(12)something strange

27 8 3
                                    

Diperjalanan menuju rumah sakit kami hanya terdiam seribu bahasa, yah..seperti biasa,matanya hanya terpacu pada layar ponselnya.oke, aku tahu dia memang seorang businesses man, tapi bagaimana dia bisa bersikap seolah tidak terjadi apa-apa semalam. augh.. kenapa di cuaca sedingin ini aku merasa kepanasan. sial, namja ini memang benar-benar menyebalkan sekali.

"Hey, jangan melamun terus, fokus kan menyetir mu"tanpa mengubah posisinya namja itu mengomel.
"Baik tuan"jawabku singkat. aku sudah kehabisan kata-kata lagi sekarang aku malas berdebat soal itu lagi,lebih baik aku abaikan sajalah toh ini semua cuma kesalahpahaman semata,intinya keperawananku masih utuh, kalau tidak sudah kucekik dia sampai mati.

"Seoul hospital"begitulah papan tulisan besar terpampang di gedung itu. Tanpa menunggu lama mobil pun aku parkirkan di gedung.
"Soeul ssi..." Panggil namja bersurai blonde itu.
"Iya tuan, ada apa ya?"jawabku sebaik mungkin, tidak lupa senyum manisku ku keluarkan.
"Masalah semalam, lebih baik kau lupakan saja, aku juga tidak mau memikirkannya, karna itu tidak penting bagiku"katanya sambil tetap fokus menatap layar ponselnya. sesibuk apa sih dia sampai menatap mataku saja dia ga ada waktu. ah, sudahlah, bukankah itu bagus soeul, aku menghibur diri.
"Tenang saja tuan, aku tidak mempermasalahkannya,karna aku tidak mempunyai perasaan apapun terhadapmu jangan kuatir" kira-kira itulah kata yg bisa aku ucapan sekarang. daripada aku harus nangis-nangis kek apaan. idih, ogah banget dah.
"Baguslah kalau begitu, salah paham ini sudah terpecahkan,kau bisa bekerja seperti biasa lagi besok."tegasnya.
"Wae, apa kalau aku tidak terima dia akan memecatku atau gimana,bukannya aku gimana-gimana, cuma males aja untuk beradaptasi dengan lingkungan yg baru. jadi aku memilih stay di bekerja bersamanya.itu saja"ucapku dalam hati.

"Kalau begitu aku masuk dulu Tuan,nanti aku suruh park biseo untuk menemuimu di sini." Pamitku, tidak lupa juga untuk membungkuk 180 derajat sebagai tanda hormat kepada atasan.

*****

"Ceklek.."kubuka pintu kamar yg bertulisakan VIP di rumah sakit itu.kulihat xiaomei masih terbaring lemas di ranjangnya."kau sudah datang soeul ssi"jimin yg tadinya duduk menatapi wajah yeoja di hadapannya itu menyapaku.
"Ne, maaf telah merepotkan mu jimin ssi, kau pasti lelah semalaman di sini"aku merasa tidak enak kepadanya, seharusnya aku yg berada di sini semalam.teman macam apa aku ini. payah.
"Ah~tidak juga soeul ssi, justru aku merasa senang bisa merawat xiaomei ssi, kalau saja bukan karna si kuda itu satu bulan berada di sini pun aku rela"ucapnya sambil memajukan bibirnya yg membuatku terkekeh.bagaimana bisa dia memanggil hyung nya dengan sebutan kuda, memang sih, pada dasarnya si kamvret itu emang benar-benar mirip dengan kuda, perhatikan saja wajah panjangnya itu. benar bukan ㅋㅋㅋㅋ
"Yaudah kalau begitu, sekarang dia ada di tempat parkir tuh,kau harus turun sekarang kalau terlambat sedikit bisa bahaya ntar" suruhku,jimin yg mengingat bosnya telah menunggu di bawah langsung bergegas berlari keluar karna dia tau persis watak seorang jung hoseok yg tidak suka dengan kata terlambat .
Oke, sekarang tinggal kami berdua.
suasana sangat sepi apa karna ini kamar VIP jadi kedap suara.ehm, maybe.
Kuperhatikan sekujur tubuh yeoja bertubuh kecil itu. luka memar menghiasi lengan dan lehernya,luka lebam di area bibir dan pipinya. entah seberapa banyak pukulan yg telah keparat itu berikan kepada temanku yg sudah aku anggap sebagai adik kandungku.ini semua salahku, seharusnya aku tidak mengabaikannya, kalau saja terjadi apa-apa dengan dirinya pasti alu tidak akan memaafkan diriku sendiri.

"Soeul a~~" tiba-tiba terdengar seseorang memanggil namaku, suara itu terdengar cukup berat dan serak. kutolehkan wajahku ke arah xiaomei. ternyata dia pemilik suara itu.dia sudah sadar. betapa bahagianya diriku sekarang."ni.... ni mei she bah, nali pushufu.celi.. celi..."(kamu, kamu tidak apa-apa kah? Apa ada yg sakit. ini.. ini...) Tanyaku panik Tanpa memberikan titik dan koma sedikt pun.
"Wo mei she, ni puyung tanxing. ni khan, wo hen hao a~"(aku tidak apa, kamu jangan kuatir, lihatlah, aku sehat kok) ucapnya sambil tersenyum agar aku tidak kawatir dengan keadaannya.
"Aigo,sya she wo la, xia che wo puhui rang ni yi ge ren chuci,ting tao le meiyo"(kau membuatku kaget setengah mati, lain kali aku tidak akan membiarkanmu keluar sendirian, dengarkan itu) tegasku. karna aku tidak mau kejadian ini terulang lagi.

my white horse princeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang