10

104 5 0
                                    

"Pada bagian mana usahaku yang belum bisa kamu pahami? Bisa kah hargai aku sedikit? Perempuan yang rela terluka?"

Tak usah kau perjelas lagi dihadapanku soal hubungan kau dengannya, tak usah kau umbar dengan semangat lagi, aku sudah tahu dan itu cukup menyakitkan.

Bagaimana bisa kau tertawa dengan santainya memamerkan hubunganmu dengannya dihadapanku yang notabel nya masih mencintaimu

Dimana letak hatimu saat dengan teganya kau sakiti aku bertubi-tubi, aku yang rela tersakiti untukmu, mengorbankan separuh waktu untuk memperjuangkanmu, menyita waktu untuk merindukannu kemudian menangisimu, lalu kau sakiti tanpa ampun, seolah melihat air mataku lebih banyak adalah hobi barumu

Usahaku dibagian mana yang belum kau pahami, sayang? Bukankah sudah jelas terlihat dimatamu bagaimana aku mempertahankan hubungan kita walau sekeras mungkin kau paksaan untuk pisah? Bukankah sudah terlihat jelas dimatamu bagaimana aku bertahan pada sakit hati dengan memilih untuk tetap menunggumu padahal secara tak langsung sikapmu menyuruhku pergi? Bukankah sudah terlihat jelas dimatamu bagaimana aku mencintaimu dengan sabar walaupun berulang kali kau lukai aku? Dibagian mana yang kau kira aku bercanda? Air mata yang terbuang sia-sia ini mewakilkan sakit yang tak terkira, hei sakit hati tak sebercanda itu.

Seuntai Kata Untuk RanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang