(19) good job

25 6 0
                                    

   Namja itu baik sekali.dia segera mengenakanku pakaian agar aku tidak kedinginan walau sesekali otak mesum nya nongol " kalau saja kau tidak dalam keadaan mabuk, pasti sudah ku makan kau.."

Setelah memakaikan baju dia membantuku mengelap keringatku yg basah kuyub tadi.

"Darah...." Melihat telapak tanganku yg agak sedikit lecet dan berdarah itu dia segera berlari mengambil kotak obat."yeoja ini... kapan dia bisa menyayangi dirinya sendiri. ckckck" gerutunya pelan sembari  mengobati lukaku.
Setelah selesai dia pun ikut tidur di samping ku. membalikan tubuhku hingga kami saling berpelukan. aku sangat menyukai aroma tubuhnya. begitu menenangkan. "hoseok ah~Mianhae, aku tidak bermaksud untuk memanfaatkanmu. tapi aku juga tidak ingin jauh darimu. kalau kau tahu aku yg sebenarnya tolong jangan tinggalkan aku.." ucapku dalam hati seraya berdoa.
di sisi lain hoseok yg tengah memeluku pun ikut berkata dalam hatinya " soeul ah~ jika kau tau siapa aku yg sebenarnya apa kau akan tetap berada di samping ku. aku takut kehilangan mu. aku harap kau tidak akan pernah tahu siapa aku sebenarnya" lalu hoseok pun mencium keningku. aku pun tidak mau kalah, kueratkan pelukanku dan kusenderkan kepalahku di dada bidangnya hingga kami benar-benar masuk ke alam mimpi kita masing-masing.

           *****

"Drrrttt...drrrtttt...." Terdengar suara ponselku bergetar, kubuka pelan mataku agar terbiasa dengan cahaya mentari yg masuk kekamar lewat jendela.

"Dddrrrrttttt.. drrrtttt..." Ponsel itu terus bergetar karna aku tidak bisa mengangkatnya, sialan tuh kamvret.kenapa dia memperban tanganku segede ini. Aish...menyebalkan sekali ckckck.
akhirnya aku gesekkan jari kakiku ke layar ponsel untuk menjawab telpon.

"Yeoboseyo ..samchon ah~" sapaku
"Soeul ah~apa kau sudah melihat berita?" Tanyanya tanpa memperdulikan sapaanku.
"Maksudnya?" Aku tak mengerti
"Buruan liat berita di tv sekarang, kau pasti akan senang" setelah itu paman menutup telpon nya.ada apa sih aku jadi penasaran. lalu aku pergi menuju ruang tamu, sepi. kemana namja itu. ah~biarlah .

"Klik..." Kutekan tombol remote yg pasti pakai jari kaki juga ya, mencari berita yg di Maksud pamannku tadi.

"Telah di temukan jenazah seorang pria berusia sekitar 40 tahun mati bujuh diri di sebuah hotel,tidak ada yg tau soal kejadian ini .korban di temukan sudah tidak bernyawa tadi pagi oleh seorang cleaning service yg akan membersihkan kamarnya. bla.. bla.. bla...." Kira-kira begitu isi beritanya.aku tahu apa yg paman maksud ini. kutarik sudut bibirku ke atas, tersenyum smrik puas.ini baru permulaan baby. Tunggu permainan selanjutnya.

"Chuuu" tiba-tiba hoseok mencium pipi ku dari belakang. aku yg tengah duduk di atas sofa itu langsung kaget karna aku tidak mendengar suara dia berjalan.

"Tuan, kau kemana saja.aku mencarimu dari tadi" ucap ku basa-basi

"Hey, aku kan sudah bilang Panggil aku oppaaaaaa.." dia sengaja memanjangkan huruf a nya.

"Hehe,Mianhae. aku sudah terbiasa memanggilmu tuan jadi agak aneh kalau tiba-tiba aku merubah panggilanku itu" aku menggaruk tungkuku yg tak gatal itu.

"Iss... kau ini. mulai sekarang kau harus di biasakan memanggil aku oppa,kau boleh memanggilku tuan hanya saat kita sedang bekerja saja.kalau aku mendengar kau memanggilku tuan maka aku akan menciummu saat itu juga.. arraseo" bawelnya seperti anak kecil.

"A... arraseo... o.. opp... oppaa~~" Walaupun dengan suara terbata-bata akhirnya aku bisa memanggilnya oppa.. ckckck

"Begitu donk, kan enak di dengarnya. ayo makan" hoseok mengajaku ke dapur, mendudukanku di kursi.di hadapanku terlihat sebuah masakan yg begitu menggiurkan sampai-sampai air liur ku hampir menetes, itu hanya perumpamaan ya ㅋㅋㅋㅋ

my white horse princeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang