Hai luka.. sudah berapa lama kau bersarang didalam hatiku? Sampai kapan kau akan tetap menetap disana? Tak bisakah kau lihat sudah berapa banyak luka didalam hatiku? Tak bisa kah kau lihat sudah seberapa lemah aku? Tak bisa kah kau berhenti sebentar dan biarkan aku bernapas lega tanpa adanya kau dihatiku
Wahai luka, bilanglah kepada tuan mu, hentikan luka-luka lain yang akan bersarang lebih banyak dihatiku, biarlah aku menghirup oksigen lebih tenang dan nyaman, luka. Mengapa tuanmu bisa bernapas dengan tenang sedangkan aku tidak?
Hei luka, aku adalah orang yang paling mencintai tuanmu, akulah orang yang paling sabar menyayangi tuanmu, aku lah orang yang paling setia mendo'akan tuanmu, setelah kedua orang tuanya tahn Tuhannya, lalu mengapa aku juga yang mendapat banyak sekali luka dari tuanmu?
Apakah mencintai akan sesakit ini? Apakah menyayangi akan semenderita ini? Luka, dimana salahku? Aku hanya mencintai tuanmu dengan begitu sabar, apa dengan aku mencintainya itu salah? Jika aku salah, biarlah aku salah saja, karena bagiku, mencintai tuanmu sudah menjadi kebiasaan bagiku, memang aku bodoh, aku hanya bisa diam menhan sakit dan tetap mencintainya, aku lelah luka, aku ingin berhenti sampai disini, tetapi dia terlalu berharga untuk ditinggalkan dengan alasan lelah berjuang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seuntai Kata Untuk Rangga
PoetryMenatap mu saja ku tak sanggup. Degup jantung tak mampu ku sembunyikan setiap kali ingin mengutarakan kata kepadamu. Maafkan kelemahanku dalam menyampaikan. Karena aku berpikir, cara ku memperlakukanmu mampu membuatmu sadar, bahwa aku teramat mencin...