20

44 2 0
                                    

"Seperti yang sudah-sudah kamu buat hati ini kembali terluka parah."

Aku tahu kau melihat air mataku yang mngalir siang itu

Aku tahu kau mengetahui betapa hancurnya hatiku saat ini

Aku tahu kau mengetahui segala rasa yang ada didalam dada

Tapi bagaimana bisa kau seolah tak tahu dengan semuanya? Kau terlihat begitu acuh saat air mataku mengalir dengan derasnnya

Disaat teman-temanku menenangkanku saat derai air mata mengalir dengan derasnya karena hati yang terluka olehmu, sedangkan kamu terlihat begitu acuh?

Jika air mata yang terlihat tak mampu membuatmu sadar, apalah arti kesabaranku yang setia menunggu?

Mengapa kau bisa begitu acuh kepadaku seakan tak ada apa-apa

Mengapa kau bisa begitu angkuh kepadaku seakan kita tak pernah kenal

Mengapa kau bisa melakukan hal yang sampai saat ini selalu aku semogakan agar aku juga bisa melakukannya

Mengapa kau begitu dengan mudahnya tetapi aku tidak? Apakah keadilan tak berpihak padaku atau memang kau yang tak memiliki hati?

Kau mempunyai mata, kau mempunyai hati, bisakah kau melihat kearahku sedikit? Melihat bagaimana besarnya perjuangkanku untukmu, melihat besarnya cintaku untukmu, bisakah kau menaruh sedikit hatimu untukku yang selalu saja terluka oleh sikapmu?

Kau selalu saja membiarkan aku terinjak-injak, meronta-ronta kesakitan padahal aku yang menaruh cinta paling besar.

Kau selalu saja menolak hadirku mentah-mentah, kau selalu saja menghindariku seakan aku terlalu menjijikan, padahal aku yang selalu menunggumu dengan sabar, padahal aku yang selalu bertahan walau sudah berkali-kali tumbang.

Semoga kelak kau akan sadar, bahwa hanya aku yang memcintaimu begitu sabar.

Seuntai Kata Untuk RanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang