4

180 7 0
                                    

"Bagaimana bisa aku melupakanmu, bila kenangan tentang dirimu selalu menghantamku setiap waktu? "

Hari demi hari, minggu demi minggu dan bulan demi bukan telah ku lalui tanpamu disisiku, kupikir ini biasa, salah satu siklus dari move on, tapi sepertinya ini tak wajar, bayangan dan kenangan akan dirimu menghantamku setiap waktu, menyiksaku bersama rindu

Bayanganmu menari-nari di otakku, sebenarnya kau hanya sebatas ilusi atau nyata? Kalaupun memang nyata tapi mengapa rasanya kau sukit sekali untuk digapai? Kalau memang kau benar ilusi, kaulah ilusi terindahku.

Derai air mata rasanya tak bisa sehari saja tak lolos dari manik mataku, kepergianmu sudah beberapa bulan lalu, tapi perihnya masih saja menganggu, aku masih saja sakit hati melihatmu dengan yang baru, kau tersenyum tertawa seperti semuanya baik-baik saja, sedangkan aku?

Aku merasa ini tak adil, kita menginjak bumi yang sama kan sayang? Lalu mengapa kau bisa bernapas lega sedangkan aku sesak tersedak oleh rindu?

Oksigen yang kita hirup sama kan sayang? Lalu mengapa kau bisa menghirupnya bebas sedangkan aku sesak dideru rasa pilu?

Kau sudah berlalu namun memori tentangmu masih saja menggeliat mesra diotakku, pikiran dan berita tentangmu sudah melekat sempurna disana, lalu bagaimana aku melupakan melupakan ini semua?

Kepergianmu meninggalkan kenangan sayang, kemudian menjadi genangan dan menenggelamkanku.

Seuntai Kata Untuk RanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang