuh Aerin karena saking kesalnya.

Sialnya, Aerin sudah terlalu lemah dan tidak bisa bertahan sehingga ia tersungkur jatuh kebawah dan kepalanya menghantam mobil yang terparkir dibelakangnya.

Gadis itu pingsan.

Krystal terkejut dan mulai panik. "Gi! Gimana nih?!"

Seulgi juga ikut panik. "Anjing, pake pingsan segala lagi." Dia mulai ketakuan sekarang. "Udahlah tinggalin aja."

"Yakin lo? Entar kalo dia bangun terus ngomong dia kek gini karna kita gimana?" Tanya Krystal.

Seulgi juga bingung. Apalagi kalau sampai Chanyeol tahu, cowok itu bisa marah besar.

"Seret ke mobil, bawa ke rumah gue aja dulu. Abis itu baru kita pikirin nih cewek mau diapain." Ujar Seulgi.

Karena dalam kondisi panik, Krystal hanya mengangguk dan mulai membantu Seulgi menyeret tubuh gadis itu masuk kedalam mobil Seulgi.

Mereka berdua meletakan Aerin di jok tengah dengan posisi berbaring, dan segera melajukan mobil dan keluar dari area Sekolah.

Dan tanpa mereka sadari, seseorang melihat kejadian itu dari awal.

—To Be Continued—

Gilak udah lama banget gua kaga lanjut nih cerita.

Masih pada pengen lanjut?

COGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang