maaf buat typo-typonya,
happy reading!
-----------Setelah menghabiskan waktu selama sepuluh hari di Garut (Sekalian menunggu Nenek Choi keluar dari Rumah Sakit), kepulangan Seungkwan dan Vernon ke Jakarta jatuh pada hari ini.
Sekitar pukul 8 pagi, mobil Pajero putih milik Vernon sudah keluar dari pekarangan kediaman tetua Choi. Sengaja, selain menghindari macet, calon pengantin itu juga ingin berkunjung kesuatu tempat sebelum benar-benar kembali kerutinitas semula.
Tempat yang dipilih adalah Farm House, atau bisa juga dikenal dengan Rumah Susu Lembang. Tempat wisata bernuansa Eropa yang berada di daerah Lembang, Bandung itu memang menjadi tujuan utama Seungkwan sebelum berangkat ke Garut.
Vernon tidak masalah, lagi pula tempat wisata itu memiliki rute jalan yang searah ke Jakarta. Apasih, yang enggak bisa buat Ratunya?
"Sayang, nanti temenin aku beli oleh-oleh buat Shopia ya." kata Seungwan, mata jernihnya masih berfokus untuk meneliti tulisan-tulisan yang tertera di lembaran tiket masuk.
Anyway, sekarang mereka tengah berjalan kaki dari parkiran mobil menuju tempat Wisata.
"Emang dia nitip apa?" tanya Vernon, satu tangannya dia gunakan untuk memegang dompet juga ponsel, satu tangannya yang lain menggenggam erat jemari-jemari lentik sang kekasih.
"Gak nitip sih, cuma pengen beliin aja." jawab Seungkwan seadanya. "By the way, tiketnya bisa ditukerin sama segelas susu. Kamu mau susu apa?"
Vernon memandang wanitanya sebentar, lalu dengan tatapan jahil dan senyum terkulum, lelaki berparas Eropa itu mendekatkan wajahnya pada telinga sang kekasih hati,
"Susu kamu aja, gimana?"
Lalu pipi Seungkwan memerah.
"Mau aku tampar?" katanya dengan tatapan kesal yang ia lemparkan untuk Vernon.
Lelaki berparas Eropa itu langsung meledakkan tawanya saat itu juga. Begitu juga Seungkwan yang langsung mencubit pinggang lelakinya dengan jemari-jemari lentik berkuku panjang miliknya.
"Aduh! Sakit sayang~" Vernon mengaduh.
Seungkwan cemberut lucu, langkah kakinya dia percepat hingga barisan para manusia yang tengah mengantri untuk menukar tiket masuk mereka dengan segelas susu.
Kalau begini, sudah dipastikan Vernon harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk merayu wanitanya kembali. Lelaki yang tidak mesum itu memang aneh, tapi kalau mesum disaat yang tidak tepat juga tidak bagus.
Dan Vernon berulah disaat yang tidak tepat.
"Sayang, aku cuma bercanda kok tadi." Si Lelaki berparas Eropa itu memeluk wanitanya dari belakang dengan tidak tahu malunya.
Yang penting Seungkwan sudah jadi miliknya, lalu masalahnya dimana? batin Vernon.
"Hm." balas Seungkwan sekenanya.
Vernon hanya dapat menghela nafas beratnya, setelah itu memberikan Seungkwan sebuah kecupan sayang dipipi sebelum beralih posisi menjadi berada disamping Seungkwan. Tentu saja dengan tangan kekar yang masih melingkar dipinggang ramping sang pujaan hati.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐄𝐬𝐢𝐱𝐞𝐧𝐜𝐢𝐚 [✔️]
Fanfiction【𝗩𝗲𝗿𝗸𝘄𝗮𝗻 𝗚𝗦 𝗙𝗮𝗻𝗳𝗶𝗰𝘁𝗶𝗼𝗻】 rank; #1 on Verkwan [30.05.19] *** Kisah tentang perjuangan Seungkwan dan Vernon untuk memenuhi syarat keluarga Choi sebelum menikah. ❝Non, kita mau nikah gini-gini amat ya?❞ ❝Hah.. pusing aku Kwan!❞ ...