✨ 05 - Keputusan Yang Akhirnya Diambil

1.1K 174 6
                                    

maaf untuk typo-typonya,
selamat membaca!
----------

Suasana tegang dan mencekam layaknya sedang menonton sebuah film horror, menjadi salah satu perumpamaan bagus untuk apa yang sedang Seungkwan rasakan sekarang.

Dia sudah disini sejak tadi, mungkin ada sekitar tiga puluh menit. Berdiam diri sembari duduk diatas sebuah bangku taman rumah sakit dan membiarkan angin menyapu kulit wajahnya,

Bersama Kakek Choi.

Tentu saja, memangnya dengan siapa lagi Seungkwan akan merasakan suasana mencekam seperti ini jikalau bukan dengan lelaki paruh baya berwajah datar itu?

Sebenarnya, sejak tadi Seungkwan ingin sekali membuka percakapan terlebih dahulu. Tapi rasanya dia agak enggan, ditambah lagi dia takut juga canggung dengan sosok Kakek Choi. Sebaliknya pun begitu, Kakek Choi hanya diam saja memegang kaleng minuman yang sebelumnya lebih dulu dibelikan Seungkwan dikantin.

Hingga akhirnya suara dehaman berat kembali lagi menyeruak masuk kedalam indra pendengaran Seungkwan, membuatnya lega sekaligus penasaran dengan apa yang akan dikatakan oleh tetua Choi disini sekarang.

"Jadi.. bener kamu yang ngasih Oma pertolongan pertama?"

Seungkwan menoleh ragu kearah tetua Choi tersebut, namun yang ia dapati malah keadaan dimana Kakek Choi tidak melihat ke arahnya sama sekali.

"A-aku dulu anggota PMR. Jadi tau apa yang harus dilakuin kalo orang kena gigit ular." balas Seungkwan gugup.

Barulah Kakek Choi melihat kearahnya, "Saya gak nanya dulu kamu anggota PMR apa bukan, yang saya tanya itu bener gak kamu yang ngasih pertolongan pertama ke istri saya?"

Oh astaga, kenapa pak tua ini malah ngotot begitu--

"I-iya O-opa, aku yang n-ngasih."

--Seungkwan kan jadi semakin takut saja.

Tapi sepersekian detik setelahnya, justru sebuah suara helaan nafas yang didengar oleh Seungkwan. Membuatnya semakin merasa tidak karuan, antara takut dan bingung dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Seungkwan langsung berdoa didalam hatinya. Bagaiamana kalau tetua Choi ini tidak percaya padanya? bagaimana kalau ia nanti dicap sebagai pembohong, lalu tidak mendapat restu?

Ya ampun, Seungkwan semakin dibuat gila saja dengan memikirkan kemungkinan-kemungkinan besar yang akan dia dapatkan sekarang.

"Poin tambahan lagi untuk kamu, dari saya dan istri saya."

Seungkwan kembali mengalihkan atensinya kepada sang tetua Choi dengan tatapan tidak percaya, "Maksudnya, O-opa kasih s-saya.."

"Bukan cuma poin, tapi kamu saya jadikan resmi sebagai calon menantu yang sudah lulus di test pertama." lanjut Kakek Choi lagi.

Tolong, siapapun juga, tolong berikan Seungkwan nafas buatan sekarang!

Astaga, astaga! Dia kapalang senang sekarang, wajahnya menampikkan rasa keterkejutan yang luar biasa bercampur dengan ekspresi penuh kebahagian sebagai orang yang baru saja lulus di test pertama!

Oh My God!

Dia sedang tidak bermimpi, 'kan?

"O-opa s-serius? A-aku.. a-aku lu-lulus nih?!"

Dan, sebuah anggukan yakin dari Kakek Choi menjadi simbol kalau Seungkwan berhasil melewati test pertamanya dengan sempurna.

-o0o-

𝐄𝐬𝐢𝐱𝐞𝐧𝐜𝐢𝐚 [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang