"Seperti yang sudah-sudah kamu buat hati ini kembali terluka parah."
•Aku tahu kau melihat air mataku yang mngalir siang itu
Aku tahu kau mengetahui betapa hancurnya hatiku saat ini
Aku tahu kau mengetahui segala rasa yang ada didalam dada
Tapi bagaimana bisa kau seolah tak tahu dengan semuanya? Kau terlihat begitu acuh saat air mataku mengalir dengan derasnnya
Disaat teman-temanku menenangkanku saat derai air mata mengalir dengan derasnya karena hati yang terluka olehmu, sedangkan kamu terlihat begitu acuh?
Jika air mata yang terlihat tak mampu membuatmu sadar, apalah arti kesabaranku yang setia menunggu?
Mengapa kau bisa begitu acuh kepadaku seakan tak ada apa-apa
Mengapa kau bisa begitu angkuh kepadaku seakan kita tak pernah kenal
Mengapa kau bisa melakukan hal yang sampai saat ini selalu aku semogakan agar aku juga bisa melakukannya
Mengapa kau begitu dengan mudahnya tetapi aku tidak? Apakah keadilan tak berpihak padaku atau memang kau yang tak memiliki hati?
Kau mempunyai mata, kau mempunyai hati, bisakah kau melihat kearahku sedikit? Melihat bagaimana besarnya perjuangkanku untukmu, melihat besarnya cintaku untukmu, bisakah kau menaruh sedikit hatimu untukku yang selalu saja terluka oleh sikapmu?
Kau selalu saja membiarkan aku terinjak-injak, meronta-ronta kesakitan padahal aku yang menaruh cinta paling besar.
Kau selalu saja menolak hadirku mentah-mentah, kau selalu saja menghindariku seakan aku terlalu menjijikan, padahal aku yang selalu menunggumu dengan sabar, padahal aku yang selalu bertahan walau sudah berkali-kali tumbang.
Semoga kelak kau akan sadar, bahwa hanya aku yang memcintaimu begitu sabar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seuntai Kata Untuk Rangga
PoetryMenatap mu saja ku tak sanggup. Degup jantung tak mampu ku sembunyikan setiap kali ingin mengutarakan kata kepadamu. Maafkan kelemahanku dalam menyampaikan. Karena aku berpikir, cara ku memperlakukanmu mampu membuatmu sadar, bahwa aku teramat mencin...