Bangtan cafe~~"Samchon... " teriaku kepada lelaki paruh baya yg tengah duduk sendirian di pojokan cafe."Mianhae, aku telat, tadi ada urusan soalnya hehe" lanjutku.
"Tidak apa, samchon juga baru datang kok, duduklah" ucapnya ramah, pamanku ini memang baik orangnya, dia sudah menganggapku seperti anaknya sendiri, kalau saja bukan karna dia yg menolong ku waktu kejadian itu mungkin aku sudah mati di tangan bandit-bandit brengsek itu.
"Samchon, aku sudah tau semua, aku juga sudah ingat siapa pembunuh kedua orang tuaku." Pelan-pelanku keluarkan pertanyaan ku.
"Kenapa kau tidak memberi tahuku soal ini,apa kau akan terus merahasiakannya, sampai kapan.." introgasiku."Mianhae soeul ah, ini semua demi kebaikanmu, samchon tak ingin bajingan itu mengetahui keberadaanmu. ini demi keselamatanmu" jawabnya penuh dengan rasa kuwatir.
Aku mengerti kalau ini semua demi kebaikanku, tapi kalau aku tidak mengingatnya apa dia tidak akan memberi tahuku. heol.dan yg aku tau eomma ku sengaja pergi meninggalkanku. sejak kejadian itu ingatanku sedikit menghilang, karna trauma."Samchon, aku sudah besar sekarang, aku berhak tau masalah ini, aku bisa menjaga diri dengan baik. jangan kawatir"
"Bagaimana mungkin samchon tidak kuwatir, bajingan itu telah mengetahui keberadaanmu sekarang, sebentar lagi mereka pasti akan dengan mudah menangkapmu" jelasnya.
"Menangkapku, Maksudnya apa samchon, aku sungguh tidak mengerti" aku bingung dengan apa yg dia ucapan sekarang. jinjjayo.
"Kikwang ssi,berikan barangnya" perintah pamanku kepada seseorang berbaju serba hitam, asistennya kah, atau security nya, atau sekertaris. ah molla. tapi dari tadi aku perhatikan sepertinya kita pernah bertemu. tapi di mana...
"Soeul ssi.... soeul ssi...." Teriakan hoseok saat di rumah sakit terngiang di otaku.ah, namja itu adalah orang yg membawa kabur bajingan itu. aku ingat sekarang.
"Samchon, dia kan...."ucapanku terpotong, sepertinya paman tau apa yg akan aku ucapkan."Mianhae, selama ini samchon diam-diam menyuruh orang untuk mengikutimu, samchon hanya ingin menjagamu itu saja. aku harap kau mengerti."jelasnya panjang lebar.
Namja yg di Panggil kikwang itu memberikan sebuah foto, dengan perlahan aku mengambilnya dan melihatnya secara details. ini adalah foto kami bertiga, eomma, appa dan aku. kami sedang tersenyum bahagia.
Aku sedikit mengingat kalau foto ini paman yg mengambilnya."Samchon,ini foto ternyata masih ada, akhirnya aku bisa menemukan foto kedua orang tuaku" aku tersenyum sambil sedikit berkaca-kaca matanya.tidak percaya kalau aku bisa melihatnya lagi Walaupun di dalam foto.
"Perhatikan foto ini baik-baik" suruh paman serius.
"-_-???" Aku hanya mengenyitkan dahi penuh dengan tanda tanya. foto ini terlihat biasa saja, tidak ada yg special, aku duduk di atas sofa kulit berwarna coklat gelap. dan appaku menyenderkan tubuhnya di sebuah lemari besi yg memiliki sebuah tombol di pintunya atau biasa di sebut brangkas.
"Kau ingat brangkas itu" paman menunjukan telunjuk nya kearah benda yg di tuju. aku menatap nya serius, berharap aku dapat mengingatnya lagi.
"Coba kau ingat-ingat kembali" ulangnya.
Aku hanya bisa menggelengkan kepala karna memang aku tidak bisa mengingat apa-apa soal brangkas itu."Baiklah, tak apa, pelan-pelan saja. nanti juga kau akan mengingatnya" ucap paman dengan nada halus karna dia tau ingatanku soal masa lalu agak sedikit kurang baik.
Beberapa lama kemudian kami menyelesaikan percakapan ini. karna hari sudah larut malam. dan udara menjadi semakin dingin. aku meminta foto dan data soal bajingan itu untuk ku simpan,agar aku bisa merencanakan sesuatu untuk membalas dendam nanti.dia memberikannya dengan senang hati.Walaupun aku tau sebenarnya dia sangat tidak ingin melihatku melakukan hal-hal yg tidak di ingin kan.
KAMU SEDANG MEMBACA
my white horse prince
AcciónJung hoseok ➡Seorang namja tampan yg bersifat seperti batu alias tidak punya hati itu tiba tiba di sihir menjadi seekor kuda putih. Hanya 1 cara yg akan membuatnya terlepas dari sihir itu. yaitu mencari seseorang yg benar benar mencintainya dengan...