✨ 08 - Bunda?

1.2K 168 19
                                    

maaf buat typo-typonya,
happy reading!
------------

Sejak tadi pagi, Jackson terus saja membuntuti Seungkwan dengan rengekan-rengekan manja yang membuat kepala Seungkwan hampir pecah. Benar kata Vernon, adanya Jackson disini berarti mereka harus siap tenaga dan juga pikiran untuk menghadapi tingkah laku ajaib dari bocah kecil itu.

Jackson yang Seungkwan kira adalah anak manis dan pendiam, justru memiliki prilaku yang terbalik dari ekspetasi.

"Aunty, boleh ya?"

Sepert ini salah satunya.

Tadi malam sebelum Jackson pergi tidur ke kamar Seungkwan, ia melihat kearah Vernon yang sedang memakan ramen instan pedas dengan beberapa toping menggiurkan pembuat perut keroncongan. Karna sudah malam, Jackson dengan dewasanya menunggu keesokan harinya supaya diperbolehkan.

Tapi ternyata Seungkwan menolak mentah-mentah permintaan bocah berusia 6 tahun itu.

Alasannya, Jackson itu baru saja keluar dari rumah sakit satu bulan lalu karna terkena penyakit tifus, dan itu artinya dia dilarang keras untuk memakan mie instan sampai 6 bulan kedepan.

Jackson jadi terus merengek, mengikuti Seungkwan kemanapun sampai wanita itu kesulitan untuk membersihkan rumah dan memasak makan siang. Sangat disayangkan karna Vernon berada dikantor saat ini, dan jam 7 malam nanti ia baru bisa pulang. Padahal Jackson akan lebih menurut oleh perkataan Vernon.

Huft.

Karna sudah lelah, Seungkwan memutuskan untuk kembali meletakkan sapu ditempat semula, setelah itu mencuci tangannya sendiri dengan air bersih. Dalam satu gerakan, Seungkwan sudah berhasil membawa Jackson kedalam gendongannya. Mendudukan dirinya sendiri diatas sofa dengan Jackson yang berada dipangkuannya.

Seungkwan menatap lembut wajah Jackson yang kini berubah menjadi seperti seekor puppy lucu --yang meminta susu kepada ibunya-- sembari memberikan usapan-usapan halus dirambut kecoklatan milik Jackson.

Lagi-lagi Seungkwan menghela nafasnya sendiri. "Bukannya aunty gak mau kasih kamu ramen instan sayang, tapi kamu tuh baru aja sembuh." katanya.

"--Emangnya, Jack mau nanti masuk ke rumah sakit lagi? abis itu disuntik? Nanti tangannya di tusuk lagi kayak kemarin (maksudnya di infus), mau?"

Seungkwan hampir saja tertawa melihat kelakuan Jackson yang dengan lucunya menunduk sambil melengkungkan bibirnya kebawah. Tangan-tangan mungilnya memainkan ujung baju yang tengah ia kenakan, lalu dengan sedih bocah 6 tahun itu menggeleng pelan,

"Jack gak mau disuntik lagi, Aunty. Gak mau ditusuk lagi kayak kemarin." jawab Jackson lirih.

Kalo dipandang dari sudut ini, Jackson benar-benar memiliki wajah yang sama dengan Chanyeol. Seungkwan heran kenapa mereka berdua sudah seperti terbagi menjadi 2 Versi, dan tentu saja dengan sifat yang berbeda.

"Kalo gak mau disuntik lagi, kalo gak mau ditusuk lagi tangannya, Jack gak boleh makan Mie instan dulu sampe dokter Nana (Dokter pribadi keluarga Park) bilang 'boleh', understand?"

Jackson lagi-lagi mengangguk lucu, setelah itu dia mendapatkan ciuman gemas dari Seungkwan dimasing-masing pipinya.

"Sekarang, kita beli bahan buat bikin puding coklat yuk? Jack suka puding coklat kan?" tanya Seungkwan.

Jackson langsung menatap Seungkwan dengan semangat, "Ayo aunty, Jack mau puding coklat!"

"Oke deh jagoan, let's go!"

-o0o-

Seungkwan memutuskan untuk membawa Jackson pergi ke supermarket besar yang letakknya agak jauh dari Apartemennya. Sengaja, karna disana menjual barang yang lebih lengkap dibandingkan dengan supermarket yang ada Apartemen Seungkwan.

𝐄𝐬𝐢𝐱𝐞𝐧𝐜𝐢𝐚 [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang