16.

71 3 0
                                    

Tangerang // 16.01.17 // 00.00AM

Teruntukmu, yang memulai 16.01.16..
Apa yang salah dari 'Kita?' Atau malah adanya 'Kita' memang salah? Bisakah kau tunjukan kepadaku bagaimana benarnya? Bisakah kau menjawab pertanyaan yang menikam otakku sekarang? Berikan aku penjelasan, setidaknya untuk meneguhkan hati atas sebuah keyakinan untuk tetap memperjuangkanmu

Hei sayang, kau kemanakan oksigen yang biasa ku hirup dengan damai? Kita berada diplanet yang sama bukan? Lalu mengapa kau bisa bernapas lega sedangkan aku disesak oleh luka?

Bisakah kau perbaiki hatiku yang hancur karenamu? Pegang saja, kau bebas menggengamnya, bahkan kau leluasa menghancurkannya. Relakah aku? Jangan sungkan, rusak saja sesukamu, kikis sesukamu, pecahkan sesukamu, biarkan aku menjerit asalkan kau senang.

Jika melihatku menderita bisa membuat kau mencintaiku, sakitilah aku sepuasmu. Asal hangatmu bisa kau beri padaku, asal hangatmu bisa ku dekap setiap waktu.

Tidakkah kau tahu rasanya jatuh berkali-kali untuk memperjuangkan seseorang? Aku bangkit lagi untuk mengejarmu, lalu dijatuhkan lagi, dan aku bangkit lagi. Terus begitu sampai hatiku berkata 'aku mengerah' aku selalu menunggu hatiku berkata seperti itu, tetapi kian hari rasaku semakin tak ku mengerti.

Aku sudah terlanjur jatuh, sayang. Aku sudah membeku dalam waktu yang cukup lama di kastil esmu. Sinarku belum cukup mampu melelehkanmu. Tapi aku terus berusaha walau dalam tangis sekalipun.

Orang lain memganggapku bodoh. Tapi aku akan memilih menjadi bodoh karena hati sudah mematikan akal sehatku. Mereka tidak tahu seberapa besar perjuanganku untuk menggapaimu aku tidak akan membuat semua tetesan air mata ini mengalir sia-sia. Satu alasanku, karena aku percaya; cinta tau kemana dia akan pulang. Dan hanya aku tempatmu berpulang. Lekaslah pulang, sayang. Aku masih menunggumu meski dikikis oleh lelah berkepanjang.

Happy failed anniversary, Sayang.. lekaslah pulang.. aku masih menunggumu dengan sabar ditempat yang sama dengan perasaan yang sama..

ingatkah kamu dengan hari ini? 

ingatkah kamu dengan tanggal ini? 

2 tahun lalu kamu mengungkapkan persaanmu padaku, dua tahun lalu hari ini menjadi hari paling bahagia untukku dan juga untukmu. dan sekarang, aku selalu berharap hari itu terulang kembali.

adakah sedikit di benakmu teringat tentang sepotong memori di hari itu?

Seuntai Kata Untuk RanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang