maaf buat typo-typonya,
happy reading!
-----------Seungkwan sudah siap sejak pagi didalam Apartemennya, dengan sebuah kaus lengan panjang berwarna putih dan jeans panjang hitam yang membalut kaki jenjangnya dengan sempurna.
Hari ini, dia dan Vernon akan pergi ke Garut. Lebih tepatnya berkunjung kerumah Kakek Choi yang berada didaerah Cikajang untuk menjalankan syarat yang pertama.
Vernon bilang, dia sudah didalam perjalanan menuju Apartemen wanitanya. Itu kenapa Seungkwan langsung mengeluarkan koper besar berwarna biru yang isinya adalah pakaian-pakaiannya sekaligus lelakinya.
Anyway, ini ide Seungkwan. Hanya membawa 1 koper besar untuk menampung semua pakaian mereka. Lagipula, mereka hanya 3 hari disana, anggap saja pelatihan menuju Halal.
Sedang asik memakan cemilan setelah mengeluarkan koper dari kamar, Seungkwan dikejutkan dengan suara pintu Apartemennya yang tiba-tiba terbuka. Hampir saja dia mengambil payung disebelah lemari es, sebelum akhirnya sosok lelaki berwajah Eropa muncul dengan sebuah senyuman polos.
"Sayang, udah siap belom?" sapanya.
"VERNONNN!!" pekik Seungkwan kesal. "Aku kira siapa yang masuk! Untung aja gak aku gebuk kamu pake payung."
Sementara yang terkena omelan hanya tersenyum lebar menampikkan gigi-gigi putihnya disana. "Maaf ya~" katanya.
Sekarang gantian Seungkwan yang tersenyum, pada detik ketiga wanita berpipi bakpao itu langsung berlari menghambur kepelukan lelakinya. "Sayang, kangenn~"
"Uu.. manja banget sih?" lengan kekar Vernon ikut melingkar dipinggang ramping Seungkwan. "Aku juga kangen kamu."
Seungkwan makin menenggelamkan wajahnya didada bidang milik sang kekasih, bibirnya melengkung keatas membentuk senyuman kala aroma parfume khas milik Vernon menyeruak masuk kedalam indra penciumannya.
"Kamu sih, sibuk mulu! Sampe lupa kalo udah punya calon istri!"
"Masa aku lupa sama calon sendiri? Enggak lah. Buktinya setiap malem aku nelfon kamu, kan?"
"Ya tapi tetep aja! 5 hari gak ketemu kamu bikin aku lemes tau gak!"
AH GEMASH!
Vernon yang tidak tahan melihat kemanjaan calon istrinya itu langsung saja mendongakan wajah Seungkwan untuk memberikan kecupan hangat didahi, kemudian turun pada kedua mata wanitanya, hidung, dan yang terakhir bibir ranum berwarna pink yang sangat dia sukai.
Seungkwan melingkarkan tangannya pada leher Vernon kala lelakinya itu kini memberikan lumatan-lumatan lembut pada bibirnya. Oh Astaga, Seungkwan rindu!
Kedua lengan kuat Vernon kemudian beranjak dari pinggang wanitanya, menarik tubuh Sengkwan keatas sampai kaki jenjangnya melingkar dipinggang Vernon.
Lelaki berusia 25 tahun itu lalu membawa wanitanya duduk diatas sofa, dengan posisi Seungkwan yang menjadikan pangkuan Vernon sebagai bangkunya. Jari-jari lentiknya meremas rambut halus sang kekasih seolah memperdalam tautan bibir mereka yang semakin panas.
Pada menit ketiga, Seungkwan merasakan napasnya mulai menipis. Itu kenapa dia sedikit menepuk dada Vernon untuk melepas tautan bibir mereka, untungnya Vernon mengerti.
Deru nafas yang terdengar memburu membuat Vernon tersenyum dan menyatukan dahi keduanya sembari membersihkan sisa-sisa saliva dibibir wanitanya.
"Manis, kayak biasanya. Bikin candu." kata Vernon.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐄𝐬𝐢𝐱𝐞𝐧𝐜𝐢𝐚 [✔️]
Fanfiction【𝗩𝗲𝗿𝗸𝘄𝗮𝗻 𝗚𝗦 𝗙𝗮𝗻𝗳𝗶𝗰𝘁𝗶𝗼𝗻】 rank; #1 on Verkwan [30.05.19] *** Kisah tentang perjuangan Seungkwan dan Vernon untuk memenuhi syarat keluarga Choi sebelum menikah. ❝Non, kita mau nikah gini-gini amat ya?❞ ❝Hah.. pusing aku Kwan!❞ ...